Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1) Dalam Mat 21:28-22:14, Yesus
menyerang / menegur para tokoh Yahudi dengan menggunakan 3 buah perumpamaan
berturut-turut. Teguran itu bukannya membuat mereka bertobat, tetapi
sebaliknya membuat mereka menjadi marah / benci kepada Yesus (21:45-46). Dan
sekarang mereka berusaha menyerang balik!
Penerapan:
2) ‘Menjerat Yesus dengan suatu
pertanyaan’ (ay 15 bdk. Luk 20:20).
Terjemahan hurufiah: ‘they might ensnare in / by a word’
(= mereka bisa menjerat dalam / oleh suatu kata).
Kata ‘word’ (= kata) itu bisa
ditafsirkan 2 macam:
a) Menunjuk
pada pertanyaan orang Farisi.
Kalau ditafsirkan seperti ini, maka
terjemahannya menjadi seperti Kitab Suci Indonesia.
b) Menunjuk
pada jawaban Yesus.
Kalau ditafsirkan seperti ini, maka
terjemahannya menjadi seperti Kitab Suci Inggris.
NIV : ‘to trap him in his words’
(= untuk menjebaknya dalam kata-kataNya.
NASB: ‘they might trap him in what he said’ (= mereka bisa menjebak Dia dalam apa yang dikatakanNya).
Saya berpendapat bahwa terjemahan dari
Kitab Suci Inggris rasanya lebih logis. Jadi, mereka berusaha menjerat Yesus
dalam kata-kata Yesus (jawaban Yesus terhadap pertanyaan mereka).
Penerapan:
Banyak orang berusaha menjerat orang
kristen dalam kata-katanya. Karena itu kita harus hati-hati dalam berbicara
(bdk. Amsal 10:19).
3) Orang Farisi bergabung dengan orang
Herodian (ay 16a).
a) Sekalipun tak diketahui dengan
pasti siapa orang Herodian itu, tetapi dari namanya bisa diperkirakan bahwa
mereka adalah orang-orang dari partainya Herodes, atau orang- orang yang pro
Herodes.
b) Sebetulnya,
orang Farisi bertentangan / bermusuhan dengan orang Herodian karena:
·
orang
Herodian terjun dalam politik; orang Farisi terjun dalam agama Yahudi.
·
orang
Herodian bekerja sama dengan Roma; orang Farisi tidak mau bekerja sama dengan
Roma.
·
orang
Herodian menyetujui pajak (karena pajak ini penting untuk Herodes!); orang
Farisi menentang pajak.
c) Tetapi
sekarang, dalam menghadapi Yesus, mereka bersatu (bdk. Mark 3:6).
Fakta bahwa mereka bisa ‘baik’ satu
sama lain, padahal mereka sebetulnya bermusuhan, sudah menunjukkan bahwa mereka
adalah orang yang jahat dan munafik! Hati-hatilah terhadap orang-orang seperti
itu!
1) Ini jelas merupakan tindakan yang
munafik (untuk lebih jelasnya, bacalah paralelnya dalam Luk 20:20-21).
Seseorang mengucapkan kalimat ini:
“A hypocrite is
someone who pretends to do one thing but intends to do another” (= Orang munafik adalah orang yang berpura-pura melakukan
satu hal, tetapi bermaksud untuk melakukan hal yang lain).
Awas: kemunafikan berbeda dengan
penguasaan diri!
2) Mereka mengatakan / memuji bahwa
Yesus ‘tidak takut pada siapapun’. Tetapi sebetulnya, tujuan mereka adalah:
supaya Yesus berani mengucapkan sesuatu yang menentang pajak / pemerintah Roma.
3) Kata-kata mereka dalam ay 16b
ini sebetulnya memang menggambarkan seorang guru yang baik:
a) ‘jujur’.
KJV/RSV: ‘true’ (= benar).
NASB: ‘truthful’ (= benar).
NIV: ‘a man of integrity’ (= ).
Ini menunjukkan bahwa guru yang baik
selalu berbicara benar dan jujur. Tidak mencla-mencle!
Sekalipun hal ini lebih ditekankan
untuk seorang guru, tetapi orang kristen biasapun pasti juga harus seperti itu.
Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara selalu berbicara benar / jujur?
b) ‘dengan
jujur mengajar jalan Allah’.
KJV/NASB: ‘in truth’ (= ).
NIV: ‘in accordance with the truth’ (= ).
RSV: ‘truthfully’ (= ).
Ini menunjukkan bahwa seorang guru yang
baik tidak membelokkan arti dari Firman Tuhan, baik demi keuntungan pribadi,
maupun karena sungkan / takut / malu dsb
Ini juga berlaku untuk orang kristen
biasa. Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara sering membelokkan arti dari
Firman Tuhan:
·
supaya
tidak kalah dalam berdebat?
·
supaya
Firman Tuhan itu tidak menyerang diri saudara sendiri?
·
karena
takut, sungkan, malu dsb?
c) ‘tidak
takut kepada siapapun ... tidak mencari muka’.
NASB: ‘and defer to no one; for you are not partial to any’ (= ).
NIV : ‘are not swayed by men, because you pay no attention to what they are’ (= ).
Ini menunjukkan bahwa seorang guru yang
baik tidak takut kepada manusia, tidak berusaha menyenangkan manusia dan tak
membeda-bedakan / bersikap tak adil / berat sebelah.
Orang kristen biasapun jelas juga harus
seperti ini! Bagaimana dengan saudara?
Ini adalah pertanyaan yang menempatkan Yesus dalam posisi yang
serba salah. Kalau Yesus menjawab ‘tidak boleh’, maka orang Herodian pasti akan
marah dan akan melaporkan kepada tentara Roma, dan Yesus pasti akan ditangkap.
Sebaliknya, kalau Yesus menjawab ‘boleh’, maka semua orang Yahudi pasti akan
menganggap Yesus sebagai seorang pengkhianat yang pro Roma.
Catatan: William Barclay mengatakan bahwa orang Yahudi menentang
pajak itu karena alasan agama. Mereka menganggap pajak itu sebagai penghinaan
kepada Allah, karena Allah adalah satu-satunya raja yang berhak menerima pajak.
Jawaban Yesus:
1) Ay 18: ini menunjukkan
kemahatahuan Yesus (yang juga menunjukkan keilahian Yesus), dan sekaligus
merupakan teguran terhadap:
2) Ay 19-21a:
Pada jaman itu, setiap ada raja baru
naik tahta, maka ia langsung membuat uang logam sendiri dengan gambar dan
tulisannya pada uang logam itu.
William Barclay: “Coinage was the sign of kingship” (= Pembuatan uang logam adalah tanda dari raja).
Karena itu, pada mata uang 1 dinar yang
ditunjukkan kepada Yesus itu, pasti terdapat gambar dan tulisan dari kaisar
Roma yang saat itu sedang berkuasa.
3) Ay 21b:
a) Sekalipun Yesus tak secara
terang-terangan menjawab ‘boleh’, tetapi jelas bahwa Ia bukan hanya mengijinkan
tetapi bahkan mengharuskan setiap orang untuk membayar pajak (bdk. Roma
13:6-7).
Penerapan:
Apakah saudara membayar pajak dengan
benar?
b) Ayat
ini menunjukkan bahwa orang kristen mempunyai kewajiban ganda yaitu:
·
kewajiban
duniawi - kepada negara (bdk. Roma 13:2).
·
kewajiban
rohani - kepada Tuhan / gereja.
Kewajiban rohani tidak menghapuskan
kewajiban duniawi dan sebaliknya!
Dengan kata lain, orang kristen (di
Indonesia) harus menjadi:
¨ Warga Negara Indonesia yang baik.
Misalnya dengan mentaati hukum, membayar pajak, menjaga kebersihan, dan juga
mentaati peraturan lalu lintas!
Sudahkah saudara menjadi WNI yang baik?
¨ WNS (warga negara surga) yang baik.
c) Ayat ini juga menunjukkan adanya
pembatasan di antara kedua kewajiban itu. Kita tidak boleh memberikan kepada
kaisar apa yang menjadi hak dari Allah. Kalau kaisar menuntut sesuatu yang
menjadi hak Allah (misalnya penyembahan), maka berlaku Kis 5:29!
Penerapan:
Apa yang saudara lakukan kalau RT/RW
mengadakan rapat / kerja bakti pada hari minggu yang menyebabkan saudara tak
bisa berbakti kepada Tuhan?
Dan sebaliknya, kita juga tidak boleh
memberikan kepada Allah apa yang menjadi hak kaisar (misalnya: memberikan pajak
kepada Tuhan / gereja).
d) Calvin
mengatakan bahwa kata ‘kaisar’ bisa diterapkan dalam hal-hal lain seperti:
·
atasan /
boss / majikan.
·
guru /
dosen.
·
orang
tua.
·
suami
dsb.
Jadi, kalau saudara adalah pegawai,
maka saudara punya tanggung jawab kepada boss saudara, dan saudara juga punya
tanggung jawab kepada Tuhan. Kalau saudara adalah seorang murid / mahasiswa,
maka saudara punya tanggung jawab kepada guru / dosen, dan saudara juga punya
tanggung jawab kepada Tuhan. Kalau saudara adalah seorang anak / istri, maka
saudara punya tanggung jawab kepada orang tua / suami, dan saudara juga punya
tanggung jawab kepada Tuhan.
Jangan menekankan hanya salah satu saja
dari 2 tanggung jawab ini. Dan juga jangan memberikan kepada yang satu, apa yang
menjadi hak dari yang lain!
Mereka menjadi heran, karena tadinya mereka sudah begitu yakin
bahwa Yesus pasti akan terjerat, tetapi ternyata Yesus menjawab sedemikian rupa
sehingga baik pihak Romawi maupun pihak Yahudi tidak mungkin bisa menyalahkanNya
Tetapi anehnya, sekalipun heran / kagum / takjub dsb, tetapi
mereka tidak bertobat!
Penerapan:
Ada banyak orang yang pada waktu mendengar Firman Tuhan merasa
bahwa Firman Tuhan itu bagus / indah / hebat / benar dsb, tetapi mereka tetap
tidak bertobat / melaksanakan Firman Tuhan itu dalam hidup mereka. Apakah
saudara sering / kadang-kadang bersikap seperti itu? Kalau ya, bertobatlah!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com