Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1) Bagian-bagian yang betul-betul
paralel, dan bagian-bagian yang hanya kelihatannya saja paralel:
a) Mat 21:12-17 paralel dengan
Mark 11:15-19 & Luk 19:45-48, tetapi tidak dengan
Yoh 2:13-20.
Dasarnya:
·
Yoh 2:13-20
terjadi pada awal pelayanan Yesus, sedangkan Mat 21:12-17 terjadi pada akhir
pelayanan Yesus.
·
Dalam
cerita versi Yohanes, ada hal-hal yang tidak ada dalam Matius, Markus, maupun
Lukas, seperti penggunaan cambuk (Yoh 2:15a), dan juga hal-hal yang diceritakan
dalam Yoh 2:17-20.
b) Mat 21:14-16
tidak paralel dengan Luk 19:37-40.
Dasarnya:
·
Mat 21:14-16
terjadi dalam Bait Allah (ay 14-15), sedangkan Luk 19:37-40 terjadi pada
waktu Yesus mendekati Yerusalem (ay 37).
·
Dalam
Mat 21:14-16, yang memuji Yesus adalah anak-anak, sedangkan dalam
Luk 19:37-40, yang memuji Yesus adalah murid-murid. Tentang hal ini, ada
orang yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ‘anak-anak’ adalah murid-murid
Yesus, karena pada saat itu seorang guru Yahudi biasa memanggil muridnya dengan
sebutan ‘anak’. Tetapi penafsiran ini tidak mungkin, karena dalam
Mat 21:16b, Yesus mengutip dari Maz 8:3 yang justru berbicara tentang
bayi-bayi dan anak-anak! Jadi jelas bahwa dalam cerita Matius itu, yang
dimaksud dengan ‘anak’ memang betul-betul adalah anak!
2) Dalam ay 12 dan
Luk 19:45, Yesus masuk ke Bait Allah dan langsung mengusir. Tetapi
perhatikan Mark 11:11,12,15 yang menunjukkan bahwa Yesus mengunjungi Bait
Allah dua kali, dan baru pada kunjungan yang kedualah Yesus mengusir
orang-orang yang berjualan itu.
Pengharmonisan:
a) Calvin menganggap bahwa kejadian
dalam Mark 11:15 (pengusiran), sebetulnya ada di dalam Mark 11:11.
Jadi, kejadiannya cuma satu, tetapi penceritaannya dilakukan dua kali
(mula-mula hanya sekelebat saja, lalu diceritakan lagi secara lebih
terperinci).
b) Kebanyakan penafsir beranggapan
bahwa ada 2 kunjungan (sesuai dengan Markus), tetapi Matius maupun Lukas hanya
menceritakan kunjungan yang ke 2 (dimana Yesus mengusir).
3) Ay 12: kesalahan apa yang
dilakukan oleh orang-orang itu sehingga membuat Yesus menjadi marah?
a) Mereka melakukan hal ini bukan
dalam Ruang Suci maupun Ruang Maha Suci yang ada dalam Bait Allah! Mereka
melakukan hal itu di halaman / pelataran Bait Allah. Dalam Kitab Suci
Indonesia, secara jelas disebutkan ‘halaman Bait Allah’ (ay 12).
Memang sebetulnya, kata ‘halaman’ itu tidak ada! Tetapi dari kata bahasa Yunani
yang dipakai, kita bisa menyimpulkan bahwa hal itu dilakukan bukan di dalam sanctuary (Ruang Suci & Ruang Maha
Suci), tetapi di halaman / pelataran Bait Allah.
Dalam bahasa Yunani ada 2 kata yang
sama-sama diterjemahkan ‘Bait Allah’. Kata yang pertama ialah HIERON yang
menunjuk pada seluruh komplex Bait Allah, termasuk halaman / pelataran. Kata
yang kedua adalah NAOS (digunakan dalam 1Kor 3:16 dan 1Kor 6:19),
yang menun-juk hanya pada ‘sanctuary’nya
saja (Ruang Suci dan Ruang Maha Suci). Kalau orang-orang itu berjualan di dalam
sanctuary, maka kata Yunani yang
dipakai pastilah NAOS. Tetapi ternyata kata Yunani yang dipakai di sini adalah
HIERON, dan itu menunjukkan bahwa mereka berjualan di halaman / pelataran Bait
Allah.
Tetapi, juga harus kita sadari bahwa halaman
/ pelataran Bait Allah tidak bisa disamakan seperti halaman gereja jaman
sekarang! Bagi mereka, halaman / pelataran adalah tempat berbakti, karena sanctuary hanya boleh dimasuki oleh imam
/ imam besar. Para penafsir berpendapat bahwa bagian pelataran yang dipakai
berjualan adalah bagian untuk orang-orang non Yahudi (yang sudah memeluk agama
Yahudi) dalam beribadah (the court of the
gentiles). Karena itu, jelaslah bahwa tindakan mereka ini betul-betul
keterlaluan, karena mereka menggunakan tempat ibadah untuk berjualan binatang!
b) Mereka berjualan binatang-binatang
yang dipakai sebagai korban bagi Tuhan (jadi ini bukan pasar biasa yang
berjualan segala macam binatang / daging).
Memang setiap orang boleh membawa
sendiri binatang yang akan mereka persembahkan kepada Tuhan itu, tetapi:
·
hal itu
tentu merepotkan, apalagi bagi yang dari luar kota / tempat yang jauh.
·
binatang
yang dikorbankan untuk Tuhan, haruslah memenuhi syarat-syarat tertentu seperti
tidak bercacat, dsb. Sedangkan para imam (yang memang mempunyai tugas /
kewajiban untuk memeriksa binatang-binatang tersebut), untuk bisa mendapatkan
untung, memaksa orang-orang untuk membeli binatang di Bait Allah dengan
mengafkir binatang-binatang yang tidak dibeli di Bait Allah. Tepatlah kalau
Yesus menyebut mereka sebagai penyamun (ay 13)!
c) Ulah para imam tersebut menyebabkan
tempat ibadah itu menjadi kotor, ribut dan bau. Perhatikan bahwa hal-hal ini
membuat Yesus menjadi marah!
Penerapan:
Saudara mungkin tidak pernah membawa
binatang ke gereja, tetapi:
·
Seringkah
saudara mengotori gereja dengan membuang sampah / pembungkus permen dsb secara
sembarangan?
·
Apakah
saudara menjaga kebersihan kalau saudara menggunakan kamar kecil di gereja?
·
Seringkah
saudara ribut dalam gereja, khususnya pada waktu Firman Tuhan diberitakan?
·
Seringkah
saudara membiarkan anak saudara ribut dalam gereja (bahkan berjalan-jalan dalam
gereja!), pada waktu kebaktian sedang berlangsung?
·
Seringkah
saudara pergi ke gereja dalam keadaan belum mandi, atau dengan memakai pakaian
yang sudah seminggu tidak dicuci sehingga baunya begitu ‘harum semerbak’?
d) Keuntungan yang diambil dari
penjualan binatang-binatang itu tidak tanggung-tanggung. Mereka menjual
binatang-binatang itu dengan harga yang betul-betul mencekik leher, yaitu
puluhan kali lipat dari harga normal! Mereka bukan melakukan hal ini hanya pada
sapi dan domba yang merupakan persembahan dari orang yang kaya, tetapi bahkan
juga pada penjualan burung merpati, yang merupakan persembahan dari orang
miskin!
e) Mereka juga menyediakan tempat
penukaran uang, karena dalam Bait Allah tersebut, uang asing dinyatakan tidak
berlaku, sehingga harus ditukarkan dulu sebelum bisa dipakai sebagai alat
pembayar. Dari penukaran uang ini, tentu saja mereka mengambil untung lagi!
Dari semua ini bisa disimpulkan bahwa
mereka mengacaukan dan menyalah-gunakan tempat ibadah, dan bahkan mengadakan
pemerasan di dalam tempat ibadah! Inilah yang membuat Yesus menjadi marah!
Ada banyak orang kristen, yang
berdasarkan text Kitab Suci ini lalu menyalahkan:
·
pengadaan
bazaar dalam gereja.
·
gereja
yang mempunyai bank di dalam gereja.
Tetapi saya sendiri tidak terlalu yakin
bahwa text hari ini bisa diterapkan demikian, karena saya berpendapat bahwa
faktor pemerasan dan faktor pengacauan ibadah tidak terjadi, baik dalam
pengadaan bazaar, maupun dalam pengadaan suatu bank dalam gereja, sepanjang
semua itu diatur dengan baik.
4) Ay 12 menunjukkan bahwa Yesus
yang penuh kasih dan kelemah-lembutan itu bersikap sangat keras. Tanpa
menegur, Ia langsung menghajar, mungkin karena Ia tahu bahwa semua dosa ini
dilakukan secara sengaja.
Ada beberapa hal yang bisa kita
pelajari dari apa yang Yesus lakukan di sini:
a) Ini
menggenapi nubuat tentang Mesias dalam Mal 3:1-3.
b) Tindakan Yesus ini merupakan suatu claim bahwa Ia adalah Mesias, Raja, dan
Tuhan atas Bait Allah (bdk. Mat 12:6) yang memberikanNya hak untuk
melakukan semua itu.
c) Yesus saat itu masih muda (33
tahun), dan pasti ada di antara orang-orang yang berjualan / imam-imam yang
jauh lebih tua dari Dia. Tetapi Ia toh melakukan tindakan yang begitu keras! Beranikah saudara berkata
bahwa Yesus tidak sopan terhadari pada orang tua? Karena itu jangan berkata
bahwa orang yang muda, di dalam segala keadaan, harus hormat pada orang
yang lebih tua! Bagaimana kalau nanti Anti Kristus datang dalam bentuk orang
tua? Akankah saudara menghormati dia?
d) Marah
tidak selalu bisa disebut dosa (bdk. Ef 4:26).
Bukan hanya di sini Yesus marah. Dalam
Mark 3:5 Ia juga marah. Tetapi kemarahan Yesus jelas bukan dosa. Ini
adalah kemarahan yang suci!
Gereja membutuhkan orang-orang kristen
yang bisa marah dengan kemarahan seperti ini! Kalau semua orang kristen ‘sabar’
terus, bahkan juga terhadap dosa dan terhadap segala kesalahan dan kebrengsekan
yang terjadi di dalam gereja, maka bisa dipastikan gereja akan makin lama makin
brengsek! Dalam situasi dan kondisi tertentu justru adalah dosa kalau kita
tidak marah!
e) Semua orang kristen harus mempunyai
keinginan dan keberanian untuk menyucikan gereja! Tetapi apa yang harus
dilakukan kalau gereja tidak bisa disucikan karena gereja dikuasai suatu
‘sindikat’ yang terdiri dari orang-orang brengsek? Tinggalkan gereja itu, dan
cari gereja yang lain! Ingat bahwa saudara adalah pengikut Kristus dan bukan
pengikut gereja!
5) Ay 13:
a) Ini
adalah kutipan dari Yes 56:7 dan Yer 7:11.
b) Kata ‘doa’ adalah suatu synecdoche,
dan menunjuk pada seluruh ibadah. Tetapi mengapa doa yang ditekankan? Karena
doa yang paling membutuhkan kesunyian (sedang binatang-binatang yang dijual itu
membuat keributan).
Penerapan:
Karena doa membutuhkan kesunyian maka
semua hal-hal di bawah ini adalah salah dan harus dibuang:
·
doa yang
diiringi alat musik.
·
chairman yang meminta sebagian jemaat berdoa
dan sebagian yang lain menyanyi.
·
orang
yang bersenandung pada waktu doa bersama.
·
berdoa
dimana semua orang membuka suara untuk berdoa.
c) ‘sarang
penyamun’.
·
disebut
penyamun karena mereka memeras / merampok masyarakat dengan harga-harga yang
mencekik leher dan memaksa semua orang membeli binatang mereka.
·
sarang
penyamun adalah pusat kejahatan dan tempat dimana para penyamun itu merasa aman
dan tidak takut-takut di dalam merencanakan / melakukan kejahatannya.
d) Rumah
doa dijadikan sarang penyamun.
·
tempat
yang suci dipakai untuk melakukan kejahatan.
·
penyalahgunaan
tempat ibadah.
·
perubahan
status dari tempat itu.
e) Matius tidak menuliskan reaksi
mereka terhadap apa yang Yesus lakukan. Tetapi Mark 11:18 &
Luk 19:47-49 mengatakan bahwa mereka mau membunuh Yesus.
Penerapan:
Kalau saudara melakukan
tindakan-tindakan untuk mereformasi gereja, saudara pasti akan dimusuhi /
diserang oleh banyak orang, khususnya oleh ‘sindikat’ dalam gereja itu!
6) Ay 14: Yesus menyembuhkan
banyak orang sakit:
a) Yesus bisa menguasai diri. Dari
marah dalam ay 12-13, tahu-tahu menjadi penuh kasih dan belas kasihan
dalam ay 14! Ia bisa membedakan antara orang yang salah, yang harus
dimarahi, dan orang yang tidak bersalah, yang harus dikasihi / dikasihani.
Penerapan:
Kalau saudara sedang marah, apakah
saudara sering melampiaskannya kepada orang-orang di dekat saudara (anak,
pembantu, pegawai dsb), padahal orang itu tidak bersalah?
b) Kemarahan dan ketegasan Yesus dalam
ay 12-13, dan juga kasih dan belas kasihan Yesus dalam ay 14, harus
ada secara seimbang dalam diri orang kristen!
·
ini harus
ada di dalam gereja.
·
ini harus
ada dalam sekolah / keluarga. Guru / orang tua harus mengasihi murid / anak,
tetapi juga harus bisa bersikap tegas terhadap murid / anak.
·
ini juga
harus ada dalam pekerjaan (terhadap pegawai).
7) Ay 15: mereka jengkel karena
mereka iri hati dan mereka berpendapat bahwa hal itu adalah suatu penghujatan
(karena mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias).
8) Ay 16 dikutip dari Maz 8:3.
Maz 8:3 itu menunjukkan bahwa di
dalam diri seorang bayipun bisa terlihat / terpancar kemuliaan Allah. Apalagi
dari anak-anak yang lebih besar. Karena itu, bukan sesuatu yang aneh kalau
anak-anak itu memuji Tuhan seperti yang mereka lakukan dalam ay 15b!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com