Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
Bagian ini lebih merupakan nubuat dari pada perumpamaan.
Ay 31‑33: “(31) ‘Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaanNya
dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas
takhta kemuliaanNya. (32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapanNya dan
Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala
memisahkan domba dari kambing, (33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di
sebelah kananNya dan kambing-kambing di sebelah kiriNya”.
1) Bagian ini menunjukkan Yesus sebagai Hakim pada akhir
jaman (bdk. Yoh 5:22). Bahwa Yesus akan menjadi Hakim pada akhir
jaman, menunjukkan bahwa Ia juga adalah Allah sendiri. Mengapa?
a) Jumlah
manusia yang pernah hidup dalam dunia ini sejak dari jaman Adam dan Hawa sampai
kedatangan Kristus yang keduakalinya adalah begitu banyak.
Kalau
Kristus bukanlah Allah sendiri, bagaimana mungkin Ia bisa menghakimi begitu
banyak manusia itu dengan adil?
b) Karena ada
begitu banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan dalam menjatuhkan hukuman
kepada orang-orang berdosa (ingat bahwa neraka bukanlah semacam ‘masyarakat
komunis’ dimana hukuman semua orang sama), seperti:
·
banyaknya dosa yang dilakukan seseorang. Orang
yang dosanya sedikit tentu tidak bisa disamakan hukumannya dengan orang yang
dosanya banyak.
·
tingkat dosanya.
Misalnya,
dosa membunuh dan mencuri tentu tidak sama hukumannya (bdk. Kel 21:12 dan Kel 22:1).
·
tingkat pengetahuannya.
Makin
banyak pengetahuan Firman Tuhan yang dimiliki seseorang, makin berat hukumannya
kalau ia berbuat dosa (Luk 12:47-48).
·
kesengajaannya.
Dosa
sengaja dan tidak sengaja tentu juga berbeda hukumannya (Kel 21:12-14).
·
pengaruh dosa yang ditimbulkan.
Kalau
seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi dalam gereja berbuat dosa, maka
pengaruh negatif yang ditimbulkan akan lebih besar dari pada kalau orang
kristen biasa berbuat dosa. Dan karena itu hukumannya juga lebih berat. Hal ini
bisa terlihat dari kata-kata Yesus yang menunjukkan bahwa para ahli Taurat
pasti akan menerima hukuman yang lebih berat (Mark 12:40b Luk 20:47b).
·
apa yang menyebabkan seseorang berbuat dosa.
Seseorang
yang mencuri tanpa ada pencobaan yang terlalu berarti tentu lebih berat dosanya
dari pada orang yang mencuri karena membutuhkan uang untuk mengobati anaknya
yang hampir mati. Hal ini bisa terlihat dari ayat-ayat Kitab Suci yang mengecam
orang-orang yang melakukan dosa tanpa sebab / alasan, seperti dalam
Maz 25:3b Maz 35:19 Maz 69:5 Maz 119:78,86. Juga dari ayat-ayat Kitab Suci yang
mengecam orang yang mencintai / mencari dosa, seperti Maz 4:3.
c) Demikian
juga pada saat mau memberi pahala kepada orang-orang yang benar, pasti ada
banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti:
·
banyaknya perbuatan baik yang dilakukan.
·
jenis perbuatan baik yang dilakukan.
·
besarnya pengorbanan pada waktu melakukan
perbuatan baik. Yesus berkata bahwa janda yang memberi 2 peser memberi lebih banyak
dari semua orang kaya yang memberi persembahan besar, karena janda itu
memberikan seluruh nafkahnya (Luk 21:1-4).
·
motivasinya dalam melakukan perbuatan baik
itu, dsb.
Untuk
bisa melakukan semua ini dengan benar, maka Hakim itu haruslah seseorang yang
maha tahu, maha bijaksana dan maha adil, dan karena itu Ia harus adalah Allah
sendiri!
Charles
Hodge: “As Christ is to
be the judge, as all men are to appear before him, as the secrets of the hearts
are to be the grounds of judgment, it is obvious that the sacred writers
believed Christ to be a divine person, for nothing less than omniscience could
qualify any one for the office here ascribed to our Lord” (= Karena
Kristus akan menjadi Hakim, karena semua orang akan menghadap di hadapanNya,
karena rahasia dari hati adalah dasar penghakiman, jelaslah bahwa
penulis-penulis sakral / kudus percaya bahwa Kristus adalah Pribadi ilahi,
karena hanya kemahatahuan yang bisa memenuhi syarat bagi siapapun untuk jabatan
/ tugas yang di sini dianggap sebagai milik Tuhan kita)
- ‘I & II Corinthians’, hal 501.
Karena
itu adalah sesuatu yang aneh kalau ada orang-orang yang percaya bahwa Yesus
akan menjadi Hakim pada akhir jaman, tetapi tidak mempercayai bahwa Yesus
adalah Allah sendiri!
2) Yang dihakimi adalah ‘semua bangsa’ (ay
32).
Jadi, berbeda dengan Mat 25:1‑13 dan
Mat 25:14‑30 yang berhubungan hanya dengan gereja, maka Mat 25:31‑46
berhubungan dengan seluruh umat manusia (bdk. Wah 20:11‑15). Jadi, Kristus
bukan hanya menghakimi orang kristen saja, atau orang Yahudi saja, tetapi
seluruh umat manusia, dari bangsa dan agama apapun juga!
3) Seluruh umat manusia yang dihakimi itu dipisah menjadi
hanya 2 grup saja:
a) Domba,
yaitu orang benar / diberkati (ay 34,37,46).
Ini jelas menunjuk kepada orang kristen yang
sejati, karena setiap orang yang percaya kepada Yesus dibenarkan / dianggap
sebagai orang benar oleh Allah dan karena itu disebut sebagai orang benar.
Ro 5:1 - “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman,
kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus
Kristus”.
b) Kambing,
yaitu orang terkutuk (ay 41).
Ini jelas menunjuk pada orang yang non Kristen
dan orang kristen KTP.
Perhatikan bahwa tidak ada grup yang ke 3
(orang yang setengah kristen, orang yang kadang‑kadang saja kristen dsb)!
Mengapa? Karena tempatnya hanya 2, yaitu surga dan neraka!
Juga tidak ada orang‑orang yang dimusnahkan
seperti yang diajarkan oleh Saksi Yehovah!
4) Domba diletakkan di sebelah kanan Yesus (ay 33),
karena kanan adalah tempat yang terhormat (bdk. Kej 48:17 Kis 7:56).
Awas, ay 33 ini bukan dasar untuk
mengatakan bahwa penjahat yang bertobat di atas kayu salib adalah yang di
sebelah kanan Yesus!
Ay
34‑40: “(34) Dan Raja itu
akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang
diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak
dunia dijadikan. (35) Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika
Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku
tumpangan; (36) ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku
sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
(37) Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah
kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami
memberi Engkau minum? (38) Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing,
dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau
pakaian? (39) Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami
mengunjungi Engkau? (40) Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang
dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”.
1) Ini jelas menunjuk kepada orang kristen dan itu
menunjukkan bahwa pada akhir jaman orang kristen juga akan dihakimi
(Yoh 5:28‑29
Ro 14:10
2Kor 5:10), tetapi tidak mungkin dihukum.
Yoh 3:18 - “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia
tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah
hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah”.
Yoh 5:24 - “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia
mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari
dalam maut ke dalam hidup”.
Ro 8:1 - “Demikianlah sekarang tidak ada
penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus”.
Adalah sesuatu yang menarik kalau dalam
ay 34‑40 ini Hakim itu hanya membicarakan perbuatan baik dari orang‑orang
benar itu, dan tidak satu kalipun Ia berbicara tentang dosa mereka! Memang
Allah tidak mengingat‑ingat dosa yang sudah ditebus dan diampuni!
Yes 43:25 - “Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa
pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu”.
Mikha 7:19 - “Biarlah Ia kembali menyayangi kita,
menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam
tubir-tubir laut”.
2) Orang‑orang ini disebut:
a) ‘Kamu yang diberkati oleh BapaKu’ (ay 34).
b) ‘Orang benar’ (ay 37,46).
3) Kepada mereka diberikan Kerajaan yang telah disediakan
sejak dunia dijadikan (ay 34).
a) Ini tidak bertentangan dengan Ef 1:4 yang
mengatakan ‘sebelum
dunia dijadikan’, karena artinya adalah sama
yaitu ‘sejak kekekalan’.
b) Ini jelas mendukung doktrin Predestinasi dari
Calvinisme!
Kerajaan itu telah disediakan sejak kekekalan,
dan karena itu jelas bahwa Allah sudah menentukan orang‑orang itu untuk
selamat. Dan karena penentuanNya terjadi sejak kekekalan, maka itu berarti
bahwa Allah melakukan pemilihan yang tidak bersyarat / Unconditional Election, artinya kita tak dipilih karena kebaikan
kita, tetapi semata‑mata karena kehendak dan kasih karunia Allah saja (bdk. Ro
9:11‑13).
4) Sekalipun dalam ay 34‑36 dikatakan bahwa mereka
menerima Kerajaan itu karena mereka telah melakukan perbuatan‑perbuatan baik
tertentu, tetapi ini tidak berarti bahwa bagian ini mengajarkan doktrin Salvation by works (= keselamatan
karena perbuatan baik) yang sesat itu. Penafsiran yang benar adalah: mereka
berbuat baik, dan hal itu menunjukkan bahwa mereka beriman. Dan karena mereka
beriman, mereka diselamatkan.
Dalam bagian ini Yesus menekankan perbuatan
baik, supaya para pendengarNya menantikan kedatanganNya yang keduakalinya
dengan cara hidup saleh / sesuci mungkin.
5) Dalam ay 35‑36 ini yang Yesus tekankan adalah
perbuatan baik yang berupa kebaikan‑kebaikan sosial yang kecil (bdk.
Mat 10:42), dan karena itu janganlah lalai untuk melakukan kebaikan-kebaikan
yang kecil ini.
Ini tentu tidak berarti bahwa kebaikan yang
besar tidak dihargai oleh Allah dan tidak perlu dilakukan. Kalau Allah
menghargai kebaikan yang kecil, maka tentu Ia juga menghargai kebaikan yang
besar.
6) Kalau kita berbuat baik kepada orang lain, seringkali
rasanya tidak ada gunanya, dan bahkan kadang‑kadang kita dibalas dengan
kejahatan. Ini membuat kita sering merasa jemu untuk hidup baik. Tetapi bagian
ini menunjukkan bahwa ada saatnya bahwa kita akan diberi upah untuk segala
perbuatan baik yang kita lakukan (Amsal 19:17)! Karena itu, janganlah jemu‑jemu
dalam berbuat baik (bdk. Gal 6:9
Ibr 6:10-12).
7) Pertanyaan orang‑orang benar dalam ay 37‑39 itu
menunjukkan bahwa mereka tidak menyadari atau tidak mengingat‑ingat perbuatan
baik mereka (bdk. Luk 17:7‑10). Sebaliknya, orang benar menyadari dosa‑dosanya
(bdk. Paulus dalam Ro 7:18‑24
1Tim 1:15).
Tetapi orang fasik justru terbalik! Mereka
tidak menyadari dosa‑dosa mereka (ay 44), tetapi mereka menyadari /
mengingat‑ingat ‘perbuatan baik’ mereka (bdk. Mat 7:22).
Bandingkan semua ini dengan Luk 18:9‑14 dan Mat
5:3!
Penerapan:
Saudara termasuk golongan yang mana? Golongan
domba yang tidak mengingat‑ingat perbuatan baiknya tetapi mengingat dosa‑dosanya,
atau golongan kambing yang tidak menyadari dosa‑dosanya tetapi mengingat‑ingat
perbuatan baiknya?
8) Siapa yang dimaksud dengan ‘saudaraKu yang paling hina’ dalam ay 40?
Ada 2 pandangan:
a) Ini
menunjuk kepada sesama manusia, baik kristen maupun kafir.
b) Ini
menunjuk pada orang kristen.
Saya lebih setuju dengan pandangan ini, karena
dalam ay 40 ini Yesus mengidentikkan diriNya dengan orang itu, dan dalam
Kitab Suci Yesus berulang‑ulang mengidentikkan diriNya dengan orang kristen
(Mat 10:40‑42 Kis 9:4‑5),
bukan dengan orang kafir.
Karena itu sekalipun kita disuruh mengasihi
semua manusia (Mat 22:39), dan karena itu kita harus berbuat baik kepada
semua orang, tetapi kita tetap harus mengutamakan untuk berbuat baik terhadap
saudara seiman kita (Gal 6:10).
Ay 41‑46: “(41) Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di
sebelah kiriNya: Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk,
enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan
malaikat-malaikatnya. (42) Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku
makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; (43) ketika Aku seorang
asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak
memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat
Aku. (44) Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami
melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau
sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? (45) Maka Ia akan
menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak
kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak
melakukannya juga untuk Aku. (46) Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan
yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.’”.
1) Ini adalah orang‑orang yang bukan kristen. Mungkin
mereka adalah orang kafir, atau kristen KTP.
a) Mereka disuruh pergi / enyah dari hadapan Tuhan
(ay 41), dan mereka terpaksa menuruti perintah itu (ay 46).
Seseorang mengatakan kalimat ini:
“Those who refused to accept the invitation to ‘come’, will
have to obey the order to ‘go’” (= Mereka yang menolak untuk menerima undangan untuk
‘datang’, akan harus mentaati perintah untuk ‘pergi / enyah’).
Karena itu, kalau sampai saat ini saudara belum
pernah betul‑betul datang kepada Yesus, cepatlah datang kepadaNya! Kalau tidak, akan datang waktunya bahwa
saudara tidak lagi diundang untuk datang kepadaNya, tetapi diperintahkan untuk
pergi dari hadapanNya (dan masuk ke neraka!) dan saat itu saudara harus
menurut!
b) Mereka
disebut sebagai ‘orang
terkutuk’ (ay 41).
Ini kontras sekali dengan orang kristen yang
disebut sebagai ‘yang
diberkati oleh BapaKu’ (ay 34)! Orang kristen
sebetulnya juga adalah orang berdosa yang ada di bawah kutuk. Tetapi Yesus
telah mati di salib untuk memikul kutuk itu (Gal 3:13), dan karena mereka
telah percaya kepada Yesus, maka di atas mereka tidak ada lagi kutuk, dan
mereka disebut ‘yang
diberkati oleh Bapa’.
Tetapi orang‑orang non kristen / orang kristen
KTP itu menolak Yesus, yang adalah satu‑satunya pemikul kutuk, dan karena itu
mereka harus memikul kutuk itu sendiri, dan karena itulah maka mereka disebut ‘orang terkutuk’!
Sudahkah saudara datang kepada Yesus dan
menerimaNya sebagai pemikul kutuk saudara? Kalau tidak, bagaimanapun salehnya
hidup saudara di hadapan manusia, di hadapan Tuhan saudara tetap adalah orang
terkutuk!
Catatan: Yesus
yang maha kasih itu bisa mengusir orang ke dalam api yang kekal dan menyebut mereka
terkutuk! Ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh menyoroti Yesus / Allah hanya
dari sudut kasihNya saja, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Saksi
Yehovah. Allah memang kasih, tetapi pada saat yang sama Ia juga adalah suci sehingga
tidak bisa bersatu dengan dosa, dan adil sehingga tidak bisa tidak menghukum
dosa.
Bdk. Nahum 1:3a - “TUHAN itu panjang sabar dan besar
kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang
bersalah”.
c) Mereka
menyebut Yesus sebagai ‘Tuhan’ (ay 44).
Memang pada akhir jaman semua orang akan
bertelut dan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan.
Fil 2:9‑11 - “Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya
dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas
bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus
adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!”.
Orang kristen akan melakukannya dengan
sukarela, tetapi orang kafir / kristen KTP akan melakukan itu dengan terpaksa,
dan tanpa ada gunanya bagi mereka.
Karena itu, dari pada pada akhir jaman saudara
mengakui Yesus sebagai Tuhan dengan terpaksa dan tanpa guna, lebih baik
sekarang saudara mengakuinya dengan sukarela!
2) Dalam dialog antara Yesus dengan orang‑orang terkutuk
itu, terlihat 2 hal, yaitu:
a) Yesus
sama sekali tak menyebut‑nyebut tentang perbuatan baik mereka!
Jelas bahwa mereka memang tidak mempunyai
perbuatan baik barang satupun. Ini sesuai dengan penggambaran orang berdosa
dalam Ro 3:10‑18!
Mengapa mereka dianggap sama sekali tidak
mempunyai perbuatan baik? Karena perbuatan baik baru dianggap baik di hadapan
Tuhan kalau perbuatan baik itu dilakukan karena cinta kepada Tuhan
(Yoh 14:15), dan dilakukan demi kemuliaan Tuhan (1Kor 10:31). Orang
non Kristen tidak mungkin bisa melakukan perbuatan baik yang memenuhi kedua
syarat ini, dan ‘perbuatan baik’ yang dilakukan tanpa memenuhi 2 syarat itu,
merupakan perbuatan baik yang dilakukan tanpa mempedulikan Tuhan, dan
ini jelas bukan perbuatan baik!
b) Yesus
lagi‑lagi menekankan dosa pasif di sini!
Ini tentu tidak berarti bahwa dosa aktif tak
dipedulikan! Dosa pasif ditekankan karena manusia lebih sukar menyadari dosa
pasif dari pada dosa aktif. Karena itu hati‑hatilah dengan dosa‑dosa pasif
dalam hidup saudara, seperti:
·
tidak berbakti, baik karena
ada piknik, pesta pernikahan, orang mati, dsb.
·
tidak belajar Firman Tuhan.
·
tidak berdoa (bdk. 1Sam
12:23).
·
tidak memberitakan Injil.
·
tidak memberikan persembahan
persepuluhan (Mal 3:8‑10).
·
tidak berbuat baik (bdk. Yak
4:7).
·
dsb.
Karena itu, pikirkan / renungkan apa yang Tuhan
perintahkan yang belum saudara taati. Akuilah hal itu sebagai dosa, dan
bertobatlah!
3) Hukuman mereka (ay 41,46).
a) Ini
jelas menunjukkan bahwa:
·
neraka itu ada. Dari sini
terlihat bahwa ajaran Saksi Yehovah yang mengatakan bahwa neraka itu tidak ada,
adalah ajaran yang sesat / tidak Alkitabiah!
·
ada orang‑orang yang masuk ke
neraka. Dari sini terlihat bahwa ajaran Universalisme yang mengatakan bahwa akhirnya
semua orang akan selamat / masuk surga, juga adalah ajaran yang sesat / tidak
Alkitabiah!
b) Hukuman
itu berupa api yang kekal / siksaan yang kekal (ay 41,46).
Bandingkan dengan Yes 66:24 /
Mark 9:43-48 yang menunjukkan bahwa hukumannya berupa api yang tidak bisa
padam dan ulat-ulat yang tidak bisa mati. Ada 2 hal yang perlu diketahui:
·
api maupun ulat hanyalah
simbol. Diberikan dalam bentuk simbol, karena kita tak akan bisa mengerti hal
yang sebenarnya. Tetapi, jangan lalu meremehkan hukuman di neraka, karena kalau
simbolnya mengerikan, maka pasti aslinya lebih mengerikan lagi!
·
hukuman di neraka itu kekal.
Jadi, kalau seseorang masuk ke neraka, maka tidak ada saat dimana Allah
menganggap hukumannya sudah cukup sehingga akan mengangkatnya dari sana dan
memasukkannya ke surga. Tidak! Ia akan disana untuk selama‑lamanya!
Penerapan:
Renungkan hal ini!
¨ Inginkah saudara mengalami nasib seperti ini? Kalau tidak,
cepatlah datang / percaya kepada Yesus!
¨ Tegakah saudara kalau suami / istri / anak / orang tua /
saudara / keluarga saudara masuk ke sana? Kalau tidak, berdoalah senantiasa
untuk keselamatan mereka dan beritakanlah Injil kepada mereka!
c) ‘telah sedia untuk Iblis dan malaikat‑malaikatnya’ (ay 41).
1. Iblis / setan sudah pasti akan masuk ke neraka untuk
dihukum / disiksa di sana, dan mereka mengetahui hal itu. Bdk.
Mat 8:29 - “Dan
mereka itupun berteriak, katanya: ‘Apa urusanMu dengan kami, hai Anak Allah?
Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?’”.
Karena itu, jangan percaya kepada cerita dari
orang-orang yang mengaku dibawa Tuhan untuk melihat neraka dimana mereka
melihat setan-setan menyiksa orang-orang yang masuk neraka. Mengapa?
·
karena pada saat ini setan
belum masuk neraka. Ia baru akan dibuang ke neraka pada kedatangan Yesus yang
keduakalinya.
·
kalau setan dibuang ke
neraka, ia disiksa, bukan menyiksa. Siapa yang mengangkat dia menjadi algojonya
Tuhan? Dia buikan algojo tetapi justru ‘orang hukuman’ yang paling bejat
sehingga paling hebat hukumannya.
2. Kalau selama di dunia saudara mengikut setan (ingat
bahwa tidak ikut / percaya Yesus berarti saudara ikut setan!), maka dalam
kekekalan nanti saudara juga akan bersama dengan dia dalam neraka untuk selama‑lamanya.
Karena itu pastikanlah bahwa saudara tidak mengikut dia, tetapi betul‑betul
mengikut Tuhan!
·
Bagi saudara yang belum
sungguh‑sungguh percaya / ikut Yesus, percayalah dan ikutlah Dia!
·
Bagi saudara yang sudah
percaya dan ikut Yesus, beritakanlah Injil dan ajaklah lebih banyak orang untuk
percaya dan ikut Yesus, supaya jangan mereka masuk ke dalam neraka!
-AMIN-