Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1) ‘Ketika
mereka sedang makan’ (ay 26).
Yang
dimaksud dengan makan disini, tentu saja adalah makan Paskah, karena saat itu
mereka sedang merayakan Paskah (bdk. ay 18). Jadi, Perjamuan Kudus yang
pertama itu dilakukan di tempat yang sama dan pada saat yang sama dengan
perayaan Paskah, yaitu:
a) Di sebuah
rumah biasa (bdk. ay 18 Mark
14:15 Luk 22:12), bukan di Bait
Allah, synagogue / tempat ibadah
Yahudi, ataupun gereja.
Dari
sini bisa kita dapatkan bahwa Perjamuan Kudus tidak memerlukan tempat tertentu
yang sakral dsb, tetapi boleh dilakukan dimana saja! Memang, kalau ada gedung
gereja, tentu lebih baik kalau hal itu dilakukan di gedung gereja. Tetapi kalau
karena adanya alasan tertentu, kita mau mengadakan Perjamuan Kudus di tempat
lain, atau bahkan di luar kota, itu tidak salah.
b) Pada hari
Kamis malam (menurut orang Yahudi, itu sudah termasuk hari Jum’at), bukan pada
hari Sabbat atau Minggu.
Jadi
jelaslah bahwa Perjamuan Kudus tidak harus dilakukan pada hari Minggu, tetapi
boleh dilakukan pada hari apa saja.
2) ‘Yesus
mengambil roti’ (ay 26).
Karena
saat ini mereka ada pada masa perayaan Paskah / hari raya roti tak beragi
(ay 17,18), maka jelaslah bahwa roti yang mereka pakai untuk Perjamuan
Kudus yang pertama ini adalah roti yang tidak beragi. Ingat bahwa pada saat itu
mereka harus membuang semua ragi jauh-jauh (bdk. Kel 12:15,19-20).
Ini
menyebabkan Adam Clarke beranggapan bahwa kita harus menggunakan roti yang
tidak beragi dalam Perjamuan Kudus (Catatan: sepanjang yang saya ketahui ia
adalah satu-satunya penafsir yang mempunyai pandangan seperti itu), dan ia juga
mengatakan bahwa gereja Lutheran melakukan hal itu.
Saya
berpendapat bahwa pembuangan ragi hanya ditekankan untuk Paskah (supaya orang
Israel bisa mengingat penderitaan mereka selama dalam perbudakan di Mesir),
tetapi tidak untuk Perjamuan Kudus. Dan karena itu kita tidak perlu menggunakan
roti yang tidak beragi!
3) Untuk roti,
Yesus mengucap berkat (ay 26), sedangkan untuk anggur Ia mengucap syukur (ay 27).
Mark 14:22-23 juga menceritakan seperti ini.
a) Dua hal ini
sebetulnya bersifat interchangeable
(= bisa dibolak-balik), dan karena itu tak perlu dibedakan.
Ini
terlihat dari Luk 22:19-20 yang mengatakan bahwa untuk roti, Yesus
mengucap syukur, sedangkan untuk anggur ‘demikian juga’ (bandingkan juga dengan
1Kor 11:24-25).
b) Artinya ‘mengucap berkat’:
·
ada yang menganggap bahwa berkat disini bukan
ditujukan pada roti, tetapi ditujukan kepada Allah. Dengan kata lain, Yesus
memuji Allah.
·
pada umumnya para penafsir berpendapat bahwa
di sini Yesus meminta berkat dari Allah untuk roti itu.
Tetapi
ini tidak sama seperti doa sebelum makan dimana kita meminta berkat atas
makanan yang akan kita makan. Ini terlihat dari Luk 22:17, dimana Yesus
sudah mengucap syukur atas cawan I. Awas, cawan I ini bukan cawan
Perjamuan Kudus, tetapi cawan perjamuan Paskah. Jadi, Yesus sudah mengucap
syukur atas semua makanan / minuman dalam perjamuan Paskah. Tetapi dalam Luk 22:19-20, Ia mengucap
syukur lagi, baik untuk roti, maupun untuk anggur.
Jadi,
Yesus mengucap syukur / berkat sebelum membagikan roti dan anggur, supaya roti
dan anggur itu dikuduskan untuk dipakai sebagai sakramen. Karena itu, dalam
Perjamuan Kudus, roti dan anggur tidak boleh dianggap sekedar sebagai roti dan
anggur biasa, dan tidak boleh diperlakukan dengan tidak hormat, seperti
dibuang-buang, diberikan kepada orang yang belum percaya, dibuat sebagai bahan gurauan
dsb. Tetapi tentu saja, setelah Perjamuan Kudus selesai, roti dan anggur yang
tersisa tidak lagi merupakan barang yang kudus.
c) Kata-kata
Yesus pada waktu mengucap syukur / berkat, tidak tercatat dalam Kitab Suci.
Ada
orang yang menganggap bahwa Ia mengucapkan syukur / berkat menggunakan
kata-kata yang sama seperti yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi pada saat
mau makan Paskah.
Saya
berpendapat bahwa pengucapan syukur yang Yesus lakukan dalam Luk 22:17 (atas
cawan I, yaitu cawan perjamuan Paskah) mungkin sama dengan tradisi Yahudi.
Tetapi pengucapan syukur / berkat sebelum membagikan roti dan anggur, jelas
berbeda.
Kalau
Kitab Suci tidak mencatat kata-kata Yesus pada saat itu, maka jelas bahwa kita
memang tidak perlu meniru kata-kataNya dalam Perjamuan Kudus.
4) ‘Memecah-mecahkannya’
(ay 26).
a) Ada orang
yang mengkontraskan ini dengan domba Paskah yang justru tidak boleh dipatahkan
tulangnya (bdk. Kel 12:46 Yoh
19:36).
b) Adam Clarke
mengatakan bahwa di sini dikatakan ‘memecah-mecahkan’, bukan ‘memotong /
mengiris’, dan karena itu kitapun harus meniru hal itu.
Saya
berpendapat bahwa yang penting roti itu dari satu dijadikan banyak. Apakah itu
dilakukan dengan memecah atau memotong, tidak jadi soal. Bukankah tubuh Kristus
juga tidak dipecah-pecahkan?
c) Pemecahan
roti merupakan simbol penyerahan / penghancuran tubuh Kristus untuk kita (bdk.
Luk 22:19 1Kor 11:24),
dan karena itu maka dalam Perjamuan Kudus, simbol ini (menjadikan roti dari
satu menjadi banyak), tidak boleh dibuang.
Karena
itu, maka penggunaan hosti dalam Perjamuan Kudus, yang sama sekali membuang
pemecahan roti, adalah sesuatu yang salah!
5) Ay 26:
‘Inilah tubuhKu’. Ay 28:
‘Inilah darahKu’.
NIV/NASB:
‘This is my body / blood’ (= ini
adalah tubuh / darahKu).
Ada
beberapa penafsiran tentang kata-kata Yesus ini:
Arti
yang salah:
a) Roma Katolik
mengatakan bahwa pada saat itu roti dan anggur betul-betul berubah menjadi
tubuh dan darah Yesus. Karena itu doktrin mereka ini disebut Transubstantiation, yang berarti ‘a change of substance’ (= perubahan
zat). Kalau ditanya mengapa bau, rasa dan bentuknya tetap seperti roti dan
anggur, maka mereka berkata: sekalipun zatnya berubah menjadi tubuh dan darah,
tetapi accidents-nya (yaitu: rupa,
rasa dan bau) tidak berubah.
b) Gereja
Lutheran mempunyai doktrin yang disebut Consubstantiation
yang mengatakan bahwa sekalipun roti dan anggur tetap tidak berubah, tetapi
tubuh dan darah Kristus ada bersama-sama dengan roti dan anggur. Jadi, mereka
percaya bahwa pada saat Perjamuan kudus, Kristus hadir secara jasmani!
Arti
yang benar:
Roti
dan anggur merupakan simbol dari tubuh dan darah Kristus.
Dasar:
a) Kalau
kata-kata Yesus itu mau dihurufiahkan, bagaimana menafsirkan Luk 22:20,
yang berbunyi: ‘Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darahKu’? Haruskah kita
menafsirkan bahwa cawan / anggur berubah menjadi perjanjian?
b) Adam Clarke
mengatakan bahwa dalam bahasa Ibrani tidak ada kata yang berarti ‘menggambarkan
/ menunjukkan / berarti’, dan karena itu kalau mereka mau berkata bahwa ‘A menggambarkan
B’ maka mereka berkata ‘A adalah B’.
Contoh:
·
Kej 40:12 (NASB/Lit): ‘the three branches are three days’
(= tiga cabang itu adalah tiga hari).
·
Kej 40:18 (NASB/Lit): ‘the three baskets are three days’
(= tiga keranjang itu adalah tiga hari).
·
Kej 41:26: ‘Ke 7 ekor lembu yang baik itu
ialah 7 tahun, dan ke 7 bulir gandum yang baik itu ialah 7 tahun
juga’.
·
Kej 41:27 (NIV): ‘The 7 lean, ugly cows that came up after they did are 7 years,
and so are the 7 worthless heads of grain scorched by the east wind: They are
7 years of famine’ (= ke 7 lembu yang kurus dan buruk yang keluar
setelahnya adalah 7 tahun, dan demikian pula ke 7 bulir gandum yang
hampa dan layu oleh angin timur itu: mereka adalah 7 tahun kelaparan).
·
Daniel 7:23-24: ‘... Binatang yang ke 4
itu ialah kerajaan yang ke 4 yang akan ada di bumi, ... Ke 10 tanduk itu
ialah ke 10 raja ...’.
·
Daniel 8:21: ‘Dan kambing jantan yang
berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani, dan tanduk besar yang di antara
kedua matanya itu ialah raja yang pertama’.
Dalam
Perjanjian Baru digunakan bahasa Yunani, dan dalam bahasa Yunani ada kata yang
berarti ‘berarti / menunjukkan / menggambarkan’. Tetapi anehnya, Perjanjian
Baru masih sering mengikuti jejak bahasa Ibrani seperti di atas.
Contoh:
¨
Mat 13:37-39: ‘Orang yang menaburkan
benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang
baik itu (ialah) anak-anak Kerajaan dan lalang (ialah) anak-anak
si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah
akhir jaman dan para penuai itu (ialah) malaikat’.
¨
1Kor 10:4: ‘... batu karang itu ialah
Kristus’.
¨
Gal 4:24-31 (lihat sendiri).
¨
Wah 1:20: ‘... ke 7 bintang itu ialah
malaikat ke 7 jemaat dan ke 7 kaki dian itu ialah ke 7 jemaat’.
¨
Luk 8:9 Luk 15:26
Yoh 7:36
Yoh 10:6
Kis 10:17 (lihat ayat-ayat ini dalam terjemahan NASB).
Kesimpulan:
Dari
semua ini terlihat dengan jelas bahwa pada saat Yesus berkata ‘This is my body / blood’ (= Ini adalah
tubuh / darahKu), maksudnya ialah: roti / anggur itu menggambarkan tubuh /
darahNya.
Jadi,
ini sebetulnya sama dengan pada waktu Ia berkata:
·
Akulah pokok anggur yang benar (Yoh 15:1)
·
Akulah pintu (Yoh 10:9).
·
Akulah jalan (Yoh 14:6).
·
Akulah terang dunia (Yoh 8:12 9:5).
·
Akulah roti hidup (Yoh 6:35).
6) Ay 27-28:
cawan berisi anggur.
a) Yang
ditekankan tentu saja anggurnya, bukan cawannya. Jadi, dalam Perjamuan Kudus,
kita boleh saja memakai cawan, gelas dsb.
b) Dalam Lukas,
ada 2 x minum anggur:
·
yang pertama, dalam Luk 22:17. Ini bukan
Perjamuan Kudus, tetapi Perjamuan Paskah.
·
yang kedua, dalam Luk 22:20. Ini adalah
Perjamuan Kudus.
c) ‘Minumlah, kamu
semua, dari cawan ini. Sebab inilah darahKu, ... pengampunan dosa’ (ay
27b-28).
·
Untuk roti, tidak ada kata-kata ‘kamu semua’,
tetapi untuk anggur, kata-kata ini ada (bdk. Mark 14:23).
Adalah
sesuatu yang aneh, bahwa Roma Katolik justru menahan anggurnya (tidak dibagikan
kepada jemaat)! bdk. 1Kor 11:26,28.
·
Yudas tidak termasuk dalam kata-kata 'kamu semua'
ini, karena ia sudah keluar meninggalkan Yesus dan murid-murid yang lain (Yoh
13:30), dan Yudas memang tidak mendapatkan pengampunan dosa.
Juga
kata-kata ‘diserahkan bagi kamu’ dan ‘ditumpahkan bagi kamu’ dalam
Luk 22:19-20, tidak mencakup Yudas!
d) ‘DarahKu, darah perjanjian’ (ay
28).
·
Terjemahan hurufiahnya: (the) my blood of the covenant.
·
Matius hanya menulis ‘perjanjian’, tetapi
Luk 22:20 menuliskan ‘perjanjian baru’.
Perjanjian
Lama: di Sinai, dengan darah binatang (Kel 24:5-8).
Perjanjian
Baru: dengan darah Kristus (bdk. Ef 1:7
1Yoh 1:7).
·
darah Kristus dicurahkan untuk pengampunan /
penebusan dosa.
*
kita seringkali berbuat dosa dengan begitu
gampang, lalu minta ampun dsb. Kita perlu menyadari dan merenungkan bahwa untuk
bisa mengampuni dosa kita, Kristus harus mencurahkan darahNya! Dan karena itu,
kita tak boleh berbuat dosa secara sembarangan!
*
banyak orang berdoa minta Tuhan membungkus
dirinya dirinya dengan darah Kristus supaya terhindar dari serangan setan.
Bahkan ada yang mengusir setan demi darah Yesus! Ini semua menunjukkan
pengertian yang salah tentang darah! Darah Yesus berfungsi untuk mencuci dosa
kita, bukan untuk melindungi kita dari serangan setan (yang merupakan tugas
dari Roh Kudus), dan lebih-lebih lagi bukan untuk mengusir setan!
e) ‘bagi banyak orang’.
Tidak
dikatakan bagi semua orang, tetapi bagi banyak orang! Ayat ini, bersama-sama
dengan ayat-ayat lain seperti Yes 53:11-12 Mat 1:21 Mat
20:28 Yoh 10:11,15 Kis 20:28 Ro 8:32-33 Ef 5:25-27 menjadi dasar dari doktrin
Calvinisme / Reformed yang disebut Limited
Atonement (= penebusan yang terbatas), yang mengajarkan bahwa tujuan
Kristus mati di atas kayu salib, bukanlah untuk menebus setiap individu di
dunia, tetapi hanya menebus orang-orang pilihanNya saja!
7) Ay 29:
a) Dalam Injil
Lukas, kata-kata ini ada dalam Luk 22:18, yang oleh Lukas ditempatkan
sebelum Perjamuan Kudus (Luk 22:19-20).
Ini
menyebabkan adanya orang yang menganggap bahwa dalam Perjamuan Kudus yang
pertama itu, Yesus tidak ikut makan roti dan minum anggur.
Untuk
ini, ada dua hal yang perlu kita perhatikan:
·
di atas sudah berulang-ulang saya tunjukkan
bahwa Luk 22 mengandung banyak hal yang disusun secara tidak chronologis (tak sesuai dengan
urut-urutan waktu). Jadi, dalam hal ini saya lebih setuju dengan urut-urutan
dari Matius dan Markus, yang meletakkan kata-kata ini setelah Perjamuan Kudus.
·
sekalipun demikian, memang mungkin
bahwa Yesus tidak ikut makan roti dan minum anggur dalam Perjamuan Kudus yang
pertama itu. Alasannya:
*
Ay 26-28 menekankan supaya murid-murid
makan roti dan minum anggur. Yesus hanya dikatakan membagikan roti dan anggur,
tetapi tidak pernah dikatakan bahwa Yesus juga ikut makan roti dan minum anggur
itu (baca ay 26-28 sekali lagi).
*
Roti dan anggur adalah simbol tubuh dan
darahNya sendiri. Makan roti dan minum anggur merupakan persekutuan kita dengan
Kristus sendiri (bdk. 1Kor 10:16,21). Lalu untuk apa Ia sendiri makan roti
dan minum anggur itu? Untuk bersekutu dengan diriNya sendiri?
b) Apa arti kata-kata Yesus ini? Ada 2
macam penafsiran:
·
Ini menunjuk pada Perjamuan Kudus yang
dilakukan setelah Kristus bangkit dari antara orang mati (Luk 24:30).
Calvin
tidak setuju dengan penafsiran ini dengan alasan:
*
Luk 24:30 bukanlah Perjamuan Kudus! Yesus
selalu makan roti dengan cara seperti itu (bdk. Mat 14:19 15:36).
*
kata-kata ‘dalam Kerajaan BapaKu’ menunjuk
keadaan di surga, yang jelas belum terjadi pada saat Yesus bangkit dari antara
orang mati.
·
Ini menunjuk pada keadaan di surga.
Dengan
kata-kata dalam ay 29a, Ia menunjukkan bahwa sebentar lagi Ia akan mati
(sehingga tidak bisa minum anggur lagi). Dan dalam ay 29b, Ia memberikan
hiburan dengan menunjuk ke surga, dimana mereka (Yesus dan murid-muridNya, dan
juga semua orang yang percaya), akan mengadakan reuni dan pesta kekal di surga.
‘Anggur
yang baru’ hanya merupakan simbol dari sukacita dan pesta besar di surga. Bahwa
di surga akan ada pesta, bisa terlihat dari Yes 25:6-8 Mat 8:11 Luk 22:30
Wah 19:9.
Jadi,
sekalipun saat itu Yesus sudah sangat dekat dengan kematian / salib, tetapi Ia
tetap bicara tentang reuni dan pesta dan sukacita di surga!
William
Barclay: “To Jesus the
cross was never defeat; it was the way to glory. He was on his way to Calvary,
but he was also on his way to a throne” (= bagi Yesus salib tak pernah berarti
kekalahan; salib adalah jalan menuju kemuliaan. Ia ada dalam perjalanan menuju
Kalvari, tetapi Ia juga ada dalam perjalanan menunju suatu tahta).
Penerapan:
Kalau
saudara mengalami penderitaan karena Kristus, atau kalau saudara sedang memikul
salib bagi Kristus, apakah saudara menganggapnya sebagai suatu kekalahan?
Tujukanlah pandangan saudara ke surga dimana kita semua akan mengadakan reuni
dan pesta kekal dengan Kristus!
8) Ay 30:
a) Ini merupakan
nyanyian penutup bagi Perjamuan Kudus itu, dan karena itu ay 30 ini
sebetulnya bergabung dengan kontex di atasnya, bukan dengan kontex di bawahnya.
b) Yesus dan
murid-muridNya juga menyanyi!
Ada
banyak orang yang menekankan nyanyian, tetapi mengabaikan Firman Tuhan. Ini
tentu salah! Tetapi ada banyak orang yang jatuh pada extrim yang sebaliknya,
yaitu menekankan Firman Tuhan dan mengabaikan nyanyian. Ini terlihat dari
banyaknya orang yang terlambat datang dalam Kebaktian dan Pemahaman Alkitab, dan
merasa bahwa hal itu tidak apa-apa, karena toh Firman Tuhan belum diberitakan.
Perlu saudara sadari bahwa sekalipun Firman Tuhan lebih penting dari nyanyian,
tetapi nyanyian juga merupakan bagian dari ibadah, yang juga harus dianggap
penting!
c) Mereka lalu
pergi ke Bukit Zaitun, yang merupakan kebiasaan mereka selama masa Paskah itu
(bdk. Luk 22:39).
-AMIN-