Eksposisi Kitab Yosua
oleh: Pdt.
Budi Asali MDiv.
YOSUA 9:1-27
I) Sikap penduduk Kanaan.
A) Raja-raja
bersatu melawan Yosua / bangsa Israel (ay 1-2).
·
Kalau orang kafir bisa bersatu,
maka gereja lebih-lebih juga harus bersatu! Tetapi awas, jangan menganggap kita
harus bersatu dengan golongan yang sesat, seperti Liberal dsb. ‘Menyerang’
orang-orang sesat, tidak berarti bahwa kita merusak kesatuan gereja, karena
sebetulnya mereka tidak termasuk dalam gereja! Ingat bahwa Yesus dan
rasul-rasulpun sering menyerang orang-orang sesat!
·
Kalau orang-orang kafir bersatu
melawan saudara, janganlah takut! Yang ada di pihak saudara jauh lebih banyak /
jauh lebih besar dari pada yang ada di pihak mereka (bdk.
2Raja-raja 6:15-17 Maz 34:8 Ro 8:31).
B) Orang-orang
Gibeon bertindak memakai akal (ay 3-6,9-13).
1) Mengapa
orang Gibeon bisa bertindak seperti itu dan raja-raja itu tidak? Apakah karena
orang-orang Gibeon lebih baik dari para raja yang lain itu? Atau karena orang
Gibeon pengecut? Kitab Suci tidak memberi jawaban seperti itu! Perhatikan
Yos 11:19-20 dan bandingkan dengan Kel 14:4-8,17 dan 1Sam 2:24-25.
Calvin: “... all persisted in carrying on war, because it had been the divine
intention that their hearts should be hardened, and that they should perish” (= ... semua berkeras untuk mengadakan / meneruskan perang, karena
merupakan maksud ilahi bahwa hati mereka dikeraskan dan bahwa mereka binasa).
2) Apa
saja yang dilakukan oleh orang-orang Gibeon untuk menipu Yosua / bangsa Israel?
a) Mereka
berdusta dengan perbuatan / pura-pura (ay 4-5).
Penerapan:
Seringkah saudara berdusta dengan sikap / perbuatan
seperti ini? Misalnya pura-pura menunjukkan wajah yang lemah / sakit, pura-pura
susah / senang, pura-pura tidak tahu dsb?
Pikirkanlah: adakah beda antara dusta dengan sikap dan
dusta dengan kata-kata?
b) Dusta
dengan kata-kata (ay 6,9,12-13).
Terlalu banyak orang yang beranggapan bahwa dusta
adalah dosa yang remeh / kecil, sehingga mereka terus-menerus melakukannya
tanpa ada penyesalan maupun keinginan untuk memperbaiki. Kalau saudara adalah
orang yang seperti ini, bacalah Wah 21:8 yang menunjukkan bahwa semua
pendusta akan masuk ke neraka!
c) Mereka
menggunakan nama Tuhan (ay 9).
Ada banyak orang yang kalau bertemu dengan orang yang
menggunakan nama Tuhan, mereka langsung percaya akan kerohanian orang tsb.
Penipu akan sangat mudah memanfaatkan kebodohan seperti ini! Karena itu
hati-hatilah dengan orang yang menggunakan nama Tuhan; janganlah terlalu cepat
percaya kepada mereka.
Contoh: banyak orang mengaku pindah dari agama lain ke
agama Kristen dan itu menyebabkan mereka diusir oleh keluarganya sehingga
sekarang membutuhkan bantuan. Kalau cerita mereka ini benar, maka kita tentu
harus membantu mereka. Tetapi jangan terlalu gampang percaya pada cerita
seperti itu!
d) Ay 9-10:
Mereka hanya menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di tempat yang jauh
(di Mesir, di seberang sungai Yordan), tetapi sengaja tidak menceritakan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di Kanaan (putusnya sungai Yordan, robohnya
tembok Yerikho, dikalahkannya Yerikho dan Ai).
Mengapa? Supaya Yosua / bangsa Israel percaya bahwa
mereka memang berasal dari tempat yang jauh. Padahal alasan mereka yang
sebenarnya yang menyebabkan mereka mengusahakan perjanjian adalah karena jatuhnya
Yerikho dan Ai (ay 3-4).
II) Yosua / bangsa Israel
tertipu.
1) Mula-mula
orang-orang Israel ragu-ragu dan curiga (ay 7).
Keragu-raguan ini timbul karena mereka menyadari
firman Tuhan yang melarang mereka mengadakan perjanjian dengan penduduk Kanaan
(Kel 23:32 34:12 Ul 7:2).
2) Orang
Israel mengambil bekal orang-orang Gibeon itu untuk diperiksa, tetapi mereka
tidak meminta petunjuk Tuhan (ay 14). Padahal dari Bil 27:18-21,
terlihat bahwa Yosua mempunyai jalan untuk menanyakan kehendak Tuhan.
Jadi, dalam mengambil keputusan disini, mereka hanya
menggunakan logika / akal mereka, tetapi mereka sama sekali tidak berdoa atau
meminta petunjuk Tuhan.
Akibatnya mereka mengambil keputusan yang salah!
Penerapan:
Maukah saudara belajar dari peristiwa ini untuk selalu
meminta petunjuk dari Tuhan sebelum mengambil keputusan, apalagi dalam hal-hal
yang penting? Apakah saudara berdoa meminta pimpinan Tuhan dalam:
·
memilih pacar / jodoh?
·
memilih sekolah?
·
memilih pekerjaan / pindah kerja?
·
membeli rumah?
·
memilih pelayanan?
·
memilih gereja?
Kalau saudara tak mau meminta petunjuk Tuhan, jangan
salahkan siapa-siapa (kecuali diri saudara sendiri) kalau saudara salah jalan!
3) Yosua
/ bangsa Israel tertipu, dan mereka mengadakan perjanjian dengan orang-orang
Gibeon (ay 15).
Cerita ini merupakan suatu peringatan bagi orang
Kristen dalam menghadapi kelicikan dan tipu daya orang dunia (bdk.
Mat 10:16).
III) Yosua / bangsa Israel menepati
janji.
1) Setelah
beberapa hari, Israel tahu bahwa mereka telah ditipu oleh orang-orang Gibeon
itu (ay 16).
2) Bangsa
Israel bersungut-sungut (ay 18b), mungkin karena dengan mereka tidak boleh
membunuh orang-orang Gibeon, mereka tidak memperoleh jarahan apa-apa.
3) Sekalipun
jengkel dan merasa dirugikan, tetapi Yosua / bangsa Israel menepati janji
mereka untuk tidak membunuh orang-orang Gibeon itu.
Ada orang-orang yang berpendapat bahwa seharusnya
Yosua / bangsa Israel tidak menepati janji mereka.
Alasannya adalah:
·
Janji itu dibuat berlandaskan
dusta, sehingga tidak sah / tidak berlaku.
·
Dengan menepati janji itu, mereka
berdosa karena tidak melakukan firman Tuhan yang menyuruh membunuh semua orang
Kanaan (bdk. Ul 7:2).
Kalau seseorang harus menepati janjinya dengan suatu
tindakan yang berdosa, maka sebetulnya ia justru tidak boleh menepati janji.
Contoh: Yefta (Hak 11:29-40) dan Herodes (Mat 14:6-11).
Tetapi saya berpendapat bahwa tindakan Yosua / bangsa
Israel dalam menepati janji ini, adalah sesuatu yang benar.
Alasan saya:
a) Sekalipun
janji itu dilandasi dusta, tetapi mereka bersumpah demi nama Tuhan untuk tidak
membunuh orang-orang Gibeon (ay 15,18,19). Karena itu, mereka harus menepati
sumpah ini, kalau mereka memang mau menghormati nama Tuhan yang mereka pakai
untuk bersumpah itu.
b) Firman
Tuhan untuk membunuh semua orang Kanaan itu, tujuannya supaya orang Kanaan itu
tidak menyesatkan bangsa Israel (bdk. Ul 7:2-4). Karena itu, sekalipun orang
Gibeon tidak dibunuh, tetapi mereka dijadikan budak. Ini berfungsi sebagai
hukuman bagi mereka, dan sekaligus supaya mereka tidak bisa menyesatkan bangsa
Israel (NB: status budak menyebabkan mereka tidak bisa menyesatkan bangsa
israel). Jadi sekalipun bangsa Israel tidak membunuh orang-orang Gibeon, tetapi
sebetulnya mereka sudah melaksanakan tujuan / inti dari Ul 7:2-4!
c) Dalam
2Sam 21:1-14 terlihat bahwa Tuhan murka akibat dilanggarnya perjanjian
ini oleh Saul.
Penutup.
Kecuali kalau penepatan janji itu melibatkan dosa, maka saudara harus
selalu berusaha menepati janji, baik janji itu besar / penting maupun kecil /
remeh. Bandingkan dengan Maz 15:4b!
Apakah saudara selalu berusaha menepati janji?
·
janji pada waktu pacaran /
pernikahan?
·
janji kepada anak?
·
janji kepada pegawai / bawahan /
pembantu rumah tangga?
·
janji kepada rekan bisnis /
langganan saudara?
·
janji pada waktu diangkat sebagai
pejabat gereja?
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com