Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1) ‘Persepuluhan dari selasih, adas
manis dan jintan’ (ay 23 bdk. Luk 11:42 - ‘selasih, inggu dan segala
jenis sayuran’).
2) Mereka mengabaikan hal-hal
terpenting dalam Hukum Taurat, yaitu keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan
(ay 23 bdk. Luk 11:42 - keadilan dan kasih Allah).
Jadi, jelaslah bahwa mereka dikecam
oleh Yesus, bukan karena mereka menekankan hal-hal yang kecil. Mereka dikecam
karena mereka menekankan hal-hal yang kecil, tetapi mengabaikan hal-hal yang
besar. Mereka fanatik hanya dalam bagian-bagian tertentu dari Kitab Suci.
Fanatisme adalah suatu hal yang baik (perhatikan sikap Tuhan kepada orang-orang
yang ‘tidak fanatik’ dalam mengikut Dia dalam Wah 3:15-16), asal kita
fanatik dalam semua bagian dari Kitab Suci!
Penerapan:
Apakah saudara juga sering menekankan
hal-hal kecil, tetapi pada saat yang sama mengabaikan hal-hal yang jauh lebih
penting?
Contoh:
3) ‘Yang satu harus dilakukan dan yang
lain jangan diabaikan’ (ay 23).
Kata-kata ‘yang satu’ menunjuk pada
hal-hal yang terpenting dalam hukum Taurat; sedangkan kata-kata ‘yang lain’
menunjuk pada persepuluhan dari selasih, adas manis, dan jintan.
Kalimat ini membingungkan banyak orang
yang menganggap bahwa persembahan persepuluhan dari selasih, adas manis, dan
jintan adalah sesuatu yang keterlaluan, dan tidak mungkin Yesus menyetujui
persembahan persepuluhan dalam hal-hal seperti itu
Karena itu, akhirnya muncul banyak
penafsiran tentang bagian ini:
a) Bagian ini bukan kata-kata Yesus,
dan seharusnya tidak termasuk dalam Kitab Suci.
Tetapi tidak ada textual evidence (= bukti text) untuk mendukung pandangan ini,
artinya semua manuscript mempunyai bagian ini sehingga bagian ini tidak
seharusnya dianggap sebagai penambahan.
b) Kata-kata ‘yang lain’ dalam
ay 23 ini tidak diartikan sebagai ‘persembahan persepuluhan dari selasih,
adas manis dan jintan’, tetapi hanya sekedar diartikan ‘persembahan
persepuluhan’. Dengan demikian, Yesus bukannya menyetujui persembahan
persepuluhan dalam hal-hal kecil itu, tetapi hanya sekedar menyetujui
persembahan persepuluhan.
c) ‘Hal-hal yang terpenting dalam
hukum Taurat’ dianggap mewakili semua hal-hal yang penting; sedangkan ‘persepuluhan
dari selasih, adas manis dan jintan’ dianggap mewakili semua hal-hal kecil.
Jadi, kalimat ini berarti: kita harus taat kepada Tuhan dalam hal-hal yang
besar maupun hal-hal yang kecil.
d) Diartikan
secara hurufiah.
Jadi Yesus memaksudkan bahwa hal-hal yang
terpenting dalam hukum Taurat (keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan) harus
dilakukan, dan demikian juga persembahan persepuluhan dari selasih, adas manis
dan jintan harus dibayar.
Kalau diartikan demikian, maka itu
berarti bahwa persembahan persepuluhan dalam hal-hal kecilpun memang harus
dilakukan. Misalnya: persembahan persepuluhan dari bunga uang di bank,
persembahan persepuluhan dari persen / tip yang saudara dapatkan.
Saya condong untuk menerima pandangan
c) dan d).
4) Ay 24: Mereka memang selalu
menapiskan (= menyaring) anggur yang akan mereka minum, supaya jangan ada
serangga yang terminum. Alasannya: Im 11:20-23 mengatakan bahwa semua
serangga, kecuali belalang, haram untuk dimakan.
Tetapi unta, yang jauh lebih besar dari
nyamuk, dan yang juga termasuk binatang yang haram untuk dimakan (bdk.
Im 11:3-4), mereka telan.
Jadi, ay 24 adalah suatu
perumpamaan untuk menyerang praktek orang Farisi dan ahli Taurat dalam
ay 23, dan membuat praktek mereka itu menjadi suatu karikatur yang
menggelikan.
Ada yang berpendapat bahwa di sini Yesus menyerang mereka karena mereka membersihkan diri
mereka dalam hal-hal lahiriah yang kelihatan oleh mata, tetapi mereka
membiarkan hati mereka dipenuhi oleh segala macam kekotoran seperti motivasi
yang salah, kesombongan, iri hati, kebencian, kemunafikan dsb. Tetapi kalau
ay 25-26 ini artinya demikian, maka ay 25-26 mempunyai serangan yang
sama dengan ay 27-28 (sedangkan kelihatannya dalam bacaan ini, setiap kali
Yesus mengucapkan ‘celakalah’, maka Ia memberi serangan yang berbeda / baru).
Saya berpendapat bahwa di sini Yesus menyerang mereka karena mereka menekankan tradisi /
upacara keagamaan yang bersifat lahiriah, tetapi mereka mengabaikan hukum.
Mereka memang sangat menekankan pembasuhan (bdk. Mat 15:2), padahal ini
hanyalah tradisi / ajaran mereka sendiri yang tidak pernah diperintahkan oleh
Tuhan. Tetapi mereka mengabaikan hukum. Ini terlihat dari kata:
·
‘rampasan’.
Isi pinggan = hasil rampasan.
·
‘kerakusan’.
Mereka makan tanpa penguasaan diri.
Penerapan:
Dalam gereja sekarangpun ada banyak orang yang senang menekankan
sesuatu yang hanya merupakan tradisi (yang tak diperintahkan oleh Tuhan),
tetapi mengabaikan hukum. Contoh:
¨ Kalau rapat, diharuskan memakai
renungan Firman Tuhan.
Tetapi rapat dipenuhi dengan hal-hal
duniawi, dan dalam rapat mereka berfoya-foya menggunakan uang gereja.
¨ kebaktian diharuskan memakai 12
Pengakuan Iman Rasuli, dan doa Bapa Kami.
Tetapi kebaktian dilakukan dengan tidak
tertib, banyak orang terlambat, banyak anak ribut dan jalan-jalan dsb.
¨ pendeta diharuskan memakai toga.
Tetapi dalam kebaktian, tidak ada
pemberitaan Injil / Firman Tuhan yang serius; hanya ada dongeng, lelucon dan
kesaksian.
1) Bagi orang Yahudi, orang yang
menyentuh kuburan dianggap menjadi najis (ini mereka dapatkan dari
Bil 19:16 yang mengatakan bahwa menyentuh mayat menjadikan seseorang
najis). Supaya orang tak menyenggol kuburan secara tidak sengaja, maka kuburan
dilabur putih, sehingga kelihatan dengan jelas
Hal ini dipakai oleh Yesus untuk menyerang
orang Farisi / ahli Taurat yang hanya secara lahiriah kelihatan hebat, tetapi
hatinya dipenuhi kebusukan (bdk. 1Sam 16:7).
2) Bdk. Luk 11:44 - ‘kubur yang
tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya tidak mengetahuinya’.
Artinya sebetulnya sama dengan ayat dalam Matius. Karena kuburan itu kelihatan
bagus dari luar, maka orang yang berjalan di atasnya tidak merasakan bahwa di
dalamnya dipenuhi kebusukan.
3) Arti dari ay 27 ada pada
ay 28.
Kata ‘kedurjanaan’ dalam ay 28,
oleh NASB diterjemahkan secara hurufiah, yaitu ‘lawlessness’. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak peduli pada
hukum, dan mereka hidup seakan-akan hukum itu tidak ada.
1) Tindakan mereka dalam ay 29
(membangun makam nabi-nabi) lagi-lagi merupakan tindakan munafik, karena:
a) Mereka melakukan hal itu bukan
karena mereka menghormati nabi-nabi itu, dan bukan juga karena mereka
menyetujui ajaran nabi-nabi itu, tetapi supaya orang-orang Yahudi saat itu
menganggap mereka benar dan sejalan dengan nabi-nabi itu.
b) Kalau mereka betul-betul ingin
bertobat, maka yang harus mereka lakukan bukanlah membangun makam nabi-nabi
itu, tetapi mentaati ajaran nabi-nabi itu.
2) Ay 29-30 menunjukkan bahwa
banyak hamba Tuhan dibenci dan dimusuhi selama hidupnya, tetapi ‘dihormati /
dikenang’ setelah mereka mati! Mengapa demikian? Karena pada saat mereka hidup,
Firman Tuhan yang mereka beritakan menyerang dosa, dan ini ‘menganggu’ banyak
orang. Tetapi, setelah mereka mati, mereka tidak lagi memberitakan Firman
Tuhan, sehingga tidak lagi merupakan ‘gangguan’, dan karena itu mereka lalu
dihormati / dikenang.
Seseorang mengatakan: “Ask in Moses’ times, ‘who are the good
people?’. They will be Abraham, Isaac and Jacob; but not Moses, - he should be
stoned. Ask in Samuel’s times, ‘who are the good people?’. They will be Moses
and Joshua, but not Samuel. Ask in the times of Christ, and they will be all
the former prophets with Samuel, but not Christ and his apostles” (= Tanyakanlah pada jaman Musa, ‘siapa orang-orang yang
baik?’. Mereka adalah Abraham, Ishak dan Yakub, tetapi bukan Musa - ia harus
dirajam. Tanyakanlah pada jaman Samuel, ‘siapa orang-orang yang baik?’. Mereka
adalah Musa dan Yosua, tetapi bukan Samuel. Tanyakanlah pada jaman Kristus, dan
mereka adalah semua nabi-nabi yang terdahulu, dengan Samuel, tetapi bukan
Kristus dan rasul-rasulNya).
Karena itu, kalau pada jaman ini
saudara mengagumi para nabi dan rasul, dan menganggap mereka sebagai orang
hebat, itu belum menjamin bahwa saudara adalah orang yang rohani! Yang perlu
dipertanyakan adalah: bagaimana sikap saudara terhadap hamba-hamba Tuhan jaman
sekarang yang betul-betul memberitakan Firman Tuhan kepada saudara dan yang
bahkan berani menegur dosa saudara? Kalau saudara mengagumi para nabi dan
rasul, tetapi jengkel / membenci para hamba Tuhan jaman ini, maka saudara tidak
berbeda dengan orang Farisi / ahli Taurat jaman itu.
3) Ay 32:
a) Ini
merupakan suatu perintah, yang:
·
juga
merupakan irony (= ejekan). Karena itu, tentu tidak berarti bahwa mereka
melakukan suatu kesalehan kalau mereka melakukan perintah ini! (bdk.
Yoh 13:27).
·
juga
merupakan suatu nubuat (bdk. ay 34).
b) Kata ‘takaran’ menunjukkan adanya
batas dosa, dimana kalau batas ini sudah tercapai, maka Allah pasti bertindak
untuk memberikan hukuman (bdk. Kej 15:16 1Tes 2:16).
Jadi, secara ironis Yesus
memerintahkan kepada orang Farisi dan ahli Taurat untuk memenuhi takaran dosa
itu dengan membunuh para nabi, supaya dengan demikian Allah bisa menjatuhkan
hukuman kepada mereka!
Penerapan:
Jangan merasa bebas untuk berbuat dosa,
hanya karena hidup saudara kelihatan lancar dan baik-baik saja! Kalau saudara
hidup dalam dosa, dan saat ini belum ada tanda-tanda bahwa Allah menghukum
saudara, itu bukan berarti bahwa Allah itu buta atau bahwa Allah merestui dosa
saudara itu! Itu hanya berarti bahwa Allah belum menghukum saudara karena dosa
saudara belum mencapai batas yang Allah tentukan / ijinkan. Tetapi saudara
tidak akan bisa tahu kapan dosa saudara mencapai batas itu! Karena itu
bertobatlah sebelum terlambat!
4) Ay 35:
a) Siapakah ‘Zakharia anak Berekhya’
itu? Ada bermacam-macam pandangan tentang hal ini:
·
ia adalah
Zakharia dalam Yes 8:2.
Keberatannya:
*
Yeberekhya
tidak sama dengan Berekhya.
*
tak
dikatakan bahwa orang ini dibunuh di Bait Allah.
·
ia adalah
ayah Yohanes Pembaptis (Luk 1:5).
Keberatannya:
*
ia tak
mempunyai nama keluarga ‘Berekhya’.
*
tak
dikatakan bahwa ia dibunuh di Bait Allah.
·
Zacharias,
son of Baruch.
Ini adalah orang yang diceritakan oleh
seorang ahli sejarah yang bernama Josephus. Dikatakannya bahwa orang ini
dibunuh oleh orang Zelot di Bait Allah. Memang peristiwa itu terjadi pada tahun
68 M, tetapi tetap ada orang yang mengatakan bahwa inilah orang yang dimaksudkan
oleh Yesus, karena dalam ayat itu Yesus sedang bernubuat mengenai sesuatu yang
akan terjadi.
Keberatannya: sekalipun ay 34
merupakan nubuat tentang masa yang akan datang, tetapi kelihatannya ay 35
membicarakan sesuatu yang sudah terjadi!
·
nabi
Zakharia (bdk. Zakh 1:1).
Keberatannya: tak pernah diceritakan
bahwa ia dibunuh di Bait Allah. Bahkan hal itu tidak mungkin terjadi, karena
Bait Allah (yang dihancurkan oleh Babilonia) baru dibangun kembali oleh Ezra
sesudah tahun 458 SM. Padahal nabi Zakharia melayani pada sekitar tahun 518-520
SM, yaitu pada saat dimana Bait Allah itu tidak ada!
·
Zakharia
dalam 2Taw 24:17-20. Ini adalah pandangan dari mayoritas penafsir.
Keberatan: ia tak punya nama keluarga
‘Berekhya’.
Macam-macam jawaban terhadap keberatan
ini:
*
Calvin:
ini penghormatan bagi Yoyada (ayah Zakharia), karena ‘berekhya’ berarti the blessed of Yahweh.
*
Kata-kata
‘anak Berekhya’ dalam ay 35 itu sebetulnya tidak ada (dalam Luk 11:51
kata-kata itu memang tidak ada). Ini ditambahkan oleh seorang pengcopy manuscript
yang mula-mula, karena ia mengira bahwa yang Yesus maksudkan adalah nabi
Zakharia, yang memang mempunyai nama keluarga Berekhya (Zakh 1:1).
*
Mungkin
ada alasan keluarga yang tidak kita ketahui yang menyebabkan ia disebut ‘anak
Berekhya’.
b) Mengapa Yesus memilih dua nama ini,
yaitu Habel dan Zakharia?
·
Karena
dua-duanya ingin menuntut balas (bdk. Kej 4:10 Ibr 12:24
2Taw 24:22b).
Catatan: Ibr 12:24 dalam Kitab Suci
Indonesia salah terjemahan. Seharusnya bukan ‘lebih kuat’ tetapi ‘lebih baik’.
NIV: ‘speaks a better word’ (= mengucapkan kata yang lebih baik)
NASB: ‘speaks better’ (= berbicara lebih baik)
Kitab Suci terjemahan sehari-hari
(Firman Allah Yang Hidup) menterjemahkan sebagai berikut: “... darah yang
dipercikkan, yang memberikan anugerah pengampunan, bukan seperti darah Habel
yang menjerit menuntut balas”.
Yesus sengaja memilih dua nama yang
sama-sama menuntut balas, mungkin sekali untuk menyadarkan orang Farisi dan
ahli Taurat, bahwa pembunuh nabi pasti akan mendapat ganjarannya!
·
Perjanjian
Lama versi Ibrani dimulai dengan kitab Kejadian, dan diakhiri dengan kitab
2Tawarikh (urut-urutan kitabnya berbeda dengan versi kita).
Jadi, ditinjau dari Kitab Suci Ibrani,
Habel adalah martir pertama dari kitab pertama dari Perjanjian Lama, sedangkan
Zakharia adalah martir terakhir dari kitab terakhir dari Perjanjian Lama. Yesus
sengaja memilih demikian untuk menunjukkan bahwa sejarah Israel / Yahudi, dari
awal sampai akhir menunjukkan mereka sebagai pembunuh nabi.
·
ada orang
yang mengatakan bahwa saat itu, baru saja dibangun suatu monumen untuk Zakharia
disekitar Yerusalem. Dan karena itulah Yesus memilih nama Zakharia
c) ‘di
antara tempat kudus dan mezbah’.
Ini ditambahkan untuk menekankan dosa
para pembunuh itu. Dalam Bait Allahpun mereka berani membunuh seorang nabi!
5) Calvin berkata bahwa ay 32-36
menunjukkan bahwa Allah tidak selalu memberikan Firman Tuhan untuk
menyelamatkan orang. Kadang-kadang, untuk seorang yang bukan pilihanpun, yang
Ia tahu akan terus bersikap tegar tengkuk, Ia memberikan Firman Tuhan, supaya
Firman Tuhan itu menghancurkan
orang itu (bdk. 2Kor 2:16).
Firman Tuhan bisa menghancurkan orang
itu, karena makin banyak orang itu mendengar Firman Tuhan, makin berat
hukumannya kalau ia terus menolak!
Lalu, mengapa Tuhan yang maha kasih itu
memberikan Firman Tuhan untuk menjebloskan seseorang makin dalam ke dalam
neraka? Calvin berkata bahwa jawabannya ada dalam Ro 11:33 - “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan
Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusanNya dan sungguh tak terselami
jalan-jalanNya!”.
1) Ay 37:
NIV / NASB: ‘how often’ (= betapa / alangkah seringnya).
Jadi, Yesus sudah sangat sering
memanggil mereka, tetapi mereka terus-menerus menolak dan ini jelas membuat
hukuman mereka menjadi sangat berat.
Penerapan:
Berapa sering saudara mendengar
panggilan Tuhan supaya saudara datang dan percaya kepada Yesus? Sudahkah
saudara percaya kepada Yesus? Cepatlah tanggapi panggilan itu, karena kalau
tidak, saudara akan menerima hukuman yang sangat berat, sama seperti
orang-orang Yahudi jaman itu.
Dalam bagian ini, Allah digambarkan
sebagai burung / ayam yang menggunakan sayapnya untuk melindungi anak-anaknya
(bdk. Maz 17:8
Maz 57:2
Ul 32:11
Yes 31:5).
2) Ay 38: ‘rumahmu’.
Ada yang menafsirkan bahwa ini menunjuk
pada kota Yerusalem, tetapi juga mencakup Bait Allah. Tetapi ada juga yang
menganggap bahwa ini hanya menunjuk pada Bait Allah saja.
Orang-orang yang tegar tengkuk itu,
yang terus menerus memusuhi para hamba Tuhan, membuat Bait Allah, yang seharusnya
adalah rumah Allah, sekarang menjadi sekedar ‘rumahmu’.
Penerapan:
Apakah saudara masih sering berbakti
kepada Tuhan di seadanya gereja, hanya karena gereja itu dekat dengan rumah
saudara, atau jam kebaktiannya cocok dengan waktu saudara? Ingat bahwa bagian
ini mengajar bahwa ada gereja yang bukan merupakan ‘rumah Allah’ tetapi sekedar
‘rumahmu’! Bisakah saudara disebut ‘sudah berbakti’ kalau saudara pergi
ke gereja semacam itu?
3) Ay 39:
a) ‘mulai
sekarang, kamu tidak akan melihat Aku lagi’.
Ini memang adalah saat terakhir Yesus
muncul di depan umum untuk mengajar mereka.
b) ‘hingga
kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!’.
Ada 2 penafsiran tentang bagian ini:
·
ini
menunjuk pada saat pertobatan Israel (bdk. Ro 11:26).
·
ini
menunjuk pada saat kedatangan Kristus yang ke 2.
Saya lebih condong pada pandangan yang
ke 2.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com