Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1) Dalam
ay 26 Yesus disesah, lalu diserahkan untuk disalibkan. Sekarang,
sementara salib disiapkan, Yesus ada di tangan para tentara Romawi, yang lalu
mengejek dan mempermainkanNya habis-habisan. Mereka tidak kenal Dia, tidak
pernah dirugikan oleh Dia, tidak bermusuhan dengan Dia, tetapi bisa begitu
jahat terhadap Dia.
Penerapan:
Pernahkah
/ seringkah saudara berbuat jahat kepada orang yang sama sekali tidak pernah
bersalah kepada saudara? Berbuat jahat kepada orang yang bersalah kepada kita
sudah merupakan dosa, apalagi berbuat jahat kepada orang yang tidak pernah berbuat
salah kepada kita!
2) ‘Jubah ungu’
(ay 28). Ini salah terjemahan!
NIV/NASB:
‘a scarlet robe’ (= jubah merah tua).
Tetapi
dalam Mark 15:17 dan Yoh 19:2 memang dikatakan ‘jubah ungu’ [NIV /
NASB: ‘purple’ (= ungu)].
Ada
beberapa cara untuk mengharmoniskan bagian-bagian ini:
a) Warna jubah itu ada di antara merah
tua dan ungu.
b) J.A.
Alexander mengatakan bahwa istilah bahasa Yunani untuk warna sangat tidak
pasti, sehingga yang mereka sebut dengan ‘ungu’ adalah warna-warna yang
terletak di antara merah cerah sampai pada biru gelap.
c) Kain / jubah
ungu pada saat itu adalah kain yang sangat mahal, dan hanya dipakai oleh
orang-orang kaya, raja atau orang yang mendapat penghormatan dari raja (bdk.
Ester 8:15 Daniel 5:7,29
Luk 16:19 Wah 17:4). Karena itu jelas tidak
mungkin bahwa tentara Romawi itu betul-betul memakaikan jubah ungu kepada tubuh
Yesus yang penuh dengan darah itu. Sama seperti mahkota yang dipakaikan
bukanlah mahkota sungguh-sungguh tetapi mahkota duri, dan tongkat kerajaan yang
diberikan hanyalah sebatang buluh (ay 29), maka jelaslah jubah yang
dipakaikan bukanlah betul-betul jubah ungu.
Jadi,
mungkin sekali Matius menuliskan ‘merah tua’ sesuai dengan aslinya, tetapi
Markus dan Yohanes menuliskan ‘ungu’ karena mereka meninjaunya dari sudut
pemikiran para tentara Romawi itu.
Calvin:
“Mark uses the word purple instead of
scarlet; but though these are different colours, we need not trouble ourselves
much about that matter. That Christ was clothed with a costly garment is not
probable; and hence we infer that it was not purple, but something that bore a
resemblance to it, as a painter counterfeits truth by his likeness” (= )
- hal 291.
3) ‘Mahkota
duri’ (ay 29).
a) Ada penafsir
yang menganggap ini betul-betul ditujukan sebagai siksaan dan karena itu mereka
menggambarkan duri itu panjang-panjang sehingga mencocok / melukai kepala
Yesus.
Tetapi
banyak juga penafsir yang beranggapan bahwa mahkota duri ini tidak dimaksudkan
untuk menyiksa Yesus, tetapi hanya untuk mengejek Yesus. Ini lebih sesuai
dengan kontex dari ay 27-31 ini yang memang secara umum bukan menunjukkan
penyiksaan, tetapi pengejekan. Kalau memang demikian mungkin sekali durinya
tidaklah panjang-panjang, sekalipun memang duri ini tetap mungkin melukai
kepala Yesus, apalagi ketika kepala yang bermahkotakan duri itu dipukul dengan
buluh (ay 30).
b) Seorang
penafsir mengatakan bahwa duri ada di dunia karena dosa dari Adam pertama (bdk.
Kej 3:18), dan sekarang Adam kedua, yaitu Kristus, harus menderita karenanya.
4) Yesus
diejek, dihina, diludahi.
a) Calvin
mengatakan bahwa kitalah yang seharusnya diludahi oleh malaikat / Allah, tetapi
Yesus menanggung semua ini sehingga sekarang Ialah yang diludahi.
b) Kalau
Yesus mengalami hal ini demi kita, maka kita tidak usah terlalu heran, dan
juga tidak boleh merasa keberatan, kalau pada suatu waktu kita juga mengalami
semua ini, demi Dia!
1) Ay 32:
a) ‘Berjalan ke luar kota’.
·
Bdk. Im 24:14,23 yang menunjukkan bahwa
firman Tuhan mengajar-kan bahwa penghujat Allah harus dihukum mati di luar
perkemahan. (bdk. 1Raja 21:13
Kis 7:58).
Karena
Kristus dianggap menghujat Allah (26:65), maka mereka menghukum mati Dia di
luar kota [Ingat bahwa sekalipun yang melaksanakan penghukuman mati itu
adalah tentara Romawi, tetapi tokoh-tokoh Yahudi jelas mempunyai ‘suara’ yang
sangat kuat (bdk. 27:62-66
28:11-15)].
·
Tetapi semua ini justru menjadikan Kristus
sebagai ANTI TYPE / penggenapan dari korban penghapus dosa, yang adalah TYPE
dari Kristus, yang harus dibakar / dibunuh di luar perkemahan (Kel 29:14 Im 4:12,21 9:11 16:27
Bil 19:3 bdk.
Ibr 13:11-12).
Dari
semua ini terlihat dengan jelas bahwa semua ini dikontrol oleh Allah, sehingga
terlaksanalah Rencana Allah, yang memang sudah menetapkan Kristus sebagai
penggenapan dari korban penghapus dosa.
b) Pemikulan salib.
·
William Barclay mengatakan bahwa yang dipikul
hanyalah bagian horisontal dari salib, sedangkan bagian vertikalnya sudah
menunggu di tempat penyaliban. Tetapi tidak semua penafsir setuju dengan dia.
·
Rute pemikulan salib ini selalu dipilih yang
sejauh mungkin, dengan tujuan sebanyak mungkin orang bisa melihat penghukuman
penjahat itu dan lalu takut untuk berbuat jahat.
Ini
betul-betul sesuatu yang merendahkan dan mempermalukan Yesus karena menjadikan
Dia ‘tontonan’ bagi orang banyak.
·
Matius mengatakan bahwa Simonlah yang memikul
salib Yesus, sedangkan Yoh 19:17 mengatakan bahwa Yesus sendirilah yang
memikul salib itu. Jadi rupanya mula-mula Yesus memikul salibNya sendiri,
tetapi Ia lalu tidak kuat dan terjatuh, sehingga tentara Romawi lalu memaksa
Simon untuk memikul salib Yesus. Ada orang-orang yang berpendapat bahwa Simon
tidak memikul salib itu sendirian, tetapi memikulnya dibelakang Yesus (jadi
Yesus tetap memikul sebagian). Karena itu Luk 23:26b mengatakan
‘dipikulnya sambil mengikuti Yesus’.
Penerapan:
Yesus
rela memikul salib demi kita. Maukah saudara memikul salib atau menderita
karena Dia? bdk. Mat 16:24!
·
Simon dipaksa untuk memikul salib Yesus.
Dari
kata ‘paksa’ ini terlihat bahwa Simon bukanlah orang kristen pada saat itu.
Tetapi dari Mark 15:21 dan Ro 16:13 rupanya akhirnya Simon dan
keluarganya menjadi orang kristen, justru karena peristiwa itu.
c) Dalam perjalanan
memikul salib ke luar kota itulah terjadi peristiwa dalam Luk 23:27-32,
yang akan saya jelaskan di bawah ini:
·
Luk 23:27 menunjukkan bahwa tidak semua
orang Yahudi saat itu membenci Kristus. Ada orang-orang Yahudi yang pro /
mengasihi Yesus, atau setidaknya merasa kasihan kepada Yesus, sehingga
menangisi Dia.
·
Dalam Luk 23:28, kata-kata ‘jangan
tangisi Aku’ bukanlah suatu teguran seolah-olah hal itu adalah suatu dosa.
Tujuan Yesus mengatakan ini adalah: mengalihkan perhatian mereka dari
penderitaan yang sedang Ia alami kepada hukuman Allah yang akan menimpa
orang-orang Yahudi itu. Ini yang lebih perlu untuk ditangisi!
Pulpit
Commentary: “He does not
want our pity. This would be a wasted and mistaken sentiment” (= Ia tidak
membutuhkan / menghendaki belas kasihan kita. Ini adalah suatu perasaan yang
sia-sia dan salah).
·
Luk 23:29-30: Ini menunjukkan hebatnya
hukuman Allah sehingga:
*
sekalipun sebetulnya anak adalah berkat Tuhan,
tetapi pada saat itu orang akan menyesal bahwa dirinya mempunyai anak (Luk
23:29). Mengapa? Karena anak itupun akan mengalami penderitaan yang hebat dan
bahkan kematian!
*
pada saat itu mereka lebih suka kalau gunung
dan bukit runtuh menimpa mereka (Luk 23:30 bdk.
Wah 6:15-17).
·
Luk 23:31: kayu kering disini
menggambarkan orang Yahudi yang bejad, sedangkan kayu hidup menggambarkan Yesus
yang suci. Manusia lebih cenderung untuk membakar kayu kering dari pada kayu
hidup. Jadi arti kata-kata Yesus ini adalah: kalau Kristus yang tidak berdosa
saja diperlakukan seperti itu oleh orang Romawi, apalagi orang-orang Yahudi
yang bejad itu. Pasti akan diperlakukan dengan lebih kejam! Hal ini digenapi
pada tahun 70 Masehi pada saat orang Romawi menghancurkan Yerusalem dan Bait
Allah.
·
Luk 23:27-31 ini menunjukkan bahwa dalam
penderitaanNyapun Kristus tidak memikirkan diriNya sendiri tetapi orang lain,
yang bahkan adalah orang-orang yang jahat.
2) Ay 33:
a) GOLGOTA
merupakan kata Aramaic; dalam bahasa Latinnya adalah CALVA / CALVARIUM (dan
dari kata ini diturunkan kata CALVARY), yang artinya adalah ‘tempat tengkorak’.
b) Mengapa
tempat itu disebut demikian? Ada macam-macam jawaban:
·
ada yang mengatakan karena tempat itu
berbentuk tengkorak.
·
ada yang mengatakan karena tengkorak Adam
ditemukan disana.
·
ada yang mengatakan karena ada banyak tengkorak
di tempat itu.
·
ada yang mengatakan karena itu merupakan
tempat pelaksanaan hukuman mati.
3) Ay 34:
pemberian anggur bercampur empedu.
a) Ini
merupakan penggenapan dari nubuat dalam Maz 69:22a, tetapi Kitab Suci
Indonesia salah terjemahan.
NIV:
‘They put gall in my food’ (=
mereka memberikan empedu dalam makananku).
b) Peristiwa
ini terjadi sebelum Yesus disalibkan, dan ini berbeda dengan peristiwa
pemberian minum anggur asam dalam Mat 27:48 / Mark 15:36 /
Yoh 19:28-30a (yang ini merupakan penggenapan dari Maz 69:22b).
c) Mark 15:23
menyebutkan anggur bercampur mur.
Jadi
mungkin sekali itu adalah anggur bercampur ramuan tertentu, antara lain empedu
dan mur.
d) Apa gunanya
pemberian minuman ini? Ada beberapa pandangan:
·
Calvin: untuk mempercepat keluarnya darah,
sehingga mempercepat kematian.
Calvin:
“There is greater probability in the
conjecture of those who think that this kind of beverage had a tendency to
promote the evacuation of blood, and that on this account it was usually given
to malefactors, for the purpose of accelerating their death. ... Now Christ, as
I have just now hinted, was not led to refuse the wine or vinegar so much by a
dislike of its bitterness, as by a desire to show that he advanced calmly to
death, according to the command of the Father, and that he did not rush on
heedlessly through want of patience for enduring pain” (= )
- hal 297-298.
·
Dr. Knox Chamblin: ini bukan obat bius, tetapi
hanya olok-olok / ejekan, karena dengan adanya empedu dan mur, anggur itu
menjadi tidak bisa diminum. Kalau kita melihat kontex Maz 69:22, maka pemberian
empedu itu bukanlah suatu tindakan yang baik, tetapi untuk membuat menderita.
·
Mayoritas penafsir: minuman ini berfungsi
sebagai obat bius, untuk mengurangi rasa sakit (bdk. Amsal 31:6-7).
Tradisi mengatakan bahwa minuman ini dipersiapkan oleh perempuan-perempuan
Yerusalem sebagai tindakan belas kasihan terhadap orang yang akan disalibkan.
e) Kristus
menolak minuman anggur bercampur empedu dan mur itu. Mengapa? Kalau dalam d) di
atas yang benar adalah pandangan dari mayoritas penafsir, dimana anggur itu
adalah anggur bius yang bisa mengurangi rasa sakit, maka Kristus menolak
minuman itu karena Ia tidak mau penderitaanNya dikurangi. Mengapa? Karena Ia
sadar bahwa saat itu Ia sedang memikul hukuman dosa umat manusia, termasuk
hukuman dosa saudara dan saya. Kalau penderitaanNya dikurangi, maka Ia tidak
memikul seluruh hukuman kita, tetapi sebagian saja. Dan ini pasti
tidak akan bisa menyelamatkan kita! Dengan menolak minuman bius itu, Ia memikul
seluruh / 100 % hukuman dosa kita!
Kristus
memang konsekwen! Dalam Mat 26:39,42 Ia sudah mengatakan kepada Bapa bahwa
Ia mau meminum ‘cawan’ (artinya ‘penderitaan’ atau ‘murka Allah’) dari Bapa
itu. Dan disini Ia betul-betul meminum ‘cawan penderitaan / murka Allah’ itu
sampai habis; Ia memikul seluruh hukuman dosa kita tanpa sisa sedikitpun!
Karena itulah kalau kita percaya kepada Yesus, tidak ada dosa yang tidak
diampuni, dan tidak ada lagi kemungkinan kita akan dihukum oleh Allah (bdk. Ro
8:1).
Tetapi
persoalannya, sudahkah saudara percaya kepada Yesus?
f) Charles
Haddon Spurgeon: “Dr. Kitto
explained the passage by an Oriental custom. He says that kings when they
invited their subjects to great festivals would employ persons to sprinkle with
perfume all who arrived, as they passed the palace gate. I scarcely think that
that is the meaning of the text, but at any rate it supplies an illustration of
it. Jesus invites men of all nations to come to the gospel feast, and as they
enter he casts upon them the sweet perfumes of his love and grace, so that they
are fragrant before the Lord. There were no perfumes for thee, O Jesus, upon
Calvary! Vinegar and gall were all they could afford thee; but now, since
thou hast gone to heaven thou dost provide perfumes for multitudes of the sons
of men, and nations north and south and east and west are refreshed with the
delicious showers of fragrance which through the gospel fall upon them” (=)
- ‘A Treasury of Spurgeon on the Life and
Work of our Lord’, vol I, ‘Christ in
the Old Testament’, hal 583.
Catatan:
text yang dijelaskan oleh Dr. Kitto adalah Yes 52:15 - ‘ia akan membuat
tercengang banyak bangsa’. Tetapi sebetulnya
terjemahan hurufiah dari bagian ini adalah seperti yang diberikan oleh
KJV/NIV/NASB di bawah ini.
KJV:
‘so shall he sprinkle many
nations’ (= demikianlah ia akan memerciki banyak bangsa).
NIV:
‘so will he sprinkle many nations’
(= demikianlah ia akan memerciki banyak bangsa).
NASB:
‘Thus He will sprinkle many
nations’ (= Demikianlah ia akan memerciki banyak bangsa).
-AMIN-