Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
Bagian ini berhubungan erat dengan Mat 19:27-30, khususnya
dengan ay 30. Hal ini terlihat dari:
a) Kata ‘adapun’ (Inggris: ‘for’ = karena) pada awal kalimat dalam
ay 1. Ini jelas menghubungkan bagian ini dengan Mat 19:27-30.
b) Mat 19:30 hampir sama dengan
Mat 20:16, hanya terbalik.
1) Dalam perumpamaan ini terdapat
beberapa grup pekerja:
a) Yang
didapat pagi-pagi benar (ay 1-2).
Perjanjian tentang upah: 1 dinar per
hari.
b) Yang
didapat pukul 9 pagi (ay 3-4).
Perjanjian tentang upah: apa yang
pantas.
c) Yang
didapat pukul 12 siang (ay 5a).
Perjanjian tentang upah: sama dengan
golongan kedua (ay 5).
d) Yang
didapat pukul 3 siang (ay 5b).
Perjanjian tentang upah: sama dengan
golongan kedua (ay 5).
e) Yang
didapat pukul 5 sore (ay 6-7).
Perjanjian tentang upah: tak ada
perjanjian sama sekali!
2) Pelajaran apa yang bisa kita
dapatkan?
a) ‘menganggur’
(ay 3,6b).
Ini berlaku untuk semua pekerja itu
sebelum mereka bekerja di ladang anggur tuan itu. Dan ini menunjukkan bahwa
semua orang, bagaimanapun sibuknya dalam pekerjaannya, kalau ia belum melayani
Tuhan di ladang Tuhan sesuai dengan panggilan Tuhan, adalah orang yang
menganggur di hadapan Tuhan! Dan Tuhan jelas tidak senang dengan orang yang
menganggur! Ini terlihat dari:
·
Ay 6-7:
ia mau mempekerjakan orang pada pukul 5 sore (waktu untuk bekerja tinggal 1 jam
lagi), menunjukkan bahwa yang ia pikirkan bukan sekedar kebun anggurnya, tetapi
orang-orang yang menganggur itu!
·
Mat 25:24-30.
Perhatikan bahwa hamba yang tak bekerja itu disebut ‘jahat dan malas’!
b) Seperti orang-orang itu dipanggil
pada waktu yang berbeda-beda, demikian juga kita dipanggil oleh Tuhan pada
waktu yang berbeda-beda. Ada yang sudah dipanggil Tuhan sejak kecil, ada yang
sejak remaja / pemuda, ada yang pada saat dewasa, ada yang pada saat sudah tua.
Kalau saudara menerima panggilan pelayanan pada saat saudara sudah tua,
janganlah menyesali hal itu. Asal saudara bekerja / melayani Tuhan dengan
sungguh-sungguh, maka tidak ada yang perlu disesalkan. Yang perlu disesalkan
adalah kalau saudara menolak / menunda untuk memenuhi panggilan Tuhan, atau
kalau saudara tidak bekerja dengan sungguh-sungguh!
c) Ada perbedaan mutu di antara para
pekerja itu (bukan mutu pekerjaannya, tetapi mutu dari orangnya!).
·
Grup 1:
mereka sepakat dengan upah 1 dinar / hari (ay 2).
Ini orang yang betul-betul ‘dagang’
dengan Tuhan (melayani dengan pamrih). Karena itu ada yang menganggap bahwa
pertanyaan Petrus dalam Mat 19:27 juga bersifat pamrih dan di sini Yesus
menegur / menyindir Petrus dengan menggunakan perumpamaan ini.
·
Grup 2,
3, 4 hanya diberitahu bahwa mereka akan menerima upah yang pantas (ay 4:
‘apa yang pantas’ dan ay 5: ‘melakukan sama seperti tadi’). Jelas bahwa
orang-orang ini lebih baik dari orang-orang grup 1, karena orang-orang ini
jelas menunjukkan bahwa mereka percaya pada keadilan / kebaikan tuan itu.
·
Grup 5
sama sekali tidak diberitahu soal upah, tapi mereka toh mau bekerja! Mereka
bersyukur ada orang yang mempekerjakan mereka pada pukul 5 sore. Ini
orang-orang yang melayani Tuhan tanpa pamrih sedikitpun!
Penerapan:
Kalau saudara melakukan sesuatu untuk
Tuhan (baik pelayanan, memberitakan Injil, memberi persembahan dsb), bagaimana
sikap hati saudara? Apakah seperti Grup 1, atau seperti grup 2,3,4
atau seperti grup 5?
1) Urut-urutan pembayaran terbalik.
Yang masuk terakhir dibayar dulu. Mengapa?
a) Supaya cerita / perumpamaannya
terjadi sesuai keinginan Yesus.
Kalau orang-orang grup I dibayar dulu,
maka mereka langsung pulang, dan tidak melihat pembayaran terhadap grup-grup
yang lain sehingga jelas cerita / perumpamaannya tidak akan terjadi.
b) Untuk menyesuaikan dengan
Mat 19:30 & Mat 20:16.
c) Untuk menunjukkan kedaulatan Allah.
Dalam pembayaran pegawai / pekerja ada
hukum yang mengatakan bahwa pembayaran harus pada saat matahari terbenam,
tidak boleh ditunda besoknya (Ul 24:15 Im 19:13). Tuan itu sudah menuruti peraturan itu;
tentang siapa yang harus dibayar lebih dulu, tidak ada peraturannya, sehingga
ia berhak untuk membayar lebih dulu orang-orang grup terakhir.
2) Semua pekerja dibayar sama yaitu 1
dinar.
Ada bermacam-macam arti / penafsiran:
a) Di
surga semua orang kristen mendapat pahala yang sama.
Ini jelas adalah penafsiran yang salah,
karena di surga jelas ada perbedaan pahala / kedudukan. Ini terlihat dari:
·
Ayat-ayat
seperti Mat 5:19
Mat 20:20-23
Dan 12:3.
·
Mat 11:22,24
menunjukkan adanya perbedaan hukuman di neraka. Ini jelas menunjukkan bahwa di
surga juga ada perbedaan pahala.
b) 1 dinar diartikan sebagai
keselamatan / hidup kekal (jadi, semua sama-sama menerima hidup yang kekal).
Tetapi mereka menerima pembayaran
karena mereka bekerja, dan ini bisa menimbulkan ajaran salvation by works (= keselamatan melalui ketaatan / perbuatan
baik) yang jelas merupakan ajaran sesat!
Tetapi bisa saja diartikan sebagai
berikut: mereka bekerja, menunjukkan mereka beriman. Iman mereka, yang
dibuktikan dengan maunya mereka bekerja, itulah yang menyelamatkan mereka.
c) Mereka sama-sama mendapat 1 dinar,
artinya mereka sama-sama disenangi / dihargai secara sama oleh Allah.
d) Calvin: ini jelas tidak
mempersoalkan pahala di surga. Tujuan perumpamaan ini adalah supaya orang yang
terdahulu jangan sombong dan menghina orang yang terakhir, karena Allah, kalau
Ia mau, bisa membuat yang terakhir itu menjadi sama dengan, bahkan lebih besar
dari, yang terdahulu.
e) William Barclay menggabungkan
pandangan c) dan d).
“You have received the great privilege of coming into the
christian church and fellowship very early, right at the beginning. In later
days others will come in. You must not claim a special honour and a special
place because you were christians before they were. All men, no matter when
they come, are equally precious to God” (= Engkau telah menerima hak yang besar
untuk datang ke dalam gereja dan persekutuan kristen sangat awal, pada
permulaan. Pada hari-hari yang akan datang orang-orang lain akan datang. Engkau
tidak boleh mengclaim kehormatan khusus dan tempat khusus karena engkau sudah
menjadi kristen sebelum mereka. Semua orang tak peduli kapan mereka datang,
sama-sama berharga bagi Allah).
“There are people who think that, because they have been
members of a church for a long time, the church practically belongs to them
and they can dictate its policy. Such people resent (marah) what seems to them
the intrusion (pengacauan, hal mencampuri) of newblood or the rise of a new
generation with different plans and different ways. In christian church seniority
does not necessarily mean honour” (= Ada orang-orang yang berpikir bahwa
karena mereka telah menjadi anggota gereja untuk waktu yang begitu lama, maka
gereja secara praktis menjadi milik mereka dan mereka bisa mendiktekan
kebijaksanaannya. Orang-orang seperti itu marah pada apa yang bagi mereka
terlihat sebagai pengacauan dari orang-orang baru atau munculnya generasi yang
baru dengan rencana-rencana berbeda dan cara-cara yang berbeda. Dalam gereja
kristen kesenioran tidak harus berarti kehormatan).
Penerapan:
Ini perlu diperhatikan oleh generasi
tua dalam gereja! Tetapi hal ini juga perlu diperhatikan oleh generasi yang
masih muda, supaya nanti pada saat menjadi tua, tidak mengulang kesalahan
generasi tua sekarang ini!
1) Orang-orang grup 1 iri hati,
karena merasa diperlakukan tidak adil.
Sesuatu yang menarik dari rasa iri hati
adalah bahwa orang yang iri hati itu seringkali bukannya ingin lebih banyak
untuk dirinya sendiri, tetapi ingin orang lain yang dikurangi bagiannya
(ay 12,15b).
Ada orang yang berkata:
“Envy does not demand more for itself, but wishes that
others should have less” (= Iri hati tidak menuntut lebih untuk dirinya sendiri,
tetapi menginginkan supaya yang lain mendapat lebih sedikit).
2) Orang-orang grup 1 ini jelas menganggap
upah itu sebagai hak mereka. Ini adalah sesuatu yang salah! Upah / pahala tetap
adalah karunia Tuhan bagi kita. Mengapa? Karena Tuhanlah yang memberikan kita
kemauan dan kemampuan sehingga kita bisa bekerja bagi Dia!
Bandingkan sikap orang-orang
grup 1 itu dengan ajaran Yesus dalam Luk 17:7-10!
1) Tuan itu terlihat tidak adil di
mata orang-orang grup 1 itu. Tetapi setelah tuan itu memberi penjelasan
dalam ay 13-15, maka siapa yang bisa mengatakan bahwa ia tidak adil?
Demikian juga, kadang-kadang Allah itu kelihatannya tak adil, tetapi Ia pasti
adil.
Contoh:
·
ajaran
tentang predestinasi sering menimbulkan kesan bahwa Allah tidak adil
(Ro 9:14). Tetapi sebetulnya tidak! Karena Allah memang berhak melakukan
hal itu (Ro 9:15,18), dan dari sudut manusia, orang-orang pilihan menerima
kasih karunia / belas kasihan Allah, sedangkan orang-orang bukan pilihan
menerima keadilan Allah. Jadi tidak ada orang yang menerima ketidakadilan
Allah!
·
doa orang
lain dikabulkan oleh Allah, sedangkan doa saudara tidak! Pelayanan orang lain
diberkati oleh Allah, sedangkan pelayanan saudara tidak! Pekerjaan orang lain
diberkati oleh Allah, sedangkan pekerjaan saudara tidak! Apakah Allah tidak
adil? Tidak! Ia berhak memberi ataupun tidak memberi! Ia tidak mempunyai
kewajiban terhadap siapapun!
2) Ini menekankan lagi kedaulatan
Allah (khususnya ay 14b-15).
Kalau saudara menerima berkat sedikit
(atau bahkan tidak menerima berkat sama sekali!), sedangkan orang lain menerima
banyak berkat, maka ingatlah bahwa Allah mempunyai hak untuk memberi ataupun
tidak memberi kepada saudara! Saudara tidak berhak untuk menuntut Allah!
Dalam KJV ada tambahan: “for
many be called, but few chosen”. Ini karena KJV menterjemahkan dari
manuscript yang ada penambahannya. Kalimat ini sebetulnya tidak ada!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com