Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1) Di sini Yesus ‘menyerang’ para tokoh Yahudi:
a) Mereka adalah orang-orang yang tak
tahu terima kasih, sama seperti para penggarap kebun anggur itu.
b) Mereka tak mau memberikan apa yang
menjadi hak dari Allah, sama seperti para penggarap kebun anggur itu tak mau
memberikan apa yang menjadi hak dari pemilik kebun anggur.
Hak dari Allah adalah:
1.
Menerima
penyembahan dari manusia.
2.
Menerima
kepercayaan dari manusia.
3.
Menerima
ketaatan dari manusia.
4.
Menerima
pelayanan dari manusia.
5.
Menerima
persembahan dari manusia.
Renungkan: apakah saudara memberikan kepada
Allah apa yang menjadi hak Allah ini, atau apakah saudara sama seperti para
tokoh Yahudi itu?
c) Para penggarap kebun itu menyiksa
dan membunuh hamba-hamba dari pemilik kebun; ini menggambarkan orang-orang
Yahudi yang membunuh nabi-nabi / hamba-hamba Tuhan (ay 35-36 bdk.
Kis 7:51-52).
d) Para penggarap membunuh anak
pemilik kebun; ini menggambarkan orang-orang Yahudi akan membunuh Yesus
(ay 37-38). Ay 40-41 sekaligus memberikan peringatan kepada mereka
yang akan membunuh Yesus.
Catatan: dalam ay 37-38, pemilik kebun
anggur itu mengira bahwa para penggarap itu akan menghormati anaknya, tetapi
ternyata ia salah. Jangan menggunakan bagian ini untuk mengatakan bahwa Allah
ternyata bisa salah! Ini termasuk detail yang sama sekali tak sesuai
dengan tujuan / fokus dari perumpamaan, dan karena itu bagian ini harus diabaikan!
2) Kesabaran dari pemilik kebun anggur
itu menggambarkan kesabaran Tuhan! Tetapi bagaimanapun perlu diingat bahwa
kesabaran itu ada batasnya (ay 40-41 bdk. Ro 2:4-5).
Penerapan:
Kalau saudara berbuat dosa dan tidak
mendapatkan hukuman / hajaran Tuhan, apakah saudara lalu justru menyalah-gunakan
kesabaran Allah itu dengan terus hidup di dalam dosa?
Bagian ini kelihatannya bertentangan dengan bagian-bagian
paralelnya:
·
Ay 41
menunjukkan bahwa mereka yang mengucapkan.
·
Mark 12:9
menunjukkan bahwa Yesus yang mengucapkan.
·
Luk 20:15b-16
menunjukkan bahwa Yesus yang mengucapkan, dan mereka berkata:
‘sekali-kali jangan’!
Penjelasan:
a) Mungkin sebetulnya merekalah yang
yang mengucapkan. Tetapi hal itu terjadi karena Yesus memberikan cerita dan
pertanyaan yang disusun sedemikian rupa sehingga mereka terpaksa menjawab
seperti itu. Jadi sebetulnya, sama saja kalau dikatakan bahwa Yesuslah yang
mengucapkan apa yang mereka ucapkan itu.
b) Lukas memberi tambahan ‘sekali-kali
jangan’. Ini terjadi setelah mereka sadar bahwa merekalah yang dimaksudkan.
Jadi, dengan kata-kata itu mereka menolak penerapan dari perumpamaan itu
terhadap diri mereka.
1) Karena mereka menolak penerapan
itu, maka Yesus lalu mengutip Maz 118:22-23 untuk membuktikan kebenaran
ucapanNya.
2) Maz 118 adalah mazmur yang
sama dengan mazmur yang dikutip dalam Mat 21:9, hanya ayatnya yang berbeda
(Mat 21:9 mengutip Maz 118:25-26). Jadi, mereka pasti tahu bahwa
mazmur itu adalah mazmur tentang Mesias, dan mereka pasti mengerti bahwa yang
dimaksud dengan ‘batu penjuru’ di situ adalah Mesias sendiri.
3) Ay 42b: ‘hal itu terjadi dari
pihak Tuhan’.
NASB: ‘this came about from the Lord’ (= ini terjadi dari Tuhan).
NIV: ‘the Lord has done this’
(= Tuhan yang melakukan ini).
Jadi, bagian ini menunjukkan bahwa
tindakan mereka membunuh para nabi maupun Yesus sendiri, datang dari Tuhan!
(bdk. Kis 4:27-28). Jelas bahwa ini menunjukkan bahwa dosapun ada dalam
Rencana Allah, dan Allah mengatur segala sesuatu sehingga dosa itu terjadi
sesuai RencanaNya.
Apakah saudara menganggap hal ini
sebagai sesuatu yang tidak masuk akal? Memang, ay 42b menyatakan bahwa itu
adalah ‘perbuatan ajaib di mata kita’!
Ini adalah penekanan / fokus dari perumpamaan ini. Allah tak
terikat pada orang-orang Yahudi. Kalau mereka menolak Kristus, Allah akan
menolak mereka dan mengganti mereka dengan orang lain.
Penerapan:
Kalau hal ini bisa terjadi pada orang Yahudi, ini juga bisa
terjadi pada orang kristen / gereja (bdk. Ro 11:21). Karena itu, kita tak
boleh menyia-nyiakan kasih karunia Allah!
Di sini terjadi
perbedaan antar manuscript (naskah Yunani), yaitu ada manuscript yang mempunyai
ayat ini, dan ada manuscript yang tidak mempunyai ayat ini.
Kalau dilihat dari kontexnya, maka penempatan dari ayat ini
memang aneh. Dalam ay 43, Yesus sudah meninggalkan pembicaraan tentang
Maz 118, dan Ia memberikan penerapan dari perumpamaan. Tetapi dalam
ay 44, Ia kembali lagi bicara tentang ‘batu’ / kembali bicara tentang
Maz 118!
Karena itu, rupanya dalam manuscript asli Matius, ayat ini
sebetulnya tidak ada.
Tetapi dalam Luk 20:18, semua manuscript mempunyai ayat
ini. Jadi, dalam Injil Lukas, ayat ini memang ada.
Kesimpulan: sekalipun dalam Matius kata-kata itu tidak ada,
tetapi bagaimanapun kata-kata itu tetap adalah Firman Tuhan! (Catatan: mungkin pengcopynya melihat bahwa ayat itu ada dalam Lukas,
tetapi tak ada dalam Matius, maka ia lalu menambahkan ayat itu dalam Matius,
untuk menyamakannya dengan Lukas).
Arti dari ayat ini: orang yang bertentangan / menentang Yesus,
pasti akan hancur!
1) Ini menunjukkan orang yang keras
kepala. Makin ditegur, mereka makin marah.
Penerapan:
Apakah saudara sering marah pada waktu
mendapat teguran, baik dari teman, keluarga, ataupun pada saat mendengar
khotbah?
2) Mereka selalu takut kepada manusia
(bdk. ay 26), dan selalu berusaha menyesuaikan tindakan mereka dengan
keinginan orang banyak.
Penerapan:
Apakah saudara juga seperti mereka?
Sebagai orang kristen, saudara harus takut kepada Allah, dan bukan kepada
manusia (Mat 10:28), dan karena itu saudara harus berusaha menyesuaikan
tindakan saudara dengan keinginan Allah, bukan dengan keinginan orang banyak!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com