Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
Matius menyebutkan 2 hal yang berhubungan dengan mujijat ini:
ˇ
hal itu
terjadi pada saat Yesus keluar dari Yerikho.
ˇ
ada 2 orang
buta yang disembuhkan.
Tetapi bagian paralelnya yaitu Mark 10:46 mengatakan bahwa:
¨
hal itu
terjadi ketika Yesus keluar dari Yerikho.
¨
ada 1
orang buta yang disembuhkan yaitu Bartimeus.
Sedangkan bagian paralel yang lain yaitu Luk 18:35
mengatakan bahwa:
*
hal itu
terjadi pada waktu Yesus hampir tiba di Yerikho.
*
ada 1
orang buta yang disembuhkan.
Cara mengharmoniskan ketiga bagian ini:
1) Perbedaan jumlah orang buta,
bukanlah suatu problem besar. Hal seperti itu sering terjadi. Misalnya: Dalam
Mark 5:2 / Luk 8:27 diceritakan ada 1 orang kerasukan setan. Tetapi
dalam paralelnya, yaitu dalam Mat 8:28 dikatakan ada 2 orang yang
kerasukan setan. Bisa saja sebetulnya ada 2 orang kerasukan setan, tetapi yang
1 jauh lebih parah, sehingga Markus dan Lukas hanya menyoroti yang satu itu
saja. Ingat bahwa sekalipun mereka hanya menceritakan salah satu dari orang
yang kerasukan setan itu, tetapi mereka tidak berkata bahwa saat itu hanya
ada 1 orang kerasukan setan!
Dalam bagian ini, mungkin saja ada 2 orang
buta, tetapi yang 1 lebih dikenal (Markus memberikan namanya, yaitu Bartimeus),
atau ia menjadi jurubicara, sehingga Markus dan Lukas hanya menyoroti yang satu
itu saja! Tetapi, lagi-lagi mereka tidak berkata bahwa saat itu hanya
ada 1 orang buta!
2) Perbedaan tempat / saat terjadinya
mujijatlah yang sukar untuk dijelaskan.
Macam-macam cara untuk mengharmoniskan:
a) Tiga
cerita ini bukanlah 1 peristiwa yang sama.
Ada yang menganggap bahwa ada 2
peristiwa (Matius sama dengan Markus, tetapi berbeda dengan Lukas).
Bahkan ada yang menganggap ada 3
peristiwa. Jadi Yesus menyembuhkan 4 orang buta ( 2 dalam Matius, 1 dalam
Markus, dan 1 dalam Lukas)!
Keberatan terhadap pandangan ini:
ˇ
ketiga
cerita itu begitu mirip satu dengan yang lain. Kok bisa begitu kebetulan?
ˇ
orang-orang
yang mengikut Yesus itu membuat kesalahan yang sama berturut-turut (menegur
orang buta yang berteriak kepada Yesus). Ini rasanya keterlaluan!
b) Calvin berpendapat bahwa seorang
buta berteriak kepada Yesus pada saat Yesus masuk ke Yerikho, tetapi Yesus
membiarkannya. Lalu pada saat Yesus keluar dari Yerikho, orang buta itu
berteriak lagi, dan kali ini Yesus mendengarnya dan menyembuhkannya.
Ada penafsir lain yang memberi tambahan
sedikit, yaitu, pada saat Yesus keluar, orang buta itu berteriak lagi, tetapi
kali itu ia mengajak 1 orang buta yang lain, dan mereka berdua disembuhkan.
Kalau ceritanya seperti itu, maka
Matius, Markus, dan Lukas bisa saja menceritakan sebagian-sebagian (ada bagian-bagian
yang diloncati), sehingga akhirnya kelihatannya cerita-cerita mereka berbeda.
c) Ada
2 kota Yerikho, yaitu Yerikho lama dan Yerikho baru.
Kota Yerikho mula-mula dihancurkan oleh
Yosua pada tahun 1400 SM (Yos 6:20,21,26). Lalu pada tahun 860 SM, raja
Ahab membangunnya kembali (1Raja-raja 16:34). Ada penafsir yang
berpendapat bahwa kota ini lalu hancur lagi (tidak dijelaskan mengapa dan oleh
siapa), lalu dibangun kembali oleh Herodes yang agung pada abad 1 Masehi.
Ada orang yang berpendapat bahwa kota
Yerikho yang lama dan yang baru itu tidak sama letaknya, tetapi berdekatan.
Kalau memang demikian, maka bisa saja mujijat yang Yesus lakukan terjadi di
antara kedua kota yang berdekatan itu, sehingga saat itu Yesus sedang keluar
dari Yerikho yang pertama dan mau masuk ke Yerikho yang kedua.
d) Kata-kata ‘hampir tiba’ dalam
Luk 18:35, dalam KJV diterjemahkan ‘was
come nigh’ (= mendekati). Ada penafsir yang berpendapat bahwa kata bahasa
Yunaninya bisa diterjemahkan ‘was come
nigh’ maupun ‘was nigh’ (=
dekat). Kalau kita memilih terjemahan yang kedua, maka itu berarti bahwa Lukas
hanya menceritakan bahwa mujijat itu terjadi dekat dengan Yerikho. Maka dalam
hal ini tidak ada pertentangan antara Lukas dan Matius / Markus.
e) Ada penafsir yang memberi
kemungkinan sebagai berikut: Yesus masuk ke Yerikho, dan lalu mau
meninggalkan Yerikho (1). Pada saat Yesus keluar dari Yerikho, Ia bertemu
dengan Zakheus (Perhatikan bahwa dalam Injil Lukas, cerita Zakheus diletakkan
dalam Luk 19:1-10, yaitu langsung setelah peristiwa penyembuhan orang buta
ini), lalu Yesus ingin menginap di rumah Zakheus (Luk 19:5), sehingga
Yesus lalu kembali memasuki Yerikho (2). Kalau peristiwa penyembuhan
orang buta itu terjadi pada saat-saat sekitar ini, maka bisa saja Matius dan
Markus menceritakannya dengan menyoroti (1), sedangkan Lukas menceritakannya
dengan menyoroti (2), sehingga
sekalipun kelihatannya cerita-cerita mereka berbeda satu sama lain, sebetulnya
tidak ada pertentangan di antara mereka.
1) Orang buta itu menyebut Yesus
dengan sebutan ‘Anak Daud’ yang jelas merupakan sebutan dari Mesias. Jadi,
sekalipun ia buta secara jasmani, tetapi mata hatinya tidak buta.
Ada banyak orang yang mata jasmaninya
tidak buta, tetapi mata hatinya buta, sehingga tidak bisa mengenali Yesus
sebagai Allah / Tuhan dan Juruselamat dunia satu-satunya!
2) Orang-orang yang kelihatannya ikut
Yesus itu, ternyata memarahi orang buta itu waktu ia berseru kepada Yesus.
Dengan teguran itu, mereka jelas menghalang-halangi orang buta itu untuk datang
kepada Yesus.
Penerapan:
Apakah saudara juga sering menghalangi
seseorang datang kepada Yesus / ke gereja / ke Pemahaman Alkitab dsb?
3) Orang buta itu tekun. Ia tidak mau berhenti
/ mundur karena teguran orang banyak itu. Ia bahkan berteriak lebih keras lagi.
Ketekunannya menyebabkan Yesus akhirnya mengabulkan permintaannya.
Penerapan:
Kalau saudara mau belajar Firman Tuhan,
tekun berdoa, melayani Tuhan, memberitakan Injil dsb, maka suatu kali saudara
pasti akan mendapat komentar orang yang bisa menyebabkan saudara kecil hati /
berhenti. Pada saat seperti itu, tirulah orang buta ini! Jangan berhenti,
sebaliknya lakukan dengan lebih keras lagi! Tuhan pasti akan memberkati usaha
saudara itu!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com