Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1) ‘Paskah’
(ay 2).
a) Yang
dimaksud dengan Paskah disini bukanlah Paskah Perjanjian Baru / Easter (Hari Kebangkitan Yesus), tetapi
Paskah Perjanjian Lama / Passover (Hari
keluarnya Israel dari Mesir).
Sebetulnya
Paskah ini hanya berlangsung 1 hari saja, tetapi lalu diikuti oleh Hari Raya
Roti Tak Beragi yang berlangsung selama 7 hari (bdk. Kel 12:3-dst Im 23:4-dst Bil 28:16-dst).
Dua
hari raya yang berdekatan itu sering diidentikkan (Mark 14:1 Luk 22:1).
b) Pada waktu
mereka mau keluar dari Mesir, Tuhan menyuruh mereka menyembelih domba dan
menyapukan darahnya pada ambang pintu. Malamnya malaikat Tuhan berkeliling
untuk memberikan hukuman Tuhan dengan cara membunuh setiap anak sulung. Kalau
malaikat itu melihat rumah yang ada darah pada ambang pintu, maka ia lewat
begitu saja dan tidak menimpakan hukuman. Tetapi kalau ia melihat rumah yang
tidak mempunyai tanda darah itu, ia masuk untuk membunuh anak sulung di rumah
itu (Kel 12:3-7,21-23,29-30).
Karena
itu tepatlah kalau anak domba Paskah itu merupakan TYPE (= bayangan) dari
Kristus (1Kor 5:7), karena darah Kristus juga merupakan satu-satunya jalan
melalui mana kita bisa bebas dari hukuman Tuhan!
Karena
Kristus merupakan Anti Type (= penggenapan bayangan) dari anak domba Paskah
itu, maka kematian Kristus harus terjadi pada Paskah / Passover.
2) Pemberitaan
tentang kematian Kristus (ay 2).
a) Saat itu
kematianNya tinggal 2 hari lagi (ay 2), tetapi Kristus tidak lari meninggalkan
Yerusalem (tempat dimana ia harus mati - bdk. Mat 16:21). Ini menunjukkan bahwa
Ia memang sengaja / rela mati untuk menebus dosa kita, karena itulah tujuan
utama kedatanganNya di dunia ini!
b) Ini
merupakan pemberitaan yang ke 4 tentang kematian Kristus.
Pemberitaan
ke 3 terjadi dalam Mat 20:18-19. Dan setelah pemberitaan ke 3 itu, lalu
terjadi peristiwa-peristiwa yang menunjukkan kehebatan / kebesaran Kristus:
·
Mat 21:1-11: Yesus masuk ke Yerusalem
dengan menunggang keledai, dan dielu-elukan oleh banyak orang. Ini menunjukkan
Dia sebagai Mesias!
·
Mat 21:12-17: Yesus menyucikan Bait Allah. Ini
menunjukkan otoritasnya!
·
Mat 21:18-22: Yesus mengutuk pohon ara
sehingga pohon itu kering. Ini menunjukkan kemahakuasaanNya!
·
Mat 21:23-27: Yesus mengalahkan
tokoh-tokoh Yahudi yang menyerangNya.
·
Mat 21:28-43 & 22:1-14: Yesus
menyerang tokoh-tokoh Yahudi dengan perumpamaan-perumpamaan.
·
Mat 22:15-46: Yesus mengalahkan
tokoh-tokoh Yahudi yang mau menjeratnya dengan pertanyaan-pertanyaan.
·
Mat 23:1-39: Yesus mengecam tokoh-tokoh
Yahudi dalam pengajaranNya.
·
Mat 24-25: Yesus mengajarkan /
menubuatkan tentang akhir jaman dimana Ia akan datang untuk keduakalinya
sebagai Raja dengan penuh kemuliaan dan diiringi para malaikat.
Supaya
hal-hal yang hebat ini tidak menyebabkan murid-murid lupa bahwa Kristus yang
hebat itu harus mati, maka di sini Yesus memberitakan kematianNya untuk ke 4
kalinya!
Penerapan:
Dari
sini kita bisa belajar bahwa kalau kita mengalami sukses / kemenangan / mendapat
berkat, baik dalam hal jasmani (sukses dalam pekerjaan / study, punya anak dsb)
maupun dalam hal rohani (berhasil dalam pelayanan, berhasil mentobatkan orang,
menang melawan pencobaan setan dsb), baik secara pribadi, maupun secara
kolektif (gereja), kita tetap tidak boleh lupa bahwa jalan kristen adalah jalan
salib!
3) Ay
3-4:
a) Bandingkan
bagian ini dengan Yoh 11:45-53 dimana dijelaskan bahwa tokoh-tokoh Yahudi
ini ingin membunuh Yesus karena banyak orang ikut Dia. Padahal para tokoh
Yahudi ini adalah ‘pelayan Tuhan’ juga! Tetapi melihat Yesus lebih berhasil
dalam pelayananNya, mereka menjadi iri hati dan ingin membunuh Dia!
Penerapan:
Kepada
saudara yang adalah guru sekolah minggu: apakah saudara iri hati pada guru
sekolah minggu lain yang lebih disenangi anak-anak dari pada saudara? Kepada
saudara yang adalah hamba Tuhan: apakah saudara iri hati kepada hamba Tuhan
lain yang lebih hebat khotbahnya dari pada saudara? Kalau saudara betul-betul
melayani Tuhan, dan bukan melayani diri saudara sendiri, maka saudara
sebetulnya harus bersukacita melihat orang lain diberkati oleh Tuhan dalam
pelayanannya!
b) Orang-orang
yang berkumpul itu adalah: imam-imam kepala, tua-tua, dan Imam Besar! (bdk.
Yoh 11:47 - ‘mahkamah agama’). Mereka adalah tokoh-tokoh tertinggi dalam
agama Yahudi, tetapi mereka berkumpul untuk merencanakan pembunuhan terhadap
Yesus!
Tepatlah
kata-kata seseorang yang berbunyi:
“Sacredness of office is no security against rascality” (= kudusnya
suatu jabatan bukan jaminan / pelindung terhadap tindakan yang rendah / jahat).
Penerapan:
Karena
itu, kita tidak boleh sembarangan percaya kepada seseorang hanya karena orang
itu mempunyai kedudukan tinggi dalam gereja!
4) Ay
5:
a) ‘Supaya jangan terjadi keributan di
antara rakyat’ (ay 5).
Ini
menunjukkan bahwa mereka takut kepada manusia [mungkin kepada orang banyak
(bdk. Luk 22:2), dan / atau kepada Roma yang benci pada keributan (Kis
19:40)], tetapi mereka tidak takut kepada Allah. Buktinya: mereka merencanakan
pembunuhan, sekalipun mereka pasti tahu firman Allah yang berbunyi ‘jangan
membunuh’!
Bandingkan
sikap mereka ini dengan ajaran Yesus dalam Mat 10:28!
Penerapan:
Mana
yang lebih saudara takuti / taati: Allah atau boss saudara? Allah atau
langganan saudara? Allah atau suami / istri saudara? Allah atau orang tua
saudara? Allah atau pemerintah? Allah atau majelis / hamba Tuhan? Allah atau
guru / dosen saudara?
b) ‘Jangan pada waktu perayaan’ (ay
5).
Ada
2 kemungkinan arti:
·
tidak pada waktu pesta.
Alasan:
secara hurufiah terjemahannya adalah: 'not
in the feast' (= tidak / jangan di dalam pesta). Jadi mereka merencanakan
untuk membunuh Yesus pada masa Paskah, tetapi tidak pada saat pesta sedang
berlangsung.
·
Setelah masa hari raya (Paskah dan Roti tak
beragi) lewat. Ini pandangan yang diterima mayoritas penafsir.
Yesus
sendiri menubuatkan dalam ay 2 bahwa ia akan ditangkap / disalibkan pada
Paskah. Tetapi musuh-musuhNya merencanakan untuk menangkap / membunuh Dia
setelah Paskah. Tetapi akhirnya muncullah Yudas (ay 14-16), yang
memberikan ‘jalan keluar’ bagi para tokoh Yahudi itu sehingga merekapun
akhirnya menangkap dan membunuh Yesus pada Paskah!
Knox
Chamblin: “Even as they
plan his death, his enemies are under his sovereign lordship” (= Bahkan pada
saat mereka merencanakan kematianNya, musuh-musuhNya ada di bawah
pemerintahanNya yang berdaulat) - hal 229.
Penerapan:
Kalau
ada orang-orang yang merencanakan kejahatan terhadap diri saudara / gereja
saudara, ingatlah bahwa merekapun tetap ada di bawah kontrol yang berdaulat
dari Tuhan! Juga kalau saudara mengalami problem / bencana apapun, percayalah
bahwa segala sesuatu ada di bawah kontrol dari Tuhan, yang berjanji mengatur
segala sesuatu untuk kebaikan saudara yang adalah anak-anakNya (bdk.
Ro 8:28). Karena itu, tetaplah percaya dan bersandar kepada Tuhan dalam
segala situasi dan kondisi!
1) Mat 26:6-13
ini tidak paralel dengan Luk 7:36-50!
Memang
pemilik rumah dalam Matius dan Lukas namanya adalah sama yaitu ‘Simon’, tetapi
nama ‘Simon’ adalah nama yang umum, dan disamping itu dalam Matius ia disebut
sebagai ‘Simon si kusta’, sedangkan dalam Lukas, ia adalah seorang Farisi.
Perbedaan-perbedaan
yang lain adalah:
·
dalam Lukas perempuan yang mengurapi
ditekankan sebagai perempuan berdosa, dalam Matius tidak
·
dalam Lukas ada dialog antara Yesus dengan
Simon, dalam Matius tidak.
·
dalam Lukas, yang mengkritik tindakan
perempuan itu adalah Simon, dan ia mengkritik dalam hatinya. Sedangkan dalam
Matius, yang mengkritik adalah murid-murid, dan mereka mengkritik dengan
ucapan.
·
dalam Lukas, kritikannya adalah karena Yesus
yang adalah seorang nabi mau diurapi oleh seorang perempuan berdosa. Sedangkan
dalam Matius, kritikannya adalah karena pengurapan dengan minyak wangi yang
mahal itu dianggap sebagai pemborosan.
Kesimpulannya:
sekalipun 2 cerita ini mirip, tetapi sebetulnya merupakan 2 cerita yang
berbeda!
2) Mat 26:6-13
ini paralel dengan:
·
Mark 14:3-9.
·
Yoh 12:1-8.
Dengan
Mark 14:3-9 jelas memang paralel, tetapi dengan Yoh 12:1-8 ada
perbedaan-perbedaan sehingga ada orang-orang yang meragukan keparalelannya.
a) Dalam
Yoh 12:1 dikatakan bahwa peristiwa itu terjadi 6 hari sebelum Paskah,
sedangkan dalam Mat 26:2 dikatakan saat itu sudah 2 hari sebelum Paskah.
Demikian juga dengan Markus (bdk. Mark 14:1).
Pengharmonisan:
Yohanes
menulis sesuai dengan urut-urutan waktu / chronologis:
·
Yoh 12:1-8: ia menceritakan tentang pengurapan
Yesus.
·
Yoh 12:12-16: ia menceritakan peristiwa
dimana Yesus masuk Yerusalem naik keledai.
Matius
dan Markus tidak menulis sesuai dengan urut-urutan waktu (tidak chronologis).
Jadi Mat 26:6-13 itu sebetulnya tidak terjadi setelah Mat 26:1-5, tetapi
sebelum Mat 21:1-11 (Yesus masuk ke Yerusalem naik keledai). Karena itulah
ay 6 mengatakan bahwa saat itu Ia masih ada di Betania (belum masuk
Yerusalem).
Tetapi
mengapa Matius dan Markus menempatkan cerita tentang pengurapan Yesus itu
disini? Ada 2 kemungkinan:
¨
Untuk mengkontraskan Maria yang begitu cinta
kepada Yesus dan royal bagi Yesus, dengan Yudas yang mengkhianati Yesus hanya
dengan 30 keping perak (ay 14-16).
¨
Untuk mendekatkan peristiwa pengurapan, yang
merupakan persiapan penguburan Yesus (ay 12), dengan peristiwa kematian
dan penguburan Yesus.
b) Dalam
Yoh 12:3 dikatakan bahwa pengurapan dilakukan pada kaki Yesus, sedangkan
dalam Mat 26:7 dikatakan bahwa pengurapan dilakukan pada kepala Yesus.
Pengharmonisan:
pengurapan biasanya memang dilakukan pada kepala, tetapi karena Maria
mencurahkan begitu banyak minyak [bdk. Yoh 12:3 ‘setengah kati’ [NASB: a
pound; NIV: a pint; footnote NIV: about 0.5 liter (= sekitar setengah liter)], maka minyak yang
dicurahkan ke kepala itu turun ke tubuh (bdk. ay 12 - ‘sebab dengan
mencurahkan minyak itu ke tubuhKu’), dan terus sampai ke kaki Yesus,
lalu Maria menyekanya dengan rambutnya.
c) Dalam Matius
dan Markus, pemilik rumah disebut sebagai Simon si kusta, tetapi perempuan yang
mengurapi Yesus tidak disebutkan namanya. Dalam Yohanes, perempuan yang
mengurapi disebut Maria (Yoh 12:3), sedangkan pemilik rumah tidak
disebutkan namanya.
Ini
bukan kontradiksi tetapi saling melengkapi!
d) Dalam
Matius, yang gusar dan menegur perempuan itu adalah murid-murid (ay 8). Dalam
Markus hanya dikatakan ‘ada orang’ (Mark 14:4) sedangkan dalam Yohanes
dikatakan Yudas (Yoh 12:4).
Pengharmonisan:
mungkin sekali Yudas yang mulai menegur sehingga ‘membakar’ murid-murid lain,
sehingga akhirnya semua ikut mengkritik.
Penerapan:
Ini
mengajar kita untuk tidak membiarkan diri kita dihasut oleh orang lain. Juga
untuk tidak ikut-ikutan mengkritik orang sebelum tahu dengan jelas salah
tidaknya orang itu.
3) Pengurapan
oleh Maria (ay 7 bdk. Yoh 12:3).
a) Ia melakukannya dengan sangat
royal!
·
ia menggunakan minyak narwastu murni (Yoh
12:3).
·
dalam Yoh 12:3 dikatakan bahwa ia menggunakan
sejumlah setengah kati [NASB: a pound;
NIV: a pint; footnote NIV: about 0.5 liter
(= sekitar setengah liter)].
·
minyak itu mahal harganya (ay 7,9).
Dalam
Mark 14:5 dan Yoh 12:5 dikatakan bahwa harganya adalah 300 dinar.
Karena saat itu 1 dinar adalah upah buruh kasar dalam sehari (bdk. Mat 20:2),
maka harga minyak itu adalah hampir sama dengan upah seorang buruh kasar dalam
1 tahun!
·
‘dicurahkan’ (ay 7).
Botol
minyak wangi itu mempunyai leher yang menyempit sehingga biasanya digunakan
dengan ‘dikencrotkan’. Tetapi Mark 14:3b mengatakan bahwa Maria telah
memecahkan leher botol itu, sehingga ia bukan lagi mengencrotkan, tetapi
mencurahkan seluruh isi botol itu ke kepala Yesus!
Penerapan:
Kalau
saudara memberikan sesuatu untuk Tuhan, bagai-mana saudara memberikannya?
Mengencrotkannya, yang menunjukkan saudara kikir dalam memberi untuk Tuhan?
Atau mencurahkannya, yang menunjukkan bahwa saudara royal dalam memberi untuk
Tuhan?
Seseorang
mengatakan:
“A gift is never really a gift when we can easily afford
it; a gift truly becomes a gift when there is sacrifice behind it, and when we
give far more than we can afford” (= Suatu pemberian tidak pernah
betul-betul merupakan suatu pemberian kalau kita dapat mengusahakannya dengan
mudah; suatu pemberian betul-betul adalah suatu pemberian kalau ada pengorbanan
dibalik pemberian itu, dan kalau kita memberikan jauh lebih banyak dari
kemampuan kita).
Bandingkan
dengan 1Taw 21:18-26 Luk
21:1-4 2Kor 8:1-5!
Mengapa
Maria memberi dengan begitu royal? Jelas karena di dalam dirinya ada kasih
kepada Yesus!
¨
adanya pemberian yang royal belum tentu
menunjukkan adanya kasih (bdk. Kis 5:1-11 1Kor 13:3). Tetapi kalau ada kasih, maka pasti kita
akan memberi dengan royal!
¨
biasanya orang yang tidak / kurang mengasihi
Tuhan, berusaha memberi seminim mungkin asal tidak dosa (10 % persis, tidak
pernah mau 11 % atau lebih), tetapi orang yang mengasihi Tuhan akan memberi
tanpa banyak perhitungan!
¨
Maria adalah orang awam, tetapi ia mengasihi
Yesus. Bandingkan dengan Yudas yang adalah rasul, tetapi justru menjual Yesus!
Memang
dalam gereja sering ada jemaat yang lebih bagus dari pendetanya dalam hal
mengasihi Tuhan.
b) Ia
melakukannya dengan rendah hati (bdk. Yoh 12:3 dimana ia menyeka kaki
Yesus dengan rambutnya!).
Maria
memberi banyak tetapi ia tetap memberi dengan rendah hati. Ada banyak orang
kristen, karena memberi banyak, lalu memberi dengan sombong / bangga, dan
mereka berpikir bahwa tanpa mereka gereja / Tuhan pasti bangkrut! Apakah
saudara memberi dengan sikap seperti itu, atau dengan sikap seperti sikap
Maria?
4) Kritikan
/ serangan terhadap Maria (ay 8-9).
a) Yang mengkritik adalah:
·
ay 8: ‘murid-murid’ (= rasul-rasul!).
·
Yoh 12:4-6: Yudas Iskariot.
·
Mark 14:4-5: ’Ada orang yang menjadi
gusar dan berkata seorang kepada yang lain ... Lalu mereka memarahi perempuan itu’.
Semua
ini menunjukkan bahwa yang mengkritik ada banyak, dan mereka adalah orang-orang
yang mempunyai jabatan yang tinggi (rasul).
Penerapan:
¨
kalau saudara berbuat baik / melakukan sesuatu
yang benar karena kasih saudara kepada Tuhan, jangan heran kalau saudara
bukannya dipuji, tetapi bahkan diserang / dikritik.
¨
kalau saudara memang melakukan sesuatu yang
benar, saudara tidak perlu takut / mundur sekalipun saudara dikritik oleh
banyak orang, bahkan oleh orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi dalam gereja
(seperti Pdt, majelis dsb). Belajarlah untuk taat kepada Allah lebih dari pada
kepada manusia (bdk. Kis 5:29).
b) Mengapa mereka mengkritik Maria?
·
Karena
mereka menggunakan common sense
(= pikiran / akal sehat), dan karena itu mereka menganggap bahwa tindakan Maria
itu adalah suatu pemborosan (ay 8b).
Ada
2 hal yang bisa kita dapatkan:
*
Orang yang memberikan uang / sesuatu kepada
Tuhan, memang sering dianggap sebagai melakukan pemborosan. Tetapi sebetulnya
memberi kepada Tuhan merupakan ‘investasi’ yang terbaik, karena dengan demikian
kita mengumpulkan harta di surga (Mat 6:19-20).
*
Harus diakui bahwa pada umumnya kita memang
harus menggunakan common sense,
tetapi bagaimanapun juga, common sense
tidak selalu benar! Ingat bahwa pikiran Tuhan dan pikiran kita berbeda seperti
langit dengan bumi (Yes 55:8-9)!
·
Yudas mengkritik Maria, bukan karena ia
memperhatikan orang miskin, tetapi karena ia ingin mengkorupsi uang itu
(Yoh 12:4-6). Jadi, ia menggunakan ‘amal’ sebagai topeng untuk ketamakan /
pencuriannya!
Ini
merupakan sesuatu yang sering terjadi! Misalnya, dompet bencana alam yang
dikorupsi sehingga tidak mencapai orang-orang yang membutuhkan bantuan. Karena
itu, kalau saudara ingin menyumbang, aturlah sedemikian rupa sehingga betul-betul
bisa mencapai orang-orang yang membutuhkan bantuan itu!
5) Sikap
/ jawaban Yesus (ay 10-13).
a) Ay 10: ‘Yesus mengetahui
pikiran mereka’. Ini salah terjemahan!
Lit:
‘And knowing, Jesus said to them’ [=
dan mengetahui (hal itu) Yesus berkata kepada mereka].
NIV:
‘Aware of this, Jesus said to them’
(= menyadari hal ini, Yesus berkata kepada mereka).
Ingat
bahwa para pengkritik itu bukan hanya berbicara dalam pikiran mereka atau
berbisik satu dengan yang lain! Mereka betul-betul mengucapkan kata-kata untuk
menegur perempuan itu. Jadi, Yesus tahu bukan karena Ia ‘membaca’ pikiran
mereka, tetapi karena Ia mendengar kata-kata mereka.
b) Dari
kata-kata Yesus ini terlihat dengan jelas bahwa Ia menyalahkan para pengkritik
dan membenarkan / memuji Maria.
Ada
beberapa hal yang bisa kita dapatkan dari sini:
·
Tidak jadi soal berapa banyak orang
menyalahkan kita, yang penting Tuhan membenarkan / memuji kita. Rasul Paulus
juga tidak mempedulikan penghakiman manusia, dan hanya mempedulikan
penghakiman Tuhan saja (1Kor 4:3-4).
Bisakah
/ maukah saudara mempunyai sikap seperti ini?
·
Kalau ada orang mempersembahkan sesuatu / uang
untuk Tuhan, maka kita tidak boleh sembarangan mengalihkan hal itu untuk orang
miskin!
Penerapan:
*
Jangan menggunakan kas gereja untuk menyumbang
orang miskin (kecuali kalau gereja punya kas khusus untuk diakonia)! Jemaat
memberikan uang itu untuk Tuhan, bukan untuk orang miskin! Jadi, kalau mau
menyumbang orang miskin, sebaiknya diedarkan kantong persembahan khusus untuk
hal itu.
*
Ini berlaku juga untuk persembahan
persepuluhan. Itu adalah milik Tuhan (Im 27:30) dan harus dipersembahkan
kepada Tuhan / gereja (Ul 12:5-6
Neh 10:37-38
13:10-12), dan tidak boleh saudara alihkan kepada orang miskin, dsb!
·
Sekalipun saat itu Yesus membenarkan tindakan
Maria, tentu saja itu tidak berarti bahwa Ia menghendaki supaya pengurapan
dengan minyak wangi itu dilakukan setiap hari!
c) Tuhan Yesus berkata
bahwa apa yang Maria lakukan itu adalah suatu persiapan untuk penguburanNya
(ay 12). Tidak jelas apakah Maria sendiri memang melakukan pengurapan itu
dengan tujuan seperti itu.
d) Yang
dimaksud dengan ‘Injil’ dalam ay 13 adalah seluruh cerita tentang Yesus
dalam Kitab Suci. Penggenapan kata-kata Yesus ini adalah bahwa cerita tentang
pengurapan yang dilakukan oleh Maria ini tercatat dalam Kitab Suci.
1) Dalam
Luk 22:3-4 dikatakan bahwa Iblis masuk ke dalam Yudas sehingga Yudas
melakukan semua ini.
a) Ada orang
yang menganggap bahwa tadinya Yudas adalah orang kristen yang sejati yang
dipimpin oleh Roh Kudus, tetapi sekarang Roh Kudus meninggalkan dia dan Iblis
merasuknya. Tetapi ini adalah pandangan yang salah! Mengapa? Karena Yudas tidak
pernah menjadi orang kristen yang sejati! Ia memang meninggalkan sesala sesuatu
dan mengikut Yesus (bdk. Mat 19:27), tetapi dari ayat-ayat seperti Yoh 6:64,70-71 12:6 13:10-11 17:12b
terlihat dengan jelas bahwa ia hanya mengikut Yesus secara lahiriah saja!
Jadi
jelaslah bahwa Yudas bukannya kehilangan keselamatannya, tetapi ia memang tidak
pernah selamat! Dari dulu ia adalah hamba setan, tetapi sekarang ia diserahkan
sepenuhnya kepada setan, sehingga ia tidak lagi takut pada dosa dan hukuman,
bahkan tidak takut kepada Tuhan sendiri!
Penerapan:
Kalau
saudara selama ini bermain-main dengan dosa, dan saudara tidak pernah mau
datang kepada Yesus dengan sungguh-sungguh, maka nasib Yudas bisa menjadi nasib
saudara! Karena itu, cepatlah bertobat dan datang kepada Yesus!
b) Dari
masuknya Iblis ke dalam diri Yudas sehingga Yudas akhirnya mengkhianati Yesus,
maka terlihat bahwa Tuhan juga menguasai dan memakai setan / Iblis:
·
untuk melaksanakan rencanaNya.
·
supaya dosa terjadi.
Bandingkan
semua ini dengan 1Raja-raja 22:19-23!
2) Apa alasan
Yudas sehingga ia menjual Yesus? Kita memang tidak bisa tahu dengan pasti. Ada
beberapa kemungkinan:
a) Karena ketamakan Yudas.
Dari
Yoh 12:6 dimana dikatakan bahwa ia adalah seorang pencuri yang sering mencuri
uang yang dipercayakan kepadanya, maka jelaslah bahwa ia adalah orang yang
tamak. Mungkin sekali ketamakannya itulah yang menyebabkan ia lalu menjual
Yesus (bdk. 1Tim 6:6-10).
Dengan
demikian ia mengabaikan kata-kata Yesus dalam Mat 16:26!
b) Benci / jengkel kepada Yesus.
Yudas
tahu bahwa Yesus mempunyai kemahakuasaan untuk mengalahkan / menghancurkan
Romawi dan membebaskan orang Yahudi dari belenggu penjajahan, tetapi Yesus
tidak mau melakukannya. Ini menyebabkan Yudas, yang adalah seorang patriot,
menjadi jengkel / benci kepada Yesus, sehingga ia menjual Yesus.
c) Jengkel karena peristiwa pengurapan
dalam ay 6-13.
Ia
menegur Maria supaya tidak memboroskan minyak wangi itu tetapi memberikannya
kepada orang miskin, tetapi Yesus malah membenarkan Maria dan menyalahkan dia.
Ini membuat ia jadi jengkel sehingga menjual Yesus.
Orang
bisa keberatan dengan pandangan ini karena peristiwa pengurapan dalam
ay 6-13 itu sebetulnya terjadi sebelum Mat 21.
Jawab
terhadap keberatan ini:
·
Memang ay 6-13 terjadi sebelum
Mat 21, tetapi bagaimanapun itu hanya berbeda 4 hari!
·
Kalau ini memang merupakan alasan Yudas untuk
menjual Yesus, maka dapat dimengerti kalau Matius dan Markus sama-sama memindahkan
cerita tentang pengurapan itu persis sebelum pengkhianatan Yudas.
d) Kata-kata Yesus dalam ay 2.
Yudas
mungkin berpikir: Yesus toh akan mati dua hari lagi, apa gunanya ikut Dia. Jual
saja sekalian!
e) Yudas
mungkin tidak pernah menginginkan kematian Yesus. Ia melihat bahwa Yesus adalah
seorang pemimpin rohani. Tetapi ia mungkin menganggap bahwa Yesus maju terlalu
lambat. Karena itu, Yudas menjual Yesus dengan tujuan untuk memaksa Yesus
bertindak (mungkin ia berharap bahwa Yesus akan terpaksa menggunakan kuasaNya
untuk menghancurkan musuh-musuh Yesus, baik tokoh-tokoh Yahudi maupun Romawi).
Alasan
ini cocok dengan fakta bahwa Yudas menyesal dan bahkan bunuh diri setelah ia
melihat bahwa Yesus diam saja sekalipun dijatuhi hukuman mati
(Mat 27:3-5).
William
Barclay menganggap bahwa kemungkinan inilah yang paling benar. Dan ia lalu
memberikan komentar sebagai berikut:
“... the tragedy of Judas is that he refused to accept
Jesus as he was and tried to make him what he wanted him to be ... We can never
use him for our purposes; we must submit to be used for his. The tragedy of
Judas is that of a man who thought he knew better than God” (= tragedi
Yudas adalah bahwa ia menolak untuk menerima Yesus sebagaimana adanya dan
mencoba untuk membuat Dia menjadi seperti yang ia inginkan ... Kita tidak
pernah bisa menggunakan Dia untuk tujuan-tujuan kita; kita harus tunduk untuk
digunakan untuk tujuan-tujuanNya. Tragedi Yudas adalah tentang seseorang yang
mengira bahwa ia lebih tahu dari Allah).
3) Perundingan
Yudas dengan imam-imam kepala.
a) Mereka sepakat dengan harga 30 uang
perak (ay 15).
·
Ay 15 mengatakan bahwa mereka membayar
harga itu. Tetapi Mark 14:11 mengatakan bahwa mereka baru menjanjikan.
Pengharmonisan:
mungkin Matius sekedar menyingkat ceritanya.
·
30 uang perak adalah harga seorang budak (bdk.
Kel 21:32).
Hanya
untuk uang begitu sedikit, Yudas rela menjual Yesus! Tetapi sebelum saudara
memandang rendah / menghakimi Yudas, sebaiknya saudara melihat pada diri
saudara sendiri lebih dulu. Apakah saudara tidak pernah berbuat seperti apa
yang Yudas lakukan? Kalau dalam bekerja / bisnis, demi keuntungan yang lebih
banyak saudara rela berdusta dan melakukan segala sesuatu yang menyakitkan
Tuhan, apakah itu tidak berarti bahwa saudara menjual Yesus? Apalagi kalau demi
uang, saudara rela bekerja pada hari minggu, sehingga tidak bisa pergi ke
gereja! Maukah saudara bertobat dari tindakan dan kehidupan yang seperti Yudas
itu?
·
Bandingkan dengan Mat 27:3-10 dan Zakh
11:12-13. Terlihat dengan jelas bahwa jumlah 30 uang perak itu sudah ditentukan
oleh Tuhan dalam RencanaNya, dan ini terjadi dengan tepat!
Dari
sini lagi-lagi kita bisa melihat bahwa dalam perencanaan dan usaha mereka untuk
membunuh Yesus, para musuh Yesus itu tetap dikuasai / dikontrol oleh Allah!
b) Kesepakatan
ini menyebabkan Yudas lalu berusaha membantu imam-imam kepala itu di dalam
usaha mereka untuk menangkap Yesus tanpa setahu orang banyak (Luk 22:6).
Tadinya
mereka merencanakan untuk menangkap Yesus setelah masa hari raya selesai,
supaya tidak menyebabkan keributan di antara orang banyak (ay 5). Tetapi
pertolongan Yudas ini memungkinkan mereka untuk menangkap Yesus pada Paskah / Passover, tanpa setahu orang banyak.
Karena itu akhirnya para musuh Yesus itu mengubah rencana mereka semula dan
mereka menangkap Yesus pada Paskah / Passover,
sesuai dengan nubuat Yesus (ay 2).
Dari
sini lagi-lagi terlihat bahwa dalam perencanaan / usaha mereka membunuh Yesus,
mereka tetap dikuasai / dikontrol oleh Tuhan!
c) Dalam bagian
paralelnya dikatakan bahwa bantuan Yudas ini menyebabkan imam-imam gembira
(Mark 14:11 Luk 22:5) Memang seringkali ada kesenangan
tertentu dalam berbuat dosa!
Misalnya:
·
setelah melabrak orang / membalas dendam, ada
perasaan senang / lega.
·
kalau kita membolos dari kebaktian untuk pergi
piknik dsb, kita tetap bisa merasa senang.
·
kalau kita bisa menyontek tanpa ketahuan,
sehingga mendapat nilai baik tanpa belajar, kita bisa merasa senang (bahkan
bangga!).
Kalau
kesenangan yang disebabkan karena dosa seperti ini sering saudara alami, maka
bacalah Amsal 10:23! Tetapi Amsal 10:23 ini dalam Kitab Suci Indonesia agak
kurang tepat terjemahannya. Perhatikan terjemahan di bawah ini:
NASB:
‘doing wickedness is like sport to a
fool’ (= melakukan kejahatan adalah seperti olah raga / hiburan bagi orang
bebal).
NIV:
‘a fool finds pleasure in evil conduct’
(= seorang bebal mendapatkan kesenangan dalam tingkah laku yang jahat).
Ada
2 hal yang bisa kita dapatkan:
¨
Kalau saudara bisa merasa senang setelah
berbuat dosa, saudara adalah orang bebal / tolol! Ingat bahwa ini adalah
kata-kata Tuhan, bukan kata-kata saya!
¨
Perasaan tidak bisa kita jadikan ukuran benar
atau tidaknya tindakan kita!
Ingat bahwa kalau saudara berbuat dosa, setan bisa memberikan
damai / sukacita / kesenangan yang palsu yang menyebabkan saudara terus hidup
dalam dosa! Karena itu, jangan gunakan perasaan saudara sebagai ukuran benar
tidaknya kehidupan saudara. Gunakanlah firman Tuhan sebagai ukuran!
-AMIN-