Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1) Ay 58,69a:
Petrus mengikuti Yesus dari jauh, lalu duduk di halaman pengadilan. Ada 2
pandangan tentang hal ini:
a) Petrus salah
karena ia mengikuti Yesus dari jauh. Ia seharusnya tetap dekat dengan
Yesus.
Harus
diakui bahwa rasa takut seringkali menyebabkan kita mengikut Yesus dari jauh,
atau menyebabkan kita sengaja membatasi diri kita supaya tidak terlalu dekat
dengan Yesus, atau menyebabkan kita dengan sengaja mempertahankan dosa-dosa
tertentu yang jelas menjadi penghalang antara kita dengan Tuhan.
Contoh:
·
karena takut kekurangan uang, kita lalu tidak
memberikan persembahan persepuluhan, atau kita bekerja pada hari Minggu, atau
kita menghalalkan segala cara dalam mencari uang.
·
karena takut ditolak, dibenci, diejek oleh
manusia, maka kita lalu tidak berani memberitakan Injil, sharing, melayani Tuhan, dsb.
·
karena kita tahu bahwa setan pasti akan
menyerang kita kalau kita dekat dengan Tuhan dan hidup sesuai kehendak Tuhan, maka
kita lalu sengaja menjaga jarak dengan Tuhan!
b) Petrus salah
karena ia mendekati bahaya. Andaikata ia tidak dekat-dekat dengan tempat
berbahaya itu, mungkin sekali ia tidak perlu menyangkal Yesus 3 x.
Pada
saat iman sedang lemah / kerohanian sedang turun, kita tidak seharusnya
mendekati tempat-tempat yang berbahaya yang bisa menjadi jerat bagi kita.
Penerapan:
Kalau
saudara sedang lemah dalam iman, maka janganlah mencari kompensasi dengan
mendekati tempat-tempat yang berbahaya seperti:
·
berkumpul dengan pergaulan saudara yang lama,
sebelum saudara bertobat
·
bar, night
club, tempat pelacuran, tempat perjudian dsb.
Pada
saat saudara kuat dalam iman, boleh jadi saudara bisa bertahan menghadapi
semua itu, tetapi pada saat saudara sedang lemah, hal-hal seperti itu bisa
menjatuhkan saudara ke dalam dosa!
2) Penyangkalan
I (ay 69-70):
a) Serangan I: dilakukan oleh seorang
hamba perempuan (ay 69).
Calvin
mengatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa manusia bisa tidak jatuh, hanya
karena kasih karunia Allah. Begitu Allah tidak menopang, maka serangan kecilpun
akan menjatuhkan. Petrus tidak menyangkal Yesus setelah ditangkap pasukan
tentara, atau setelah dihadapkan kepada Mahkamah Agama, atau pada saat mau
dihukum mati, tetapi pada waktu ditanyai oleh seorang hamba perempuan.
Mayoritas
penafsir mengecam Petrus karena sudah menyangkal Yesus pada waktu ditanyai oleh
seorang hamba perempuan.
Saya
meragukan apakah tafsiran seperti ini adalah penafsiran yang benar, karena sekalipun
yang menanyai adalah seorang hamba perempuan, tetapi hamba perempuan itu
dengan mudah bisa berteriak memanggil orang-orang lain, bahkan tentara, untuk
menangkap Petrus.
b) Jawaban / penyangkalan Petrus yang
pertama (ay 70 bdk. Luk 22:57).
Penyangkalan
ini ia lakukan di depan semua orang (ay 70). Padahal dalam Mat 10:32-33
Yesus melarang murid-muridNya untuk menyangkal di depan orang, dan mengharuskan
mereka untuk berani mengakui Dia di depan orang!
·
Boleh jadi saudara belum pernah menyangkal Yesus
dengan cara berkata bahwa saudara tidak kenal Yesus, saudara bukan orang
kristen dsb. Tetapi ada banyak hal yang sebetulnya juga merupakan penyangkalan
terhadap Yesus, seperti:
*
kalau biasanya saudara berdoa dulu sebelum
makan, tetapi pada waktu saudara makan bersama / di antara orang-orang kafir
(lebih-lebih yang suka mengejek orang kristen), saudara lalu tidak berdoa. Atau
saudara berdoa hanya di dalam hati, tanpa menutup mata, dsb, supaya orang-orang
di sekitar saudara tidak tahu kalau saudara sedang berdoa. Maka ini jelas
adalah suatu penyangkalan terhadap Yesus! Memang tidak salah orang berdoa tanpa
menutup mata, tetapi kalau saudara berdoa tanpa menutup mata supaya tidak
terlihat sebagai orang kristen, maka saudara jelas sedang menyangkal Yesus!
*
kalau saudara tidak mau diketahui orang bahwa
saudara mau pergi ke gereja, atau kalau saudara malu pada waktu kelihatan membawa
Kitab Suci, sehingga saudara menyembunyikan Kitab Suci itu, maka itu berarti
saudara sedang menyangkal Yesus.
*
kalau saudara tidak menginjili seseorang
karena saudara malu dikenal sebagai orang kristen, bukankah saudara sedang
menyangkal / tidak mengakui Yesus?
Setiap
kali saudara mau menyangkal Yesus karena malu / takut, ingatlah bahwa Yesus
tidak malu menjadi manusia, menderita bahkan mati bagi saudara! Bagaimana
mungkin saudara malu / takut mengakui Dia?
·
Dalam Mat 16:16 Petrus mengakui Yesus
sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Tetapi di sini ia menyangkal bahwa ia
mengenal Yesus!
*
Ini menunjukkan betapa mudahnya kita mengalami
naik turun dalam iman, kerohanian, semangat, dsb. Karena itu, kalau saudara
sedang dalam ‘kondisi puncak’ jangan lalu merasa aman dan menjadi gegabah.
Dalam waktu yang singkat saudara bisa jatuh ke dasar jurang!
*
Tim LaHaye mengatakan bahwa orang yang termasuk
golongan Sanguinis memang mudah sekali untuk naik turun baik dalam iman,
sukacita, semangat, dsb. Karena itu, kalau saudara termasuk golongan ini, maka
saudara harus extra hati-hati!
·
Penyangkalan Petrus ini menunjukkan bahwa
kata-kata Yesus dalam ay 41 (roh memang penurut, tetapi daging lemah)
memang benar. Petrus sama sekali tidak ingin menyangkal Yesus (ay 33,35),
tetapi sekalipun keinginannya baik, ia tidak mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan keinginan itu, dan ia jatuh.
Penerapan:
Apakah
saudara termasuk orang yang sering mempunyai keinginan muluk-muluk, tetapi dalam
kenyataannya tidak pernah mewujudkan keinginan itu? Kalau demikian, maka setiap
kali saudara mempunyai keinginan yang baik, berdoalah supaya Tuhan memberi
saudara kekuatan untuk melaksanakan keinginan itu!
c) Dalam
Mark 14:68b dikatakan bahwa setelah penyangkalan Petrus yang pertama ini,
ayam lalu berkokok (untuk pertama kalinya).
·
Tetapi dalam Kitab Suci Indonesia bagian ini
terletak dalam tanda kurung, dan ini menunjukkan bahwa bagian ini diragukan
keasliannya, karena adanya perbedaan di antara manuscript-manuscript bahasa
Yunaninya.
·
Kalau bagian ini benar, maka kokok ayam yang
pertama ini jelas me-rupakan peringatan bagi Petrus. Tetapi mungkin sekali
saking takutnya, Petrus tidak mempedulikan peringatan ini.
Penerapan:
Hati-hati
dengan rasa takut / kuatir! Itu bisa menyebabkan saudara tidak bisa
mempedulikan peringatan Tuhan.
3) Penyangkalan
II (ay 71-72):
a) Serangan II ini dilakukan oleh
siapa?
·
dalam ay 71 dikatakan ‘seorang hamba
lain’. Ini mirip dengan kata-kata dalam Luk 22:58 yang menyebutkan
‘seorang lain’.
·
tetapi Mark 14:69 mengatakan ‘hamba
perempuan itu melihat Petrus lagi’, dan ini menunjukkan bahwa ini adalah hamba
yang sama dengan hamba yang pertama tadi.
·
sedangkan dalam Yoh 18:25 dikatakan
‘orang-orang’.
Jadi
kesimpulannya: yang menanyai Petrus kali ini ada lebih dari satu orang, yaitu
hamba perempuan yang tadi sudah menanyainya, hamba yang lain, dan mungkin ada
orang-orang lain lagi. Ini menunjukkan bahwa serangan II ini lebih hebat dan
lebih kuat dari pada serangan I! Jelas bahwa pada waktu setan melihat bahwa
Petrus jatuh karena serangan I, ia menjadi lebih bersemangat dalam menyerang
Petrus!
Penerapan:
Jangan
sembarangan tunduk / menyerah pada serangan setan, karena hal itu akan
mengundang serangan yang lebih hebat!
b) Jawaban Petrus terhadap serangan II
ini:
·
Terhadap serangan II ini Petrus menyangkal
Yesus lagi dengan berkata: “Aku tidak kenal orang itu” (Lit: ‘I don’t know the man’). Ia bukan hanya mengatakan
bahwa ia tidak mengenal Yesus, tetapi ia menyebut Yesus, Tuhan dan Gurunya,
Mesias dan Anak Allah, dengan sebutan ‘orang itu / the man’ (bdk. Mark 14:71)!
·
Kali ini ia merasa tidak cukup sekedar
menyangkal Yesus, dan karena itu ia menyangkalnya dengan bersumpah (ay 72)!
·
Ini menunjukkan kejatuhan yang lebih hebat
dari kejatuhan I tadi!
4) Penyangkalan
III (ay 73-75 bdk. Luk 22:59):
a) Serangan III (ay 73):
Serangan
ini lebih hebat lagi dari serangan II. Ini terlihat dari:
·
‘orang-orang’ (ay 73).
Yang
menanyainya adalah banyak orang. Bahkan menurut Yoh 18:26 diantara
orang-orang yang bertanya itu, terdapat seorang hamba Imam Besar, yang adalah
keluarga dari hamba yang telinganya dipotong oleh Petrus!
·
‘Pasti engkau juga salah
seorang dari mereka’ (ay 73).
·
‘Itu nyata dari bahasamu‘ (ay 73).
NASB:
the way you talk (= caramu
berbicara).
NIV:
your accent (= logatmu).
Jadi
mereka mengenali logat Petrus sebagai logat Galilea, sama dengan Tuhan Yesus!
Kesimpulan:
serangan setan makin lama makin hebat!
b) Kalau tadi
Petrus sudah menyangkal dengan bersumpah, maka sekarang ia menyangkal disertai
dengan sumpah dan kutuk (ay 74)! Artinya ia rela kena kutukan tertentu
kalau sumpahnya itu tidak benar (bandingkan dengan orang yang berkata ‘sumpah
mati disamber geledek’).
Ini
menunjukkan kejatuhan yang lebih hebat lagi dari pada kejatuhan yang kedua!
Memang dosa satu selalu menarik pada dosa yang lain yang lebih hebat!
c) Setelah penyangkalan III ini, ayam
berkokok (ay 74b).
Mark 14:72
mengatakan bahwa ini adalah kokok ayam yang keduakalinya, tetapi kata-kata
‘untuk kedua kalinya’ dan ‘dua kali’ itu diragukan keasliannya karena adanya
perbedaan manuscript (lihat footnote
NIV). Demikian juga dengan kata-kata ‘dua kali’ dalam Mark 14:30.
d) Kokok ayam
ini mengingatkan Petrus akan kata-kata Yesus (ay 75 bdk. ay 34). Tetapi dari
Luk 22:60-61 terlihat bahwa setelah ayam berkokok, Yesus berpaling
memandang kepada Petrus, dan ini menyebabkan Petrus ingat akan kata-kata
Yesus.
Ada
beberapa hal yang bisa kita pelajari dari bagian ini:
·
peringatan Yesus dalam ay 34, maupun
kokok ayam di sini, kalau tidak disertai pekerjaan Tuhan (Yesus berpaling dan
memandang kepada Petrus), akan sia-sia belaka.
Charles
Haddon Spurgeon: “When Peter
first denied his Master a cock crew. Peter must have heard that crowing, or he
would not have communicated the fact to the evangelists who recorded it. But
though he heard it, he was an example of those who have ears, but hear not. One
would have thought that the warning would have touched his conscience; but it
did not; and when the cock crowed a second time, after he had committed three
denials, it might not have awakened him from his dreadful sleep if a higher
instrumentality had not been used, namely, a look from the Lord Jesus” (= Pada waktu
Petrus pertama kalinya menyangkal Tuannya ayam berkokok. Petrus pasti mendengar
kokok itu, atau ia tidak akan menyampaikan fakta itu kepada para penginjil yang
mencatatnya. Tetapi sekalipun ia mendengarnya, ia merupakan contoh dari mereka
yang mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar. Seseorang mengira bahwa
peringatan ini menyentuh hati nuraninya; tetapi itu tidak menyentuhnya; dan
pada waktu ayam berkokok untuk keduakalinya, setelah ia melakukan 3
penyangkalan, itu mungkin tidak membangunkannya dari tidurnya yang menakutkan,
seandainya alat pembantu yang lebih tinggi tidak digunakan, yaitu, pandangan
dari Tuhan Yesus) - ‘Spurgeon’s
Expository Encyclopedia’, vol 12, hal 22.
Catatan:
Satu-satunya catatan tentang kokok pertama dari ayam yang terjadi setelah
penyangkalan Petrus yang pertama dicatat dalam Mark 14:68b, tetapi kata-kata
‘dan berkokoklah ayam’ dalam Mark 14:68b itu ada dalam tanda kurung, yang
menandakan bahwa bagian itu diragukan keasliannya.
·
Pada waktu Yesus berpaling dan memandang
kepada Petrus:
*
Ia pasti memandang dengan kasih, bukan dengan
melotot / marah!
*
mungkin sekali wajahNya bengkak karena
pukulan-pukulan dalam ay 67-68. Ini pasti merupakan sesuatu yang sangat
‘berbicara’ kepada Petrus.
·
Mengapa Yesus tidak berpaling dan memandang kepada
Petrus sebelum Petrus menyangkalNya, atau setelah penyangkalan pertama atau
kedua? Mengapa Ia menunggu sampai Petrus telah menyangkalNya sebanyak 3 x? Ini
merupakan bukti bahwa Allah juga mengatur segala sesuatu sehingga dosa terjadi
seperti yang Ia tentukan!
·
Mengomentari Luk 22:60-61, Charles Haddon
Spurgeon berkata:
“God has all things in his hands, he has servants
everywhere, and the cock shall crow, by the secret movement of his providence,
just when God wills; and there is, perhaps, as much of divine ordination about
the crowing of a cock as about the ascending of an emperor to his throne.
Things are only little and great according to their bearings; and God reckoned
not the crowing bird to be a small thing, since it was to bring a wanderer back
to his Saviour, for, just as the cock crew, ‘The Lord turned, and looked upon
Peter.’ That was a different look from the one which the girl had given him,
but that look broke his heart” [= Allah mempunyai / memegang segala
sesuatu di tanganNya, Ia mempunyai pelayan di mana-mana, dan ayam akan
berkokok, oleh gerakan / dorongan rahasia dari providensiaNya, persis pada saat
Allah menghendakinya; dan di sana mungkin ada pengaturan / penentuan ilahi yang
sama banyaknya tentang berkokoknya seekor ayam seperti tentang naiknya seorang
kaisar ke tahtanya. Hal-hal hanya kecil dan besar menurut hubungannya / sangkut
pautnya / apa yang diakibatkannya; dan Allah tidak menganggap berkokoknya
burung / ayam sebagai hal yang kecil, karena itu akan membawa orang yang menyimpang
kembali kepada Juruselamatnya, karena, persis pada saat ayam itu berkokok,
‘berpalinglah Tuhan memandang Petrus’. Ini adalah pandangan yang berbeda dengan
pandangan yang tadi telah diberikan seorang perempuan kepadanya (Luk 22:56),
tetapi pandangan itu menghancurkan hatinya] - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’,
vol 12, hal 20.
e) Petrus pergi ke luar (ay 75).
Mengapa
orang-orang yang mencurigai bahkan memastikan bahwa Petrus adalah pengikut
Yesus ini membiarkan Petrus pergi? Mengapa mereka tidak menangkap dan membunuh
Petrus? Jelas bahwa di sini Tuhan bekerja dan mengatur sehingga hal itu tidak
terjadi. Dengan demikian Petrus tidak akan binasa (bdk. Yoh 17:12 18:8-9), dan ia juga tidak perlu menyangkal
Yesus lebih dari 3 x.
Jadi,
Providence of God tidak hanya
berhubungan dengan hal yang jelek (seperti pengaturan terjadinya dosa), tetapi
juga dengan hal yang baik!
f) Petrus menangis dengan
sedihnya (ay 75).
·
Ini merupakan kesedihan karena sadar akan
dosa, dan ini harus ada pada setiap orang kristen (bdk. Maz 51:19 2Kor 7:9-10 Mat 5:4). Adakah kesedihan ini ada pada
saudara kalau saudara sadar bahwa saudara telah melakukan suatu dosa tertentu?
·
Kesedihan Petrus ini sangat dalam dan lama.
Tradisi
mengatakan bahwa setelah peristiwa ini Petrus tidak pernah bisa mendengar kokok
ayam tanpa bertelut dan menangis!
Mungkin
karena ini maka setelah Yesus bangkit, malaikat menyuruh perempuan-perempuan
untuk memberitahukan hal itu kepada murid-murid dan kepada Petrus
(Mark 16:7). Petrus sengaja ditekankan / disebut khusus, karena ia yang
paling membutuhkan penghiburan ini!
·
Banyak orang kristen menyangkal Yesus dengan
alasan: ‘Petrus saja menyangkal, apa lagi saya!’. Ini adalah orang-orang yang
memandang / menyoroti Petrus dengan cara yang tidak fair / adil. Kita tidak boleh hanya menyoroti Petrus dari sudut
penyangkalannya saja, tetapi juga:
*
penyesalannya yang begitu dalam akan hal ini.
*
keberaniannya dalam Kis 4-5.
*
kematiannya secara syahid.
Kalau
saudara mau meniru Petrus, janganlah hanya meniru penyangkalannya, tetapi juga
penyesalan dan pertobatannya dan bahkan kematiannya sebagai martir!
g) Tentang pertobatan Petrus ini,
Charles Haddon Spurgeon berkata:
“It was brought about by two outward means. I like to
think of the singular combination: the crowing of the cock, and a look from the
Lord. When I come to preach to you, it almost makes me smile to think that God
should save a soul through me. I may find a fit image of myself in the poor
cock. Mine is poor crowing. But as the Master’s look went with the cock’s
crowing, so, I trust, it will go with my feeble preaching. The next time you
also go out to try and win a soul for Jesus, say to yourself, ‘I cannot do it:
I cannot melt a hard, rebellious heart; but yet the Lord may use me; and if
there come a happy conjunction of my feeble words with my Lord’s potent look,
then the heart will dissolve in streams of repentance.’ Crow away, poor bird:
if Jesus looks whilst thou art crowing, thou wilt not crow in vain, but Peter’s
heart will break” (= Itu ditimbulkan / disebabkan oleh 2 cara lahiriah /
luar. Saya senang memikirkan kombinasi yang luar biasa ini: kokok dari ayam,
dan pandangan dari Tuhan. Pada saat saya datang untuk berkhotbah kepadamu,
memikirkan bahwa Allah menyelamatkan seorang jiwa melalui saya hampir membuat
saya tersenyum. Saya bisa mendapatkan gambar yang cocok dari diri saya sendiri
dalam ayam yang hina ini. Khotbahku adalah kokok yang hina. Tetapi sebagaimana
pandangan Tuan menyertai kokok ayam itu, begitu juga saya percaya bahwa
pandanganNya akan menyertai khotbahku yang lemah. Pada kali yang akan datang
engkau juga akan keluar dan mencoba dan memenangkan seorang jiwa untuk Yesus,
katakanlah kepada dirimu sendiri: ‘Aku tidak bisa melakukannya: Aku tidak bisa
melelehkan hati yang keras dan bersifat pemberontak; tetapi Tuhan bisa memakai
aku; dan jika di sana ada gabungan dari kata-kataku yang lemah dan pandangan
Tuhan yang kuat, maka hati akan larut dalam aliran pertobatan’. Berkokoklah
burung yang hina: jika Yesus memandang pada waktu engkau sedang berkokok,
engkau tidak akan berkokok dengan sia-sia, tetapi hati Petrus akan hancur)
- ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’,
vol 12, hal 23.
-AMIN-