Eksposisi Kitab Samuel yang
Pertama
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
Ay 14: “Maka Daud tinggal
di
1) Nama
Jamieson,
Fausset & Brown: “‘David
abode ... in the wilderness of Ziph.’ A mountainous and sequestered
region was generally called a wilderness, and took its name from some large
town in the district” (=
‘Daud tinggal ... di
2) Daud tinggal di
Daud adalah orang yang beriman,
saleh, setia dsb, tetapi perhatikan bahwa sekarang ia
harus tinggal di tempat terpencil seperti itu. Dunia ini memang jahat, dan
sering memberikan hal terburuk untuk orang yang terbaik; dan sebaliknya,
memberikan tempat yang terbaik untuk orang yang paling brengsek!
Karena itu,
jangan heran kalau hal itu terjadi. Dan juga pikirkan bahwa suatu kali kelak akan ada penghakiman akhir jaman untuk meluruskan semua
ketidak-adilan ini!
3) Saul terus menerus mencari Daud, tetapi Allah
tidak menyerahkan Daud ke dalam tangannya (ay 14).
a) Allah sendiri, melalui Gad, yang menyuruh
Daud untuk kembali ke Yehuda, dan karena itu jelas bahwa Ia
tidak akan menyerahkan Daud ke tangan Saul.
1Sam 22:5 - “Tetapi
Gad, nabi itu, berkata kepada Daud: ‘Janganlah tinggal di kubu gunung
itu, pergilah dan pulanglah ke tanah Yehuda.’ Lalu
pergilah Daud dan masuk ke hutan Keret”.
Karena itu kalau
Tuhan menhyuruh saudara sesuatu yang bertentangan dengan akal sehat, dan
membahayakan, maulah dan beranilah untuk mentaatinya. Ia
yang menyuruh pasti akan menyertai dan menolong saudara.
b) Saul hanya bisa menangkap dan membunuh Daud
kalau Allah menyerahkan dia ke tangan Saul, tetapi Allah tidak menyerahkan Daud
ke tangan Saul.
Bdk. Yoh 19:11 - “Yesus
menjawab: ‘Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau
kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan
Aku kepadamu, lebih besar dosanya.’”.
c) Ini menunjukkan bahwa usaha manusia tak akan berhasil kalau bukan karena Tuhan. Juga usaha seseorang
untuk menjahati kita tidak akan berhasil, kecuali
Allah menghendaki / mengijinkannya.
Bdk.
Mat 10:29-31 - “(29) Bukankah burung pipit
dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari
padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak
Bapamu. (30) Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. (31) Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga
dari pada banyak burung pipit”.
4) Daud takut dan Yonatan menguatkan dia.
a) Pada saat Daud ada dalam bahaya dan sedang
takut, Yonatan betul-betul menjadi seorang sahabat yang baik.
Ay 15-16: “(15) Daud
takut, karena Saul telah keluar dengan maksud mencabut nyawanya. Ketika
Daud ada di padang gurun Zif di Koresa, (16) maka
bersiaplah Yonatan, anak Saul, lalu pergi kepada Daud di Koresa. Ia menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah”.
1. Yonatan tetap menjadi sahabat yang setia, pada saat Daud menjadi
buronan.
Banyak ‘sahabat’
yang hanya mau bersahabat pada saat enak, tetapi begitu sahabatnya mengalami
problem, bahaya, apalagi kebangkrutan, maka ia tidak
peduli lagi kepada sahabatnya itu. Yonatan bukan sahabat
seperti itu. Ia tetap setia sekalipun Daud
menjadi buronan. Dan ia mau merendahkan dirinya dan
membahayakan dirinya untuk bisa bertemu dan menguatkan iman sahabatnya itu.
Matthew Henry: “Jonathan
comforting him as his faithful and constant friend. True friends will find out
means to get together. David, it is likely, appointed time and place for this
interview, and Jonathan observed the appointment, though he exposed himself
thereby to his father’s displeasure, and, had it been discovered, it
might have cost him his life. True friendship will not shrink from danger,
but can easily venture, will not shrink from condescension, but can easily
stoop, and exchange a palace for a wood, to serve a friend. The very sight
of Jonathan was reviving to David; but, besides this, he said that to him which
was very encouraging” (= Yonatan menghibur dia
sebagai sahabatnya yang setia dan terus menerus. Sahabat-sahabat yang sejati akan mencari / mengusahakan cara untuk bisa bersama-sama.
Mungkin Daud menetapkan waktu dan tempat untuk pembicaraan ini, dan Yonatan
mentaati perjanjian itu, sekalipun dengan itu ia
membuka dirinya sendiri terhadap ketidak-senangan ayahnya, dan seandainya hal
itu diketahui, itu bisa menyebabkan ia kehilangan nyawanya. Persahabatan
yang sejati tidak akan mundur karena bahaya, tetapi bisa dengan mudah melakukan
hal-hal yang mengandung bahaya, tidak akan mundur dari perendahan diri, tetapi
dengan mudah bisa membungkuk / merendahkan diri, dan menggantikan suatu istana
dengan suatu hutan, untuk melayani seorang sahabat. Hanya dengan melihat
Yonatan, Daud sudah disegarkan, tetapi disamping itu, Yonatan mengatakan
kepadanya hal-hal yang sangat menguatkan).
2. Daud jelas lebih besar dari pada Yonatan,
tetapi di sini kita melihat bahwa Yonatan justru menghibur dan menguatkan Daud.
Karena itu, jangan takut untuk memberikan kekuatan / penghiburan kepada orang
yang secara rohani lebih tinggi dari saudara, khususnya pada saat ia jatuh / lemah.
b) Penghiburan
yang Yonatan berikan kepada Daud.
Ay 17-18: “(17) dan berkata
kepadanya: ‘Janganlah takut, sebab tangan ayahku Saul tidak akan menangkap engkau; engkau akan menjadi raja atas
Yonatan
bisa membicarakan bahwa Daud akan menjadi pengganti
ayahnya, dan ia sendiri hanya menjadi orang kedua di bawah Daud. Ini menunjukkan bahwa Yonatan adalah orang yang sudah membuang
pemikiran alamiah, politik duniawi, dan bahkan egonya sendiri, dan hanya
memandang secara rohani, dan mengakui Allah sebagai satu-satunya Penguasa.
Setelah
kita meliat indahnya kesetiaan Yonatan, mari kita
melihat sesuatu yang sangat kontras dengan hal itu, yaitu pengkhianatan
orang-orang Zif.
1) Orang-orang Zif mengkhianati Daud dengan melaporkannya kepada
Saul.
Ay 19-20: “(19) Tetapi
beberapa orang Zif pergi menghadap Saul di Gibea dan berkata: ‘Daud
menyembunyikan diri dekat kami di kubu-kubu gunung dekat Koresa, di bukit
Hakhila, di sebelah selatan
Pulpit Commentary: “One
of the most painful of the afflictions of David (suspicion, hatred, calumny,
ingratitude, &c.) was treachery, such as he
experienced at the hands of some of the people of Ziph. They were men of his
own tribe, had witnessed his deliverance of Keilah from the common enemy, were
acquainted with his character and relations with Saul, and might have been
expected to sympathise with him when he sought refuge in their territory”
[= Salah satu penderitaan Daud yang paling menyakitkan (kecurigaan, kebencian,
fitnah, rasa tidak tahu terima kasih, dsb) adalah pengkhianatan, seperti yang
ia alami dari tangan beberapa orang dari Zif. Mereka adalah orang-orang dari
sukunya sendiri, mereka telah menyaksikan pembebasan yang ia lakukan terhadap
Kehila dari musuh mereka bersama, mereka telah mengenal karakternya dan
hubungannya dengan Saul, dan bisa diharapkan untuk bersimpati dengan dia pada
waktu ia mencari perlindungan di daerah mereka] - hal 455.
2) Saul sangat menghargai apa yang mereka
lakukan.
Ay 21-23: “(21) Berkatalah
Saul: ‘Diberkatilah kiranya kamu oleh TUHAN, karena kamu menunjukkan
sayangmu kepadaku. (22) Baiklah pergi, carilah kepastian lagi, berusahalah
mengetahui di mana ia berada dan siapa yang telah
melihat dia di
a) Saul sangat berterima kasih atas informasi
yang mereka berikan, dan ia memberkati mereka dengan
nama YAHWEH (ay 21)!
1. Perhatikan bahwa sekalipun orang-orang Zif
itu melakukan suatu pengkhianatan, tetapi Saul merasa bahwa semua itu
menguntungkan dirinya, sehingga ia lalu menghargai apa
yang mereka lakukan. Ini adalah contoh orang yang tidak menghargai kebenaran!
Berbeda sekali dengan Daud,
pada waktu ada orang Amalek mengaku bahwa ia telah
membunuh Saul, maka Daud membunuh orang itu, sekalipun apa yang ia lakukan
menguntungkan dirinya (2Sam 1:1-16). Hal yang sama
terulang ketika ada orang-orang yang membunuh Isyboset / anak Saul
(2Sam 4:1-12).
2. Allah yang hanya dekat di mulut, tetapi tidak ada di hati.
Matthew Henry: “Saul
thankfully receives their information, and gladly lays hold of the opportunity
of hunting David in their wilderness, in hopes to make a prey of him at length.
He intimates to them how kindly he took it (v. 21): ‘Blessed
be you of the Lord (so near is God to his mouth, though far from his heart),
for you have compassion on me.’”
[= Saul menerima informasi itu dengan penuh terima kasih, dan dengan gembira
mengambil kesempatan untuk memburu Daud di padang
mereka, dengan harapan untuk membunuhnya pada akhirnya. Ia
mengisyaratkan kepada mereka betapa dengan baik ia menerimanya:
‘Diberkatilah engkau oleh Tuhan (begitu dekat Allah dengan mulutnya,
sekalipun jauh dari hatinya), karena engkau mempunyai belas kasihan
kepadaku’.].
Penerapan:
b) Saul juga meminta supaya orang-orang Zif itu
mencari tempat persembunyian Daud dan menginformasikannya kepada Saul, dan
mereka mau melakukannya (ay 22-24).
Alangkah gampangnya orang-orang
jahat mendapatkan pelayan yang setia!
3) Pada saat inilah Daud menuliskan Mazmur 54.
Matthew Henry: “at
this time he penned the 54th Psalm, as appears by the title, wherein he calls
the Ziphites strangers, though they were Israelites, because they used
him barbarously; but he puts himself under the divine protection:
‘Behold, God is my helper, and then all shall be well’”
(= pada saat ini Daud menuliskan Mazmur 54, seperti terlihat dari judul dari
Mazmur itu, dimana ia menyebut orang-orang Zif sebagai orang-orang asing,
sekalipun mereka adalah orang-orang Israel, karena mereka memperlakukan dia
secara biadab; tetapi ia meletakkan dirinya sendiri di bawah perlindungan
ilahi: ‘Lihatlah, Allah adalah penolongku, dan lalu semua akan
baik-baik saja’).
Maz 54:1-7 - “(1)
Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi.
Nyanyian pengajaran Daud, (2) ketika orang Zifi datang mengatakan kepada Saul:
‘Daud bersembunyi kepada kami.’ (3) Ya Allah, selamatkanlah aku
karena namaMu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaanMu! (4) Ya Allah,
dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku! (5) Sebab orang-orang
yang angkuh bangkit menyerang aku, orang-orang yang sombong ingin mencabut
nyawaku; mereka tidak mempedulikan Allah. Sela (6)
Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. (7)
Biarlah kejahatan itu berbalik kepada seteru-seteruku; binasakanlah mereka
karena kesetiaanMu!”.
Catatan:
·
kata-kata ‘orang-orang angkuh’ dalam ay 5, oleh KJV
diterjemahkan ‘strangers’ (= orang-orang asing).
·
saya tidak tahu dari mana Matthew Henry mendapatkan kata-kata
terakhir itu (yang saya garis bawahi).
·
dalam Mazmur ini, khususnya pada ay 7nya, Daud berdoa untuk
kehancuran musuh-musuh tersebut.
Ay 25-28: “(25) Ketika Saul
dengan orang-orangnya pergi mencari Daud, diberitahukanlah hal itu kepada Daud,
lalu pergilah ia ke gunung batu dan tinggal di
Text ini
menunjukkan bahwa Saul hampir berhasil menangkap Daud. Tetapi akhirnya ia gagal.
1) Tuhan melindungi Daud dengan menggunakan gunung.
Matthew Henry: “Saul,
having got intelligence of him, pursued him closely (v. 25), till he came so
near him that there was but a mountain between them (v. 26), David and his men
on one side of the mountain flying and Saul and his men on the other side
pursuing, David in fear and Saul in hope. But this mountain was an emblem of
the divine Providence coming between David and the destroyer, like the pillar
of cloud between the Israelites and the Egyptians”
[= Saul, setelah menerima informasi tentang dia, mengejarnya (ay 25), sampai ia
datang begitu dekat dengan dia sehingga di sana hanya ada suatu gunung di
antara mereka (ay 26), Daud dan orang-orangnya lari pada satu sisi dari gunung,
dan Saul dan orang-orangnya mengejar di sisi yang lain. Daud dalam ketakutan,
dan Saul dalam pengharapan. Tetapi gunung ini merupakan simbol dari
Providensia ilahi yang datang di antara Daud dan sang pembinasa, seperti tiang
awan di antara bangsa Israel dengan bangsa Mesir].
Catatan: saya berpendapat bahwa gunung
itu tidak bisa diartikan secara simbolis seperti itu. Tetapi
memang gunung itu digunakan oleh Allah untuk melindungi Daud.
2) Tuhan melindungi Daud dengan menggunakan orang-orang Filistin yang
menyerang.
Matthew Henry: “Providence
gave Saul a diversion, when he was just ready to lay hold of David; notice
was brought him that the Philistines were invading the land (v. 27), ...
However it was, he found himself under a necessity of going against the
Philistines (v. 28), and by this means David was delivered when he was on the
brink of destruction. Saul was disappointed of his prey,
and God was glorified as David’s wonderful protector. When the
Philistines invaded the land they were far from intending any kindness to David
by it, yet the overruling providence of God, which orders all events and the
times of them, made it very serviceable to him. The wisdom of God is
never at a loss for ways and means to preserve his people”
[= Providensia Allah memberikan Saul suatu pengalihan, pada waktu ia hampir
menangkap Daud; ia diberi tahu bahwa orang-orang Filistin sedang menyerang
negaranya (ay 27), ... Bagaimanapun, ia mendapati dirinya sendiri di bawah
suatu keharusan untuk pergi menghadapi orang-orang Filistin (ay 28), dan dengan
cara ini Daud dibebaskan pada waktu ia ada di tepi kehancuran. Saul kecewa
berkenaan dengan mangsanya, dan Allah dimuliakan sebagai pelindung yang luar
biasa dari Daud. Pada waktu orang-orang Filistin menyerang negari itu,
mereka sama sekali tidak bermaksud untuk melakukan suatu kebaikan untuk Daud,
tetapi providensia Allah yang mengatasi segala sesuatu, yang mengatur semua
peristiwa dan saatnya, membuat serangan orang-orang Filistin itu melayani Daud.
Hikmat Allah tidak pernah bingung / kehilangan akal untuk jalan dan cara untuk menyelamatkan umatNya].
Penerapan:
Kalau suatu saat saudara
bingung dan tidak tahu harus berbuat apa, karena banyaknya
problem dan bahaya, maka ingat satu hal ini: saudara bingung, tetapi Tuhan;
tidak bingung! Saudara tidak tahu harus berbuat apa,
tetapi Tuhan mempunyai jutaan jalan / cara untuk menolong saudara!
Adam Clarke: “See
the providence of God exerted for the salvation of David’s life! David
and his men are almost surrounded by Saul and his army, and on the point of
being taken, when a messenger arrives, and informs Saul that the Philistines
had invaded the land! But behold the workings of
Pada saat Daud sedang takut
karena tentara Saul yang mendekat, seandainya ia tahu bahwa
pada saat itu Allah sudah bekerja untuk meluputkan dia dari tangan Saul, maka
ia pasti tidak takut. Atau, kalaupun ia tidak tahu
akan hal itu, tetapi imannya cukup teguh untuk percaya bahwa Allah pasti akan
menolongnya, ia juga pasti tidak akan takut.
Kalau saudara sedang mengalami
bahaya / krisis yang menakutkan, ingatlah bahwa Allah pasti sedang / sudah
bekerja untuk menolong saudara, dan janganlah takut!
3) ‘Gunung Batu Keluputan’.
RSV/NASB:
‘the Rock of Escape’ (= Gunung Batu Keluputan).
KJV/NIV: ‘Sela-hammahlekoth’. Di sini tetap digunakan bahasa Ibrani.
Apa sebetulnya artinya?
a)
Jamieson,
Fausset & Brown: “‘Therefore
they called that place Sela-hammahlekoth.’
... ‘rock of escapes’ (Gesenius)” [= Karena itu mereka menyebut tempat itu Sela-hammahlekoth’. ...
‘gunung batu
keluputan’ (Gesenius)].
Yang
menterjemahkan demikian, pasti menganggap bahwa nama
itu diberikan untuk mengenang bahwa di
b)
1.
Jamieson,
Fausset & Brown: “The
Septuagint renders it
Matthew Henry: “A
new name was given to the place in remembrance of this (v. 28): Selah-hammah-lekoth - ‘the rock
of division,’ because it divided between Saul and David”
[= Suatu nama yang baru diberikan kepada tempat itu
sebagai peringatan tentang hal ini (ay 28): Selah-hammah-lekoth
- ‘gunung batu perpecahan’, karena itu memisahkan antara Saul dan
Daud].
2.
Adam Clarke: “‘They
called that place Sela-hammah-lekoth.’ That is, ‘the rock of
divisions;’ because, says the Targum, the heart of the king was divided
to go hither and thither. Here Saul was obliged to separate himself from David,
in order to go and oppose the invading Philistines”
(= ‘Mereka menyebut tempat itu Sela-hammah-lekoth’. Yaitu,
‘gunung batu perpecahan’; karena, kata Targum, hati sang raja
terbagi / terpecah untuk pergi ke sini dan ke
Tidak terlalu
jadi soal mana pandangan yang benar. Yang jelas, Allah menolong dan
meluputkan Daud dari tangan Saul.
Kalau Tuhan memang mau
melindungi seseorang, tidak ada yang bisa mengapa-apakan dia, bahkan kalau
pengejarnya adalah seorang raja dengan pasukannya yang banyak. Tuhan bisa menggunakan gunung
batu, atau tentara Filistin dan seorang utusan, atau jutaan cara
lainnya. Dan satu hal yang perlu diperhatikan, Tuhan senang menolong persis
pada waktunya!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com