Eksposisi Kitab Yosua
oleh: Pdt.
Budi Asali MDiv.
YOSUA 10:1-43
I) Koalisi melawan Gibeon (ay
1-5).
1) Adoni-Zedek,
raja Yerusalem, mendengar bahwa:
a) Yosua
sudah mengalahkan dan membasmi kota Ai (ay 1a).
b) Penduduk
kota Gibeon telah mengadakan perjanjian / ikatan persahabatan dengan Yosua /
bangsa Israel dan diam di tengah-tengah mereka (ay 2b).
2) Reaksi
Adoni-Zedek adalah:
a) Takut
(ay 2a).
b) Mengajak
beberapa raja lain yaitu:
·
Hoham, raja Hebron.
·
Piream, raja Yarmut.
·
Yafia, raja Lakhis.
·
Debir, raja Eglon.
untuk bersama-sama menggempur Gibeon (ay 3-5).
Ada 2 hal yang bisa dipelajari / ditiru dari sikap
Adoni-Zedek ini:
·
Adoni-Zedek ini takut, tetapi
tetap berperang.
Memang ini jelas merupakan sikap tegar tengkuk yang
tak mau bertobat. Tetapi dalam hal tertentu, ini merupakan sikap yang harus
ditiru. Misalnya: kalau saudara mau melayani (memberitakan Injil, menjadi guru
Sekolah Minggu, menjadi pemimpin liturgi / chairman, menjadi
pengkhotbah, dsb), maka sekalipun ada rasa takut, saudara harus maju terus!
·
Adoni-Zedek ini bisa bersatu
dengan sesama raja kafir.
Adalah sesuatu yang menarik dan sekaligus memalukan
bahwa orang kafir seringkali lebih bisa bersatu dibandingkan dengan orang
Kristen (bdk. 1Kor 1:10-13a
1Kor 3:1-4), padahal kesatuan orang Kristen ini merupakan sesuatu
yang diinginkan oleh Yesus sendiri (Yoh 17:20-23).
Karena itu, banyaklah berdoa dan berusaha untuk bisa
mewujudkan kesatuan ini.
II) Yosua membantu Gibeon.
1) Orang
Gibeon meminta bantuan Yosua (ay 6).
Pada waktu membutuhkan bantuan, kita tidak boleh
sungkan dalam memintanya! Perlu diingat bahwa meminta bantuan kepada sesama
saudara seiman, juga bisa mewujudkan kesatuan antar orang percaya!
Seringkali kita tak mau meminta bantuan orang lain
dengan alasan kita tak mau merepotkan orang lain, tetapi sebetulnya dibalik
semua itu ada suatu kesombongan yang menyebabkan kita tak mau merendahkan diri
dengan cara meminta bantuan!
2) Yosua
mau menolong orang Gibeon (ay 7-9).
a) Yosua
mau menolong mereka (ay 7) karena adanya janji / perintah Tuhan dalam
ay 8.
2 hal yang penting di sini adalah:
·
orang Kristen harus mempunyai
kesediaan untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan! Ini adalah wujud
dari kasih.
·
Yosua bergerak bukan semata-mata
karena ia ingin menolong, tetapi juga karena adanya perintah Tuhan.
Penerapan:
‘Jangan bergerak’ kecuali ada perintah / ijin dari
Tuhan!
b) Yosua
betul-betul mempunyai niat untuk menolong, bukan dengan asal-asalan (ay 9).
Ini ditunjukkan dengan melakukan gerakan
semalam-malaman untuk menempuh jarak Gilgal - Gibeon. Kalau ditarik garis
lurus, maka kedua kota ini berjarak 15 mil dan biasanya ditempuh dalam 3 hari
(Yos 9:17), tetapi pada saat itu ditempuh hanya dalam 1 malam!
Penerapan:
Kalau saudara menolong orang, apakah saudara menolong
dengan asal-asalan, atau dengan sungguh-sungguh dan dengan pengorbanan?
III) Perang Yosua versus 5 raja
Kanaan (ay 9-43).
1) Penceritaan
perang ini tidak chronologis / tidak sesuai dengan urut-urutan waktu.
Mungkin ay 9-15 menekankan pekerjaan Tuhan
menolong Israel, sedangkan ay 16-43 menekankan usaha Yosua. Atau,
ay 9-15 menceritakan secara singkat, dan lalu ay 16-43 menambahkan detail-detail
yang tadi belum diceritakan.
2) Sekalipun
ada perintah dan janji Tuhan (ay 8), Yosua tidak lalu santai / tak berusaha.
Usahanya terlihat dari:
a) Ia
bergerak semalam-malaman supaya bisa menyerang mereka dengan tiba-tiba (ay 9).
b) Ia
berdoa (ay 12).
c) Ia
menutup gua tempat raja-raja bersembunyi dengan batu besar, dan menyuruh
tentaranya mengejar musuh supaya musuh tak bisa masuk ke dalam kota-kota mereka
(ay 18-19).
Ini menunjukkan bahwa ia memakai otaknya dalam
berperang!
Ada 2 sikap salah pada waktu kita melakukan perintah
Tuhan yang disertai janji bahwa kita akan berhasil:
·
melakukan dengan takut / kuatir.
·
’berserah’ kepada Tuhan, tanpa
berusaha apa-apa.
Yosua tidak melakukan yang manapun dari kedua sikap
salah di atas. Ia maju berperang dengan iman, tetapi pada saat yang sama ia
berusaha sebaik mungkin. Ini sikap yang harus kita tiru!
3) Dalam
perang ini Yosua mentaati Tuhan.
Ketaatan Yosua ini terlihat dari:
a) Ay 22-26a
dimana ia membunuh raja-raja Kanaan yang sudah tertangkap itu. Dan juga
ay 28,30,32,33,35,37,39,40b dimana ia membunuh semua penduduk kota-kota
Kanaan itu.
Ay 25 harus direnungkan, karena seringkali kita
tidak tega melakukan hal yang benar / hal yang diperintahkan Tuhan. Haruskah
raja yang sudah tertawan itu dibunuh. Haruskah wanita dan anak-anak / bayi-bayi
dibunuh? Bahwa pembunuhan itu diperintahkan oleh Tuhan, terlihat dari
ay 40b. Jadi Yosua / Israel berfungsi sebagai algojo Allah (Catatan: ini
tak mungkin terjadi lagi pada jaman ini).
Sekalipun kita merasa tak tega melakukannya, tetapi
kalau hal itu benar / diperintahkan Tuhan, kita tetap harus melakukannya.
Contoh:
·
mendisiplin anak.
·
mengadakan siasat gerejani.
·
menindak / memecat pegawai yang
tidak baik.
Sekalipun kita sering tak tega melakukan apa yang
benar, tetapi ironisnya kita sering tega melakukan apa yang tidak benar dengan
sengaja! Misalnya: memfitnah, menyebar gosip, berhutang tanpa membayar, menipu
orang, tidak mau menolong orang lain, tak setia kepada istri / suami, dsb.
Bisa juga terjadi bahwa kita tega melakukan yang tidak
benar, tetapi ini terjadi secara tak disengaja. Ini bisa terjadi kalau kita
menegakan diri untuk melakukan sesuatu, tetapi ‘sesuatu’ itu ternyata bukan
kehendak Tuhan / bukan sesuatu yang benar. Karena itu sebelum menegakan diri,
yakinlah dahulu bahwa apa yang akan saudara lakukan itu betul-betul merupakan
kehendak Tuhan!
b) Ay 27
dimana menjelang matahari terbenam ia menyuruh untuk menurunkan mayat-mayat
dari raja-raja itu dari tiang gantung-an. Ini adalah ketaatan terhadap perintah
Tuhan dalam Ul 21:23.
4) Dalam
perang ini Tuhan membantu Yosua secara luar biasa.
a) Tuhan
mengacaukan mereka (ay 10 bdk.
Hakim-hakim 7:20-22).
Dalam perang, yang kacau mestinya musuh kita. Kalau
dalam perang, yang kacau adalah kita, maka mesti ada sesuatu yang salah dalam
diri kita!
b) Tuhan
melempari musuh dengan hujan es batu (ay 11).
Kitab Suci Indonesia: ‘batu-batu besar’ ... ‘hujan
batu’.
NIV: large hailstones ... hailstones (= hujan
es batu besar ... hujan es batu).
NASB: large stones ... hailstones (= batu-batu
besar ... hujan es batu).
KJV/RSV: great stones ... hailstones (=
batu-batu besar ... hujan es batu).
Yang benar adalah terjemahan NASB/RSV/KJV. Jadi kata
pertama memang adalah ‘batu-batu besar’, tetapi kata kedua lalu memberi
penjelasan apa yang dimaksud dengan batu-batu besar itu, yaitu ‘hujan es batu’.
Mujijatnya bukan hanya bahwa saat itu terjadi hujan es
batu, tetapi juga bahwa hanya musuh yang terkena hujan es batu itu dan bukannya
tentara Israel sendiri. Ini menunjukkan bahwa jatuhnya setiap es batu itu ada
dalam kontrol Tuhan!
Ay 11b menambahkan bahwa musuh yang mati karena
terkena hujan es batu itu lebih banyak dari pada yang dibunuh oleh orang
Israel.
c) Tuhan
mengabulkan doa Yosua yang meminta matahari dihentikan (ay 12-14).
·
dari ay 12 kelihatannya
Yosua bukan berdoa tapi memerintah matahari dan bulan, tetapi perlu saudara
perhatikan bahwa kata-kata dalam ay 12 itu dikatakan oleh Yosua kepada
Tuhan. Dan ay 14 menunjukkan dengan jelas bahwa Yosua memohon hal itu
dari Tuhan.
Calvin
menafsirkan bahwa Yosua berbicara kepada Tuhan, dan setelah Tuhan mengijinkan,
maka ia lalu memerintahkan matahari dan bulan untuk berhenti.
·
bahwa Yosua berani berkata /
berdoa seperti itu di hadapan orang Israel (ay 12) menunjukkan iman yang hebat
dari Yosua!
·
ay 12-13 yang menunjukkan
seolah-olah mataharilah yang mengelilingi bumi, tidak bisa dipakai sebagai
bukti bahwa Kitab Suci bertentangan dengan ilmu pengetahuan.
Perlu diingat bahwa Kitab Suci bukanlah kitab ilmu
pengetahuan, dan banyak bagian Kitab Suci yang ditulis berdasarkan
pandangan manusia. Misalnya dalam Kej 1:16 dimana bulan dan matahari
disebut benda penerang yang besar, padahal bintang-bintang mestinya jauh lebih
besar dari bulan, bahkan lebih besar dari matahari.
·
ada orang yang beranggapan bahwa
apa yang diceritakan disini tidaklah berarti secara hurufiah. Alasannya:
Hakim-hakim 5:20 dan Maz 18:8-16 juga tidak diartikan secara hurufiah.
Beberapa hal yang bisa digunakan untuk menjawab
anggapan dan argumentasi tersebut di atas:
§
ay 14 menunjukkan bahwa itu
adalah suatu mujijat yang luar biasa.
§
Hakim-hakim 5:20 dan
Maz 18:8-16 terletak dalam bagian yang berbentuk puisi, sehingga tidak
aneh kalau menggunakan bahasa kiasan. Tetapi bagian dalam Yos 10 ini
berbentuk cerita sejarah, sehingga harus diartikan secara hurufiah.
§
Sirakh 46:4 yang berbicara
tentang Yosua berkata sebagai berikut: “Bukankah matahari diberhentikan oleh
tangannya, sehingga satu hari menjadi sama dengan dua?”.
Catatan:
bahwa kita tidak menerima kitab Sirakh sebagai Firman Tuhan, tak berarti bahwa
kita tak boleh menggunakannya sebagai argumentasi tambahan. Perlu saudara
ketahui bahwa kitab Sirakh termasuk kitab kuno, dan orang yang menulisnya pasti
juga tidak menulisnya secara sembarangan, sehingga sekalipun isinya tidak
mutlak benar (tidak infallible / inerrant), tetapi toh mengandung banyak
kebenaran. Kalau pada jaman ini saudara membaca surat kabar atau mendengar
berita di TV, saudara juga tentu tak akan mengabaikannya begitu saja dengan
alasan bahwa itu bukan Firman Tuhan.
·
’sehari penuh’ (ay 13).
Ini tidak berari 24 jam. Ingat bahwa ‘hari’ dibagi
menjadi ‘day’ dan ‘night’ yang masing-masing sekitar 12 jam. Jadi
‘sehari penuh’ (NIV: a full day) lamanya adalah ± 12 jam.
·
’Kitab Orang Jujur’ (ay 13).
Istilah ini muncul lagi dalam 2Sam 1:18.
Kitab ini hilang/ sudah tidak ada lagi. Mungkin karena
tidak termasuk kanon Kitab Suci maka kitab ini tidak terlalu dijaga, sehingga
rusak / musnah.
Bantuan Tuhan yang luar biasa itu menyebabkan berulang
kali dikatakan bahwa Tuhan yang berperang untuk bangsa Israel dan bahwa
Tuhanlah yang menyerahkan musuh ke dalam tangan Israel
(ay 12,14b,19b,32a,42b).
Kesimpulan / Penutup.
Yosua berperang atas kehendak / perintah Tuhan. Yosua berusaha dan
berdoa. Yosua mentaati Tuhan dalam perang itu. Ini menyebabkan Tuhan menolong
sehingga ia menang. Maukah saudara meniru Yosua dalam berperang?
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com