Eksposisi Kitab Yosua
oleh: Pdt.
Budi Asali MDiv.
YOSUA 1:10-2:24
Dalam Yos 1:1-9 telah kita pelajari bahwa Yosua mendapat perintah
dari Tuhan untuk menduduki tanah Kanaan. Dan Yosua juga telah menerima janji
Tuhan yang menjamin keberhasilan / kemenangannya.
Sekarang, apa yang dilakukan oleh Yosua?
I) Hal-hal yang dilakukan oleh
Yosua.
1) Dalam
1:10-11 ia menyuruh mempersiapkan seluruh Israel untuk berperang.
Ada 2 hal yang perlu dibahas:
a) Kita
mempunyai persamaan dengan bangsa Israel, yaitu bahwa kita harus berperang.
Tetapi juga ada bedanya, yaitu:
·
peperangan mereka adalah
peperangan yang bersifat jasmani /
duniawi, sedangkan peperangan kita bersifat rohani yaitu peperangan melawan
setan (bdk. Ef 6:12).
·
mereka hanya kadang-kadang perang,
tetapi kita, mulai saat kita percaya kepada Kristus, tidak ada hentinya
berperang melawan setan.
Orang Kristen yang tidak menyadari bahwa dirinya ada
dalam peperangan rohani melawan setan, akan menjadi orang Kristen yang santai.
Misalnya: gampang sekali membolos dari kebaktian, malas melayani Tuhan, tidak /
kurang berdoa, berani bermain-main dengan dosa / keduniawian dsb.
Tetapi orang Kristen yang betul-betul menyadari bahwa
dirinya sedang berperang melawan setan, pasti akan menjadi orang Kristen yang
serius, yang mengikut Tuhan dengan penuh kewaspadaan.
Renungkan:
saudara termasuk orang Kristen yang bagaimana?
b) Dalam
1:11 Yosua berkata bahwa mereka akan menyeberangi sungai Yordan dalam 3 hari.
Tetapi dari 2:16,22 terlihat bahwa 2 pengintai itu bersembunyi dipegunungan
selama 3 hari, dan dalam 3:2 ada selang waktu 3 hari lagi.
Ketidakharmonisan ini diharmoniskan oleh beberapa
penafsir dengan menafsirkan bahwa 1:10-11 sebetulnya terjadi setelah Yos 2
(setelah pengiriman dan kembalinya pengintai).
2) Dalam
1:12-18 Yosua mengingatkan suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye akan
perjanjian mereka dengan Musa (bdk. Bil 32 Ul 3:12-20), supaya mereka mau ikut berperang bersama-sama dengan
seluruh Israel.
Ternyata mereka mau menepati janji mereka, dan dari
jawab mereka dalam 1:16-18 terlihat bahwa mereka memberikan dukungan sepenuhnya
kepada Yosua. Ini pastilah merupakan sesuatu yang membesarkan hati Yosua.
Penerapan:
Seorang pendeta / gembala membutuhkan dukungan sepenuhnya
dari saudara sebagai jemaatnya! Tidak ada yang lebih meruntuhkan semangat
seorang pendeta / gembala dari pada kalau jemaatnya tak mau mendukungnya dan
lalu membiarkannya menjadi seorang single fighter (= orang yang berjuang
sendirian). Sebaliknya, tidak ada yang lebih membesarkan hatinya dari pada
kalau seluruh jemaatnya mau mendukungnya dengan sepenuh hati!
Karena itu renungkan hal-hal apa yang sudah / belum
saudara lakukan sebagai manifestasi dukungan saudara kepada pendeta / gembala
saudara:
·
menyatakan dukungan itu melalui
ucapan saudara kepada pendeta saudara.
·
mendukungnya dalam doa (pribadi
maupun persekutuan doa).
·
mendukungnya dengan keuangan
saudara.
·
mendukungnya dengan tenaga,
pikiran, kemampuan / karunia saudara.
·
mendukungnya dengan aktif
mengikuti acara-acara gereja dsb.
NB: tentu saja dukungan ini hanya boleh saudara berikan kalau pendeta saudara
betul-betul adalah seorang hamba Tuhan yang sejati, yang memang melayani sesuai
kehendak Tuhan!
3) Dalam
2:1 Yosua mengirimkan pengintai untuk mengamat-amati Kanaan dan Yerikho. Dulu
Musa mengirimkan 12 orang pengintai, dan 10 orang diantaranya adalah orang
brengsek, sehingga justru menyebabkan keadaan menjadi kacau balau. Yosua tak
mau mengulangi kesalahan itu, sehingga sekarang ia mengirimkan hanya 2 orang
saja, tetapi 2 orang itu adalah orang pilihan.
Dari sini kita bisa belajar bahwa makin banyak belum
tentu makin baik. Dalam banyak gereja, kepengurusannya (majelis, komisi dsb)
terdiri dari banyak sekali orang sehingga kalau dilihat sepintas lalu
kelihatannya gereja itu hebat dan terorganisir dengan baik. Tetapi kalau
diselidiki lebih jauh, ternyata banyak di antara pengurus gereja itu yang tak
pernah ikut bekerja / melayani, dan bahkan ada banyak yang tak pernah hadir di
gereja!
Karena itu kalau membuat kepengurusan, lebih baik
sedikit orang, asal semua adalah orang yang sungguh-sungguh.
Dari semua hal yang dilakukan oleh Yosua ini bisalah
kita simpulkan bahwa sekalipun ada perintah dan janji Tuhan yang menjamin
keberhasilan / kemenangannya, tetapi Yosua tetap melakukan usaha secara maximal
untuk merebut Kanaan.
II) Mata-mata dan Rahab.
1) Mata-mata
sampai kerumah Rahab (2:1).
a) Rahab
dikatakan sebagai ‘perempuan sundal’ (2:1).
KJV/RSV/NASB/NKJV: ‘harlot’ (= pelacur)
NIV: ‘prostitute’ (= pelacur)
Footnote NIV: ‘innkeeper’ (= pengurus rumah
penginapan).
Seorang penafsir yang bernama Adam Clarke menganggap
bahwa terjemahan ‘pengurus rumah penginapan’ inilah yang benar.
Alasannya:
·
Mata-mata itu adalah orang
pilihan, dan mereka tahu bahwa mereka segera akan berperang. Ini tak
memungkinkan mereka pergi ke tempat pelacuran yang jelas dikutuk oleh Allah.
Keberatan: tempat pelacuran adalah tempat
persembunyian yang baik. Mereka memang pergi ke situ hanya untuk bersembunyi,
bukan untuk melacur.
·
Akhirnya Rahab kawin dengan
Salmon (bdk. Mat 1:5), yang menurut Adam Clarke adalah seorang bangsawan
Yahudi. Salmon tak mungkin mau kawin dengan Rahab kalau ia seorang ex-pelacur.
·
Tak mungkin Allah mengatur sedemikian
rupa sehingga seorang pelacur masuk dalam silsilah Yesus dan menjadi salah
seorang nenek moyang Yesus (bdk. Mat 1:5).
Keberatan: dalam silsilah Yesus memang ada banyak
orang yang sangat bejad. Contoh: Yehuda dan Tamar (Mat 1:3 bdk. Kej 38).
Pada umumnya para penafsir menganggap bahwa Rahab
memang adalah seorang pelacur. Ini didukung oleh 2 ayat Perjanjian Baru yaitu
Ibr 11:31 dan Yak 2:25 yang mengatakan bahwa Rahab adalah seorang
pelacur / perempuan sundal (NB: kata bahasa Yunani yang digunakan dalam kedua
ayat tsb ialah PORNE. Dari kata PORNE ini diturunkan kata PORNO).
Adam Clarke mengatakan bahwa kata bahasa Yunani PORNE
yang diterjemahkan ‘pelacur / perempuan sundal’ dalam kedua ayat tsb, bisa
diterjemahkan secara berbeda.
Tetapi dalam seluruh Perjanjian Baru kata PORNE itu
muncul 12 x (bdk. Mat 21:31,32
Luk 15:30
1Kor 6:15,16 Ibr 11:31 Yak 2:25 Wah 17:1,5,15,16
Wah 19:2) dan semuanya diterjemahkan ‘pelacur / perempuan sundal’
[NB: NIV / NASB menggunakan kata ‘prostitute / harlot’ (= pelacur)
dalam 1Kor 6:15,16].
Dari semua ini haruslah ditarik kesimpulan bahwa Rahab
memang adalah seorang pelacur!
Sebetulnya apa perlunya kita peduli apakah Rahab itu
seorang pelacur atau pengurus losmen? Jawabnya adalah: kalau Rahab adalah
seorang pelacur maka peristiwa ini makin meninggikan hebatnya kasih dan kasih
karunia Allah, karena Allah mau menyelamatkan orang yang begitu bejad.
Penerapan:
·
kalau saudara sendiri adalah
orang yang merasa diri saudara terlalu kotor / berdosa, dan saudara merasa
bahwa saudara tidak layak datang kepada Kristus, atau saudara merasa bahwa
Tuhan pasti tak akan mau menerima saudara kalau saudara datang kepadNya, maka
renungkan peristiwa Rahab yang adalah seorang pelacur ini! Kalau Tuhan mau dan
bisa menyelamatkan dia, mungkinkah Dia tak mau / tak bisa menyelamatkan
saudara? Karena itu, datanglah kepada Yesus Kristus sekarang juga!
·
pada waktu saudara PI, jangan
mengabaikan orang yang terlalu bejad dengan pemikiran bahwa mereka toh tak
mungkin bertobat. Kalau Tuhan bisa mempertobatkan dan menyelamatkan Rahab, maka
Tuhan juga bisa mempertobatkan dan menyelamatkan orang itu. Jadi, tetaplah PI
kepada orang-orang yang seperti itu.
b) Bahwa
mata-mata itu bisa sampai ke rumah Rahab, itu jelas bukan barang kebetulan!
Tuhan ada di balik pengiriman mata-mata itu, dan Tuhan juga yang memimpin kedua
mata-mata itu sehingga mereka sampai ke rumah Rahab. Mengapa demikian? Karena
akhirnya Rahab menjadi salah satu nenek moyang Yesus (bdk. Mat 1:5-6)!
Rahab -
Salmon
|
Boas - Rut
|
Obed
|
Isai
|
Daud
|
|
|
Yesus
Hal ini pasti sudah direncanakan / ditetapkan oleh
Allah.
Kalau Rahab mati bersama-sama dengan semua orang
Yerikho maka Rencana Allah tentang kedatangan Juruselamat dunia itu akan
hancur, dan ini adalah sesuatu yang tak mungkin terjadi!
Semua ini menunjukkan bahwa Tuhan tahu / bisa
menyelamatkan satu keluarga ditengah-tengah kota yang akan dihancurkan (bdk.
Lot dan Keluarga diselamatkan dari kehancuran Sodom dan Gomora, juga Nuh
sekeluarga diselamatkan dari air bah).
Ini juga menunjukkan bahwa Tuhan tidak memperhatikan
orang-orang pilihanNya / anak-anakNya secara kolektif, tetapi secara
individual! Saudara tidak mungkin ‘kancrit’ dari perhatian, pemeliharaan,
perlindungan dan kasih Tuhan! Karena itu, janganlah takut dan kuatir menghadapi
apapun juga!
2) Pertolongan
Rahab (2:2-7).
a) Tindakan
Rahab pada waktu menyembunyikan mata-mata dan mendustai tentara Yerikho merupakan
suatu tindakan yang berisiko sangat tinggi! Dari 2:2 dimana raja dan tentara
Yerikho bisa tahu bahwa ada mata-mata Israel yang masuk ke Yerikho, jelas
terlihat bahwa mereka mempunyai intel yang hebat. Bagaimana kalau dusta Rahab
ketahuan?
Tetapi, tindakan berisiko tinggi ini justru
membuktikan iman Rahab (bdk. Ibr 11:31).
Penerapan:
Apakah iman saudara juga terbukti dalam kehidupan dan
tindakan saudara? Kalau ada suatu tindakan yang berguna untuk Tuhan / gereja,
tetapi mungkin bisa merugikan saudara / pekerjaan saudara, maukah saudara
melakukannya? Kalau saudara tak mau melakukan hal itu, saudara kalah oleh
seorang pelacur seperti Rahab!
b) Ada
2 hal yang perlu diperhitungkan dosa atau tidaknya dari tindakan Rahab ini:
·
Ia mengkhianati negara dan
bangsanya; dosakah ini?
Secara umum memang harus dikatakan bahwa orang yang
mengkhianati negara / bangsanya jelas bersalah! Tetapi kalau negara dan bangsa
itu melawan Tuhan dan umat Tuhan, seperti dalam kasus Rahab ini, tentu kita
harus mengutamakan dan berpihak kepada Tuhan / gereja! Betapapun besarnya jasa
negara dan bangsa kita kepada kita, tak akan bisa menandingi jasa Tuhan yang
sudah rela mati untuk menebus dosa kita!
Jadi dalam hal ini Rahab tidak bersalah!
·
Dusta Rahab; dosakah ini?
Tentu saja ini adalah dosa! Dusta tidak bisa
dibenarkan sekalipun tujuan / maksudnya baik!
Memang dalam Ibr 11:31 dan Yak 2:25 Rahab
dipuji, tetapi yang dipuji adalah imannya dan tindakannya menerima dan menyelamatkan
mata-mata itu, bukan dustanya!
Sekalipun tindakan Rahab ini salah, tetapi bisa
dimengerti karena:
§
latar belakang Rahab yang adalah
orang kafir, pelacur, dan sama sekali tak mengerti tentang firman Tuhan.
§
tekanan saat itu. Pada saat tentara
Yerikho menanyakan tentang mata-mata Israel itu, Rahab tak punya waktu untuk
berpikir apakah tindakannya benar atau tidak.
3) Iman
Rahab (2:8-11).
a) Hal-hal
yang menunjukkan iman Rahab:
Tadi kita sudah melihat bahwa Rahab membuktikan
imannya dengan melakukan tindakan yang berisiko tinggi. Sekarang dari
kata-katanya kembali kita bisa melihat bahwa ia adalah orang yang beriman:
·
Ia berkata ‘Tuhan telah
memberikan negeri ini kepada kamu’ (2:9). Andaikatapun ia menggunakan
bentuk yang akan datang (future tense), itu tetap menunjukkan imannya.
Apalagi dengan menggunakan bentuk lampau (past / perfect tense) yang
menunjukkan sesuatu yang pasti akan terjadi!
·
Ia juga berkata bahwa Tuhan,
Allah Israel adalah Allah di langit di atas, dan di bumi di bawah (2:11b), atau
dengan kata lain Tuhan adalah Allah di seluruh alam semesta.
Perlu diketahui bahwa pada saat itu pada umumnya orang
mempunyai kepercayaan bahwa tiap allah / dewa mempunyai wilayah kekuasaan
tertentu (bdk. 1Raja-raja 20:23,28). Tetapi Rahab percaya bahwa Tuhan berkuasa
bukan hanya di daerah tertentu saja, tetapi atas seluruh alam semesta.
b) Bagaimana
Rahab bisa beriman?
·
Ia mendengar (2:10 bdk. Ro 10:14,17).
Kalau saudara mau menjadi orang beriman atau saudara
mau menumbuhkan iman saudara, maka banyaklah mendengar / membaca / belajar
firman Tuhan!
·
Berargumentasi (2:10-11).
Ia mendengar bahwa Tuhan mengeringkan laut Teberau,
dan ini membuktikan Ia berkuasa atas lautan. Ia mendengar juga bahwa Tuhan menghancurkan
2 orang raja Amori yaitu Sihon dan Og, dan ini menunjukkan bahwa Tuhan juga
berkuasa atas daratan. Kesimpulannya: Tuhan berkuasa atas seluruh alam semesta!
·
Ia tahu hanya sedikit tentang
Tuhan, tetapi ia menanggapi yang sedikit itu dengan cara yang benar! (bdk.
orang-orang Majus - Mat 2:1-12).
Sebetulnya orang-orang Yerikhopun mendengar apa yang
didengar oleh Rahab (2:10 - ‘kami mendengar’). Mungkin mereka juga
berargumentasi seperti Rahab, sehingga mereka menjadi takut dan putus asa
(2:9,11). Tetapi mereka menanggapi semua itu dengan cara yang salah, yaitu
mengeraskan hati mereka. Ini menyebabkan mereka binasa!
Kalau saudara mendengar Injil / firman Tuhan,
tanggapan yang bagaimana yang saudara berikan? Seperti tanggapan Rahab, atau
seperti tanggapan orang-orang Yerikho?
c) Rahab
vs bangsa Israel.
Rahab hanya mendengar tentang satu atau dua mujijat
yang dilakukan oleh Tuhan, tetapi bangsa Israel melihat dan mengalami banyak
mujijat dari Tuhan.
Rahab hanya tahu sedikit kehendak Tuhan (yaitu bahwa
Kanaan harus menjadi milik Israel), tetapi Israel mendapat banyak firman Tuhan
yang Tuhan berikan kepada mereka melalui Musa.
Tetapi anehnya Rahab mempunyai iman dan ketaatan yang
hebat, sedangkan Israel sering tak beriman dan tak taat!
Dari sini bisa kita simpulkan bahwa sekalipun firman
Tuhan itu sesuatu yang sangat vital bagi kita, tetapi iman / kerohanian yang
tinggi, ketaatan memang tetap adalah berkat yang Tuhan berikan kepada kita.
Karenanya bisa saja orang yang mengerti firman Tuhan hanya sedikit ternyata
mempunyai iman, ketaatan dan kerohanian yang lebih hebat dari orang yang
mempunyai pengetahuan firman Tuhan yang hebat! Karena itu kalau saudara
mempunyai banyak pengetahuan firman Tuhan, jangan sombong dan jangan
mengabaikan orang yang mempunyai pengetahuan firman Tuhan yang hanya sedikit!
NB: yang saya maksud dengan orang yang mempunyai
pengetahuan firman yang hanya sedikit, bukanlah orang yang sebetulnya mempunyai
kesempatan belajar, tetapi tak mau belajar. Yang seperti ini sudah jelas adalah
orang yang rohaninya brengsek! Tetapi ada orang yang memang tidak mempunyai
kemungkinan untuk banyak belajar firman Tuhan, seperti orang yang tinggal di
desa yang tidak mempunyai pendeta yang terlalu bagus dalam mnengajar. Orang
seperti ini, bisa saja mempunyai iman dan kerohanian yang hebat!
d) Akibat
/ hasil dari iman Rahab:
·
ia dan keluarganya selamat.
Ini tak berarti bahwa keluarganya diselamatkan oleh
imannya! Bahwa keluarganya mau ada dalam rumahnya, menunjukkan bahwa mereka
juga beriman.
·
ia kawin dengan Salmon, dan
akhirnya menurunkan Yesus.
·
ia menjadi salah satu dari daftar
pahlawan iman dalam Ibr 11 dan juga menjadi teladan dalam perbuatan baik
yang membuktikan iman (bdk. Ibr 11:31
Yak 2:25).
Semua ini menunjukkan betapa hebatnya kuasa Allah yang
bisa mengubahkan seorang pelacur sehingga menjadi seperti itu! Maukah saudara
juga diubahkan seperti itu?
4) Permintaan
Rahab (2:12-13).
Hal yang perlu dipertanyakan adalah: mengapa Rahab tak
ikut saja dengan kedua mata-mata itu? Jawabnya: karena ia tidak egois. Ia tak
mau selamat sendirian; ia mau menyelamatkan keluarganya.
Penerapan:
Apakah saudarapun menginginkan supaya keluarga saudara
diselamatkan? Adalah sesuatu yang bagus kalau saudara menginginkan hal itu,
tetapi itu belum cukup! Apakah tindakan aktif yang saudara lakukan untuk
menyelamatkan keluarga saudara? Sudahkan saudara memberitakan Injil kepada
mereka, dan sudahkah saudara mengajak mereka ke gereja, Kebaktian PI dsb?
Sudahkah saudara mendoakan mereka? Apakah saudara melakukan hal-hal ini dengan
tekun?
5) Persyaratan
dari mata-mata (2:14,17-20).
Kedua mata-mata itu menyetujui permintaan Rahab dengan
syarat:
a) Rahab
memasang benang kirmizi di jendela (2:18a).
Banyak orang menganggap bahwa benang kirmizi yang berwarna
merah ini merupakan TYPE dari darah Kristus.
Dasarnya: kirmizi itu dipakai dalam upacara-upacara
dalam Perjanjian Lama yang berhubungan dengan pembersihan dosa (bdk. Im
14:4,6,51 Bil 19:6).
b) Semua
keluarga Rahab harus ada di dalam rumah Rahab (2:18b-19).
c) Rahab
tidak menceritakan hal ini kepada orang lain (2:14,20a).
Rahab menyetujui syarat-syarat ini (2:21).
6) Kedua
mata-mata itu kembali kepada Yosua (2:23-24) dengan laporan yang menunjukkan
iman mereka (2:24).
Sikap mereka dalam menghadapi peperangan itu berbeda
sekali dengan sikap dari orang-orang Yerikho (2:9-11).
Tetapi bagaimana sikap hati saudara menghadapi
peperangan rohani ini? Apakah saudara bersikap seperti kedua mata-mata itu,
yaitu beriman dan yakin menang bersama Tuhan? Atau saudara mempunyai sikap
seperti orang-orang Yerikho yang kafir itu, yang takut dan yakin kalah?
Kesimpulan.
Sama seperti pada saat itu, kitapun mempunyai perintah dan janji Tuhan.
Pertanyaannya adalah:
·
apakah dalam peperangan rohani
ini kita sudah berusaha secara maximal seperti Yosua?
·
apakah kita juga beriman dan
yakin menang seperti kedua mata-mata itu?
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com