Eksposisi Kitab Yosua
oleh: Pdt.
Budi Asali MDiv.
YOSUA 8:1-29
I) Firman Tuhan kepada Yosua (ay
1-2).
1) Yosua
/ Israel mentaati Tuhan dalam Yos 7 (dengan menghukum mati Akhan); maka
sekarang Tuhan memberikan firman Tuhan / petunjuk lagi (ay 1).
Penerapan:
Kalau saudara taat pada firman Tuhan, Tuhan pasti akan
mau untuk terus memberikan saudara firmanNya, baik berupa pengertian baru
maupun petunjuk, teguran, nasihat, penghiburan dsb. Sebaliknya, kalau saudara
tidak mentaati firman Tuhan yang sudah saudara mengerti, maka cepat atau lambat
Tuhan akan berhenti memberikan firmanNya kepada saudara!
2) Tuhan
berkata bahwa mereka tidak boleh takut / tawar hati (ay 1).
a) Mereka
mau perang, maka rasa takut / tawar hati itu harus disingkirkan karena bisa
menjadi penggangu dalam perang!
Penerapan:
Apakah saudara sering berperang (secara rohani) dengan
hati yang takut / tawar? Kalau ya, banyaklah berdoa supaya Tuhan membuang semua
itu! Juga, banyaklah belajar FT untuk menguatkan iman saudara sehingga saudara
bebas dari rasa takut.
b) Mereka
sudah membuang dosa dalam Yos 7, dan karena itu mereka tak perlu merasa
takut lagi, karena sekarang Tuhan pasti menyertai mereka!
Penerapan:
Asalkan saudara betul-betul sudah bertobat dari dosa
saudara, janganlah merasa takut / tawar hati lagi! Percayalah bahwa Allah pasti
beserta saudara!
3) Tuhan
menyuruh mereka berperang dengan membawa ‘seluruh tentara’ (ay 1). Ini kontras
dengan 2-3 ribu orang saja dalam 7:3-4.
Mengapa harus perang dengan seluruh tentara? Dari
Bil 26:1,2,51 bisa kita dapatkan bahwa tentara / orang yang bisa berperang
dalam bangsa Israel berjumlah lebih dari 600.000 orang! Apa perlunya
mengerahkan orang sebanyak itu, padahal seluruh penduduk Ai hanya 12.000 orang
(bdk. ay 25)? Ada 2 jawaban:
a) Calvin
mengatakan: karena mereka baru kalah melawan Ai. Dengan membawa seluruh
tentara, ini akan membesarkan hati mereka.
b) Tuhan
tak senang ada orang yang bisa berperang, tetapi tidak berperang (bdk.
Hakim-hakim 5:23 dan
Yer 48:10 dimana orang yang tak ikut perang disebut ‘terkutuk’!). Memang
dalam kasus Gideon, Tuhan justru menyuruh Gideon untuk mengurangi pasukannya
sampai tinggal 300 orang, karena Tuhan tak mau kalau mereka menang nanti,
mereka menganggap kemenangannya bukan dari Tuhan tapi dari mereka sendiri
(Hakim-hakim 7:1-8). Tetapi ini adalah keadaan khusus! Pada umumnya Tuhan
menghendaki semua ikut perang.
Penerapan:
Apakah saudara adalah orang Kristen yang ikut
‘perang’? Kalau saudara adalah orang Kristen yang hanya seminggu sekali pergi
ke gereja, dan tak pernah mau melayani Tuhan, maka sadarilah bahwa itu bukan
hidup yang dikehendaki oleh Tuhan!
4) Tuhan
menyuruh untuk bersembunyi di belakang kota (ay 2c).
Ay 2c ini menunjukkan bahwa strategi perang yang
dipakai oleh Yosua berasal dari Tuhan sendiri, dan ay 18 bahkan
menunjukkan bahwa Tuhan terlibat dalam pelaksanaan strategi tsb!
Ada 2 hal yang perlu kita perhatikan:
a) Secara
umum, pura-pura adalah dusta dengan pebuatan / sikap, dan ini adalah dosa.
Misalnya: Daud berpura-pura gila dalam 1Sam 21:10-15.
Tetapi berdasarkan bagian ini, maka jelas bahwa
strategi dalam perang (pura-pura kalah dan mundur) adalah sesuatu yang diperbolehkan!
Adalah sesuatu yang aneh untuk menyalahkan hal ini, seperti yang dilakukan oleh
Agustinus, padahal strategi ini diberikan oleh Tuhan, dan Tuhan sendiri bahkan
terlibat dalam pelaksanaan strategi ini.
b) Tuhan
menggunakan cara lain dibandingkan dengan pada waktu mereka mengalahkan
Yerikho.
Pada waktu perang dengan Yerikho, Tuhan menggunakan
mujijat. Tetapi disini Tuhan menggunakan strategi!
Ini menunjukkan bahwa sekalipun Tuhan itu tidak
berubah, tetapi cara-caraNya bisa saja berubah!
Calvin berkata bahwa disini Tuhan tidak menggunakan
mujijat, supaya Israel tak terus mengharapkan mujijat dan menjadi malas.
II) Israel mengalahkan /
menghancurkan Ai.
1) Problem
textual:
Ay 3-4 mengatakan bahwa yang bersembunyi
berjumlah 30.000 orang. Tetapi
ay 12 mengatakan bahwa yang bersembunyi hanya 5.000 orang.
Ada 2 penafsiran tentang hal ini:
a) Ay 3
itu salah copy, seharusnya 5.000 orang.
b) Ada
2 grup yang bersembunyi, grup I 30.000 orang (ay 3) dan grup II 5.000
orang (ay 12). Lalu seluruh Israel menyerang dan pura-pura kalah, mundur
dsb.
Keberatan: bagaimana bisa menyembunyikan 35.000 orang
tanpa terlihat?
2) Jalannya
peperangan:
a) Yosua
melakukan strategi yang diberikan oleh Tuhan dan orang-orang Ai terpancing dan
keluar meninggalkan kota mereka (ay 10-17). Ada beberapa hal yang perlu
dijelaskan disini:
·
Ay 14: ini dianggap tidak
masuk akal. Bagaimana mungkin orang Ai, yang jumlah seluruh penduduknya hanya
12.000 orang (ay 25), yang berarti jumlah tentaranya cuma 4-5 ribu orang,
berani keluar dan menyerang orang Israel yang jumlahnya jauh lebih banyak?
Tetapi ingat, Tuhan bisa membutakan mata mereka!
·
Ay 17: ‘dan Betel’ [NIV: or
Bethel (= atau Betel)].
§
ada manuscript yang buang bagian
ini.
§
mungkin orang-orang Betel
membantu Ai dalam perangnya melawan Israel.
Dalam Yos 12:16 Betel termasuk dalam daftar kota
yang dikalahkan oleh Israel, tetapi cerita kekalahan Betel tak pernah ada.
Jadi mungkin dalam perang melawan Ai, Israel sekaligus mengalahkan Betel yang
membantu Ai.
·
Ay 17: ‘seorangpun tidak
tertinggal’.
§
yang dimaksud disini tentu
hanyalah tentara Ai, karena nanti dalam ay 24, setelah Israel membunuh
semua tentara Ai yang mengejar mereka, lalu masuk ke kota Ai dan membunuh lagi
orang-orang yang tertinggal (perempuan dan anak-anak).
§
orang-orang Ai berperang dengan
menyerang secara total, dan sama sekali mengabaikan pertahanan.
Penerapan:
Dalam perang rohani, jangan melakukan hal seperti ini.
Kita memang harus menyerang setan, dengan melakukan pelayanan, PI, dsb. Tetapi
kita juga harus memperhatikan pertahanan kita, misalnya dengan banyak berdoa,
membaca / belajar FT, menjauhi / berhati-hati terhadap cobaan dsb.
b) Orang
Israel yang tadinya bersembunyi sekarang keluar, lalu masuk ke kota Ai dan
membakarnya (ay 18-20).
·
pengacungan lembing (ay 18)
berfungsi sebagai tanda supaya mereka yang sembunyi keluar dan menduduki Ai.
·
dalam membakar Ai, mereka tidak
membakar semua, karena fungsi membakar disini hanya supaya orang Israel yang
pura-pura lari itu tahu bahwa Ai sudah diduduki (ay 20).
c) Orang
Israel yang tadinya lari, sekarang berbalik, sehingga orang Ai terjepit dan
tidak ada yang lolos (ay 20b-22).
d) Raja
Ai ditangkap (ay 23) lalu dibunuh (ay 29).
Beberapa penafsir mengartikan ay 29 sbb: raja Ai
itu dibunuh dulu, baru setelah itu mayatnya digantung, seperti dalam
Yos 10:26.
Dalam menggantung raja Ai, Yosua tetap menuruti hukum
Tuhan yang ada dalam Ul 21:23.
e) Orang-orang
yang tertinggal di Ai (perempuan dan anak-anak) dibunuh (ay 24). Jumlah
yang mati adalah 12.000 orang (ay 25).
Kata-kata ‘semuanya orang Ai’ dalam ay 25 mungkin
tak berarti bahwa orang Israel tak ada yang mati satupun, tetapi untuk
menunjukkan bahwa orang Betel maupun Israel yang mati tak tercakup dalam 12.000
orang itu.
f) Orang
Israel menjarah kota Ai sesuai dengan ijin Tuhan (ay 27 bdk. ay 2).
Bayangkan: andaikata saat ini Akhan bisa melihat apa
yang dilakukan oleh Israel, bagaimana perasaannya? Andaikata ia menunggu
sebentar saja, maka pada saat Israel mengalahkan Ai, ia bisa mendapatkan apa
yang ia inginkan dengan cara yang halal. Tetapi karena ia tidak mau menunggu,
dan ia mencuri barang-barang dari Yerikho, maka ia harus dihukum mati!
Penerapan:
Kalau saudara menolak apa yang tidak halal, maka pada
saatnya Tuhan akan memberikan dengan cara yang halal!
Penutup.
Sekalipun tadinya Israel gagal, sekarang mereka sukses dalam mengalahkan
Ai. Karena itu, kalau saudara gagal dalam suatu hal, asal saudara yakin bahwa
hal itu adalah kehendak Tuhan, lakukanlah lagi sampai berhasil!
Pulpit: "A
Jewish proverb says there are 3 men who get no pity - an unsecured creditor, a
henpecked husband, and a man that does not try again" [= sebuah pepatah Yahudi berkata bahwa ada 3 orang yang tidak mendapat
belas kasihan - seorang pemberi kredit yang tidak aman (?), seorang suami yang tunduk
kepada istri, dan seorang yang tidak mencoba lagi].
Kalau saudara adalah orang yang putus asa setelah mengalami kegagalan
(dalam pacaran, study, pekerjaan, pelayanan, PI, usaha membuang dosa, dsb.),
dan saudara tidak mau mencoba lagi, renungkan pepatah Yahudi tersebut dan
renungkan juga kemenangan Israel atas Ai yang terjadi setelah kegagalan mereka,
dan berusahalah lagi, sampai saudara berhasil!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com