Eksposisi Kitab Samuel yang
Pertama
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
1) 1Sam
7:15-17 menunjukkan pelayanan Samuel yang aktif.
1Sam 7:16 khususnya menunjukkan bahwa ia banyak
berkeliling dalam melakukan pelayanannya.
2) 1Sam
8:1-3 menunjukkan kekurangan dalam pelayanan Samuel.
a) Berbeda
dengan ayahnya, anak-anak Samuel hidup brengsek (8:3a). Ini menunjukkan
kekurangan Samuel dalam pelayanan terhadap anak-anaknya sendiri.
Dua hal yang ingin saya bahas di sini:
·
Mungkin kesibukan
pelayanan, khususnya dimana ia sering berkeliling (7:16), menyebabkan Samuel
kurang / tidak mendidik anak-anaknya, sehingga mereka menjadi bejat.
Penerapan:
Kita harus mempunyai keseimbangan dalam melaksanakan
kewajiban-kewajiban kita. Misalnya:
*
Kewajiban terhadap Tuhan
dan kewajiban mendidik anak.
̃
Ada orang yang begitu sibuk
dengan pendidikan anaknya, sehingga setiap hari menunggui anaknya yang mau
ulangan / ujian, dan tidak mau datang dalam Pemahaman Alkitab, tidak mau
melayani Tuhan, dsb. Ini salah, dan justru bisa menyebabkan anak tidak menjadi
baik, karena tidak adanya berkat Tuhan yang menyertai pendidikan anak seperti
itu.
̃
Ada juga yang bersikap
sebaliknya dimana ia sibuk dengan gereja terus menerus dan mengabaikan
pendidikan anak. Mungkin ini dilakukan dengan kedok ‘berserah’ atau ‘ber-iman’
kepada Tuhan, atau mungkin orangnya membenarkan diri dengan mengatakan ‘tetapi
saya mendoakan anak saya dengan tekun’! Ini juga salah, karena anak membutuhkan
pengarahan dari saudara, seperti penginjilan, pengajaran Firman Tuhan,
pendidikan dalam soal sex, obat bius, moral, etika dsb.
Golongan hamba Tuhan sering jatuh dalam kesalahan ini.
Karena itu hamba Tuhan harus membatasi diri dalam pelayanan supaya tetap
mempunyai waktu untuk keluarga, mendidik anak dsb. Disamping itu gereja /
majelis juga harus hati-hati untuk tidak memberi hamba Tuhan pelayanan yang
terlalu banyak. Gereja / Majelis perlu ingat bahwa kalau keluarga / anak-anak
dari hamba Tuhan itu berantakan, tentu pelayanannya juga ikut berantakan.
*
Kewajiban dalam bekerja /
mencari nafkah dan kewajiban terhadap Tuhan.
*
Kewajiban dalam bekerja
mencari nafkah dan kewajiban dalam mendidik anak.
*
Kewajiban terhadap suami /
istri dan kewajiban terhadap anak.
*
Bagi hamba Tuhan / guru
sekolah minggu: kewajiban dalam berkhotbah / mengajar dan kewajiban dalam
berdoa / belajar Firman Tuhan!
*
dsb.
·
Sekalipun Samuel menyaksikan
sendiri bagaimana Eli tidak mendidik anak-anaknya dengan baik sehingga
menyebabkan anak-anaknya menjadi bejat dan dibunuh oleh Tuhan, tetapi ternyata
Samuel sendiri mengulangi kesalahan Eli tersebut!
Penerapan:
Kita perlu belajar dari sejarah, baik itu sejarah kuno,
maupun yang baru! Jadi, pada waktu kita melihat suatu kesalahan, kita harus
belajar dari hal itu untuk tidak melakukan hal yang sama.
b) Anak-anak
Samuel itu dijadikan hakim (8:1).
Di sinipun Samuel mengulangi kesalahan
Eli!
Ada 2 kemungkinan:
·
Samuel tahu anak-anaknya
brengsek, tetapi ia tetap mengangkat mereka sebagai hakim.
·
Samuel begitu tidak
mengenal anaknya, sehingga ia mengira anak-anaknya cukup baik untuk dijadikan
hakim.
Yang manapun yang benar dari 2 kemungkinan di atas, pokoknya
mengangkat orang brengsek sebagai pejabat gereja adalah sesuatu yang salah!
Kita harus memastikan bahwa orang itu benar dan cocok untuk jabatannya, baru
mengangkatnya!
Penerapan:
Sekarang ada banyak gereja yang memilih orang yang kaya,
berkedudukan tinggi, populer, untuk menjadi majelis, tanpa mempedulikan
bagaimana kerohanian orang itu. Juga ada gereja yang berusaha mengembalikan
jemaat yang sudah lama tidak ke gereja, dengan mengangkatnya menjadi majelis.
Ini semua merupakan kebodohan. Orang yang diangkat menjadi majelis haruslah
orang yang memiliki kerohanian yang baik (bdk. 1Tim 3:1-7).
c) Sebagai
hakim, anak-anak Samuel itu mengejar laba, menerima suap, dan memutar-balikkan
keadilan (8:2 bdk. Kel 23:6-8 Ul 16:18-20).
Lagi-lagi Samuel mengulangi kesalahan Eli dengan tidak
mendisiplin anak-anaknya yang melakukan hal-hal berdosa itu.
Kesimpulan:
Pelayanan Samuel ada positif dan ada negatifnya. Dan ini
berlaku untuk semua pelayan Tuhan! Bagi pelayan Tuhan itu, ia harus berusaha
untuk membuang negatifnya dan mempertahankan positifnya. Bagi orang yang
dilayani, mereka:
·
harus menyadari bahwa semua
pelayan Tuhan mempunyai kelemahan / kekurangan.
·
boleh mengkritik, tetapi
juga harus mendoakan dan berusaha membantu pelayan Tuhan itu dalam mengatasi
kelemahan / kekurangannya.
·
tidak boleh terus menyoroti
hal-hal negatif, tetapi juga memperhatikan hal-hal positif dalam diri pelayan
Tuhan itu.
1) Persoalan
anak-anak Samuel yang menjadi hakim-hakim yang brengsek ini dipakai oleh bangsa
Israel untuk meminta seorang raja kepada Samuel (8:4-5).
Sebelum ini mereka diperintah oleh hakim, dan sekarang
mereka minta raja. Apa bedanya hakim dengan raja?
Hakim Raja
Muncul kadang-kadang. Terus
menerus.
Bersifat kharismatik. Bersifat
keturunan.
Bersifat lokal. Bersifat
nasional.
2) Permintaan
bangsa Israel itu mengesalkan Samuel (8:6a).
Mengapa Samuel kesal mendengar permintaan
mereka?
a) Karena
mereka tidak menanyakan kehendak Tuhan, tetapi menuruti kemauan mereka sendiri.
Kalau sudah mempunyai suatu keinginan, seringkali kita
tidak mau menanyakan kehendak Tuhan, karena takut kalau tidak diijinkan. Tetapi
ini menunjukkan bahwa kita tidak percaya bahwa:
·
kehendak Tuhan itulah yang
terbaik untuk kita.
·
Allah itu bijaksana, kasih
dsb.
b) Karena
mereka ingin seperti bangsa-bangsa lain (8:5b,20).
Penerapan:
Ingat bahwa ada peribahasa yang berkata ‘rumput tetangga
selalu kelihatan lebih hijau’! Karena itu jangan ingin seperti keluarga lain,
gereja lain, suami / istri lain, orang tua lain, dsb.
c) Karena
sebetulnya permintaan ini dilandasi oleh penolakan terhadap Allah (8:7). Dengan
kata lain, mereka tidak mau Allah menjadi raja atas mereka, mereka mau ada
manusia biasa yang menjadi raja atas mereka.
Sebetulnya permintaan akan adanya raja itu sendiri
tidaklah salah (bdk. Kej 17:6
Ul 17:14-20
1Sam 2:10), tetapi motivasi dari permin-taan itu yang salah.
3) Samuel
berdoa (8:6b).
Samuel kesal, dan jelas bahwa ia tidak ingin memberi raja
kepada bangsa Israel. Tetapi ia berdoa dan meminta petunjuk Tuhan. Ini sesuatu
yang harus ditiru!
1) Sebelum
Tuhan memberi mereka raja, Tuhan menyuruh Samuel mem-berikan peringatan lebih
dulu (8:9-18).
2) Israel
mengabaikan peringatan itu (8:19-20).
a) Bahwa
peringatan yang mereka abaikan ini menjadi kenyataan, terlihat dari
1Raja 12:4.
b) Tentang
bahayanya mengabaikan peringatan Tuhan, perhatikan 8:18 dan bandingkan dengan
Amsal 1:24-31.
3) Tuhan
memberikan raja kepada mereka (8:21-22).
Doa yang memaksa Tuhan memang bisa terkabul. Pengabulan
bisa datang dari:
a) Setan.
Contoh:
·
Dalam Majalah Bahana April
1995, hal 18, diceritakan bagaimana Rodney Howard-browne mendapatkan Toronto Blessing:
“Pada musim panas tahun 1979 dia berdoa berjam-jam untuk
mengalami hubungan pribadi yang lebih intim dengan Allah. Di saat pergumulan
rohani hebat itu dia berdoa dengan nekad, ‘Jika Engkau tidak turun ke sini dan
menjamah saya, saya akan naik ke sana dan menjamahMu.’
Tiba-tiba dia merasakan seluruh tubuhnya seperti terbakar. Dia
mulai tertawa tanpa bisa dikendalikan. Kemudian dia menangis dan mulai
berbahasa lidah.
‘Saya baru saja mendapat arus listrik surgawi,’ tulisnya belakangan
di bukunya, The Touch of God (jamahan Allah). Dan sejak saat itu saya rindu
untuk membagikan apa yang saya dapatkan kepada orang lain’”.
·
Dr Kurt Koch, seorang ahli
Occultisme, dalam bukunya yang berjudul ‘Occult
ABC’, hal 32, mengutip suatu cerita dari buku yang ditulis oleh seorang
yang bernama Vim Malgo sebagai berikut:
“A lady who belonged to the
Roman Catholic charismatic movement prayed for a long time for the baptism of
the Spirit. Nothing obvious happened. She did not speak in tongues. Finally she
cried out to the Lord in desperation, ‘I have now been asking You so long, and
You have not given me my request. If You do not give me the baptism of the
Spirit, I will speak to Your mother about it’. At that very moment she began to
speak in tongues. Vim Malgo adds: ‘Here again we cannot speak of a baptism of
the Spirit, but rather of baptism with spirits’” [= Seorang perempuan dari kalangan Roma Katolik Kharismatik
berdoa untuk waktu yang lama untuk mendapatkan baptisan Roh Kudus. Tidak ada
hal yang jelas yang terjadi. Ia tidak berbicara dalam bahasa Roh. Akhirnya ia
berteriak kepada Tuhan dengan putus asa: ‘Aku telah begitu lama meminta
baptisan Roh, dan Engkau belum mengabulkan permintaanku. Jika Engkau tidak
memberiku baptisan Roh, aku akan berbicara dengan ibumu (Maria) tentang hal
ini’. Pada saat itu juga ia mulai berbicara dalam bahasa roh. Vim Malgo
menambahkan: ‘Di sini lagi-lagi kita tidak bisa berbicara tentang baptisan Roh,
tetapi tentang baptisan roh-roh].
Bisakah saudara percaya bahwa Allahlah yang mengabulkan
doa orang Katolik Kharismatik ini maupun doa Rodney Howard-browne?
b) Tuhan.
Kitab Suci berkata bahwa Tuhan memberi yang baik kepada
anak-anakNya (Mat 7:11). Lalu mengapa di sini Tuhan mengabulkan permintaan
yang salah? Karena melalui semua ini Tuhan ingin menghajar mereka, sehingga
dari semua ini timbul suatu kebaikan. Contoh lain yang serupa: Bileam (Bil
22-24).
Pada waktu saudara berdoa, selalu
perhatikan apakah:
·
yang saudara minta itu
benar atau tidak.
·
motivasi saudara benar atau
tidak.
Dan
kalau yang saudara minta berikut motivasinya sudah benar maka berdoalah tetapi
jangan memaksa Tuhan, sebaliknya berserahlah pada kehendak Tuhan.
Benny
Hinn berkata:
“Never, ever, ever go to the Lord and say, ‘If it be thy will
...’ Don’t allow such faith-destroying words to be spoken from your mouth” (= Jangan sekali-kali pergi kepada Tuhan dan berkata: ‘Jika itu
adalah kehendakMu ...’. Jangan membiarkan kata-kata yang menghancurkan iman
seperti itu diucapkan dari mulutmu).
Kata-kata
Benny Hinn ini tolol dan tidak alkitabiah, karena tidak sesuai dengan:
¨
Doa Bapa Kami, yang salah
satu kalimatnya berbunyi: “jadilah kehendakMu di bumi
seperti di sorga” (Mat 6:10).
¨
Teladan Yesus dalam
Mat 26:39 - “Ya BapaKu, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti
yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki”.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com