Eksposisi
Surat Yohanes yang Pertama
oleh: Pdt. Budi Asali M.Div.
1) Antikristus.
Ay 18: “Anak-anakku, waktu ini adalah
waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus
akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya,
bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir”.
NIV: ‘...
as you have heard that the antichrist is coming,
even now many antichrists have come’ (= ...
seperti telah kamu dengar bahwa sang antikristus akan
datang, bahkan sekarang banyak antikristus-antikristus telah datang).
Perhatikan
bahwa kata ‘antikristus’ yang pertama ada dalam bentuk
tunggal, tetapi kata ‘antikristus’ yang kedua ada dalam bentuk
jamak.
a) Yang bentuk tunggal.
Kata ‘antikristus’ yang ada dalam bentuk
tunggal, dalam bahasa Yunaninya sebetulnya tidak menggunakan kata sandang
tetapi NIV tetap menterjemahkan ‘the antichrist’ (=
sang antikristus).
‘Antikristus’ yang pertama ini masih akan
datang.
Herschel H. Hobbs beranggapan
bahwa ini menunjuk kepada seseorang tertentu, mungkin kepada orang yang
dimaksudkan oleh Paulus dalam 2Tes 2:1-12 - “(1) Tentang kedatangan Tuhan
kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara,
(2) supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun
oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan
telah tiba. (3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum
Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu
manusia durhaka, yang harus binasa, (4) yaitu lawan yang meninggikan diri di
atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan
ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai
Allah. (5) Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan
kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu? (6) Dan sekarang kamu tahu
apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan
menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya. (7) Karena secara
rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang
menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (8) pada waktu itulah
si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi
Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulutNya dan akan memusnahkannya,
kalau Ia datang kembali. (9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan
Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib,
tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat
terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan
mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. (11) Dan itulah sebabnya
Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, (12) supaya dihukum semua orang yang tidak
percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan”.
Kalau antikristus tunggal ini
datang, pasti akan datang juga masa kesukaran besar.
Karena itu kita sebagai orang kristen harus bersiap
sedia mulai sekarang, dengan jalan meningkatkan kerohanian / iman kita, supaya
kalau saat itu tiba, kita bisa bertahan.
b) Yang bentuk jamak.
Kata ‘antikristus’ yang kedua ada dalam bentuk
jamak (perhatikan juga kata ‘mereka’ dalam ay 19 yang menunjuk kepada orang-orang ini), dan
mereka sudah datang. Mereka ini merupakan orang-orang yang mempersiapkan jalan bagi
antikristus yang akan datang itu.
John Stott (Tyndale): “what John means is that the
‘many antichrists’ are forerunners of the one still to come” (= apa
yang Yohanes maksudkan adalah bahwa ‘banyak antikristus’ itu
merupakan pendahulu / orang-orang yang mempersiapkan jalan bagi satu
antikristus yang masih akan datang) - hal 104.
Calvin: “John meant ... that some
particular sects had already risen, which were forerunners of a future
Antichrist; for Cerinthus, Basilides, Marcion, Valentinus, Ebion, Arius, and
others, were members of that kingdom which the Devil afterwards raised up in
opposition to Christ. Properly speaking, Antichrist was not yet in existence;
but the mystery of iniquity was working secretly. But John uses the name, that
he might effectually stimulate the care and solicitude of the godly to repel
frauds”
(= Yohanes memaksudkan ... bahwa sekte-sekte tertentu telah muncul, yang
merupakan pendahulu / pemersiap jalan dari Antikristus yang akan datang; karena
Cerinthus, Basilides, Marcion, Valentinus, Ebion, Arius, dan yang lainnya,
adalah anggota-anggota dari kerajaan yang belakangan didirikan oleh setan untuk
menentang Kristus. Berbicara secara benar, Antikristus itu belum ada; tetapi
misteri kejahatan sedang bekerja secara diam-diam. Tetapi Yohanes menggunakan nama itu, supaya ia bisa secara effektif membangkitkan
perhatian dan kekhawatiran dari orang-orang saleh untuk menolak / memukul
mundur penipuan-penipuan) - hal 191.
Catatan: beberapa dari sekte-sekte
yang disebutkan oleh Calvin ini belum ada pada jaman rasul Yohanes.
2) Gereja / orang-orang kristen
pada saat itu sudah pernah mendengar peringatan tentang akan munculnya penyesat
/ antikristus.
Ay 18: ‘seperti yang telah kamu
dengar’.
Ia berbicara tentang sesuatu
yang sudah didengar / diketahui. Dari sini bisa disimpulkan bahwa orang-orang
percaya pada abad pertama itu sudah mendapatkan ajaran dari semula bahwa akan ada penyesat-penyesat.
Calvin: “it was God’s will that
his Church should be thus tried, lest any one knowingly and willingly should be
deceived, and that there might be no excuse for ignorance. But we see that
almost the whole world has been miserably deceived, as though not a word had
been said about Antichrist” (= adalah kehendak Allah bahwa GerejaNya harus diuji
seperti itu, supaya jangan seorangpun ditipu secara sadar dan sengaja, dan
bahwa tidak ada alasan untuk ketidak-tahuan. Tetapi kita melihat bahwa hampir
seluruh dunia telah ditipu secara menyedihkan, seakan-akan tidak ada satu
katapun yang telah dikatakan tentang Antikristus) - hal 190.
Apa yang dikatakan Calvin ini
tetap berlaku untuk jaman sekarang. Dalam Kitab Suci ada banyak peringatan
tentang para penyesat, tetapi banyak sekali orang kristen
yang dengan begitu mudah disesatkan, seakan-akan mereka belum pernah mendengar
/ membaca apapun tentang para penyesat itu! Misalnya:
·
ada banyak peringatan dari Firman Tuhan tentang akan adanya
nabi-nabi palsu yang melakukan banyak mujijat palsu (2Tes 2:1-12 Mat 24:24 Wah 13:13), tetapi tetap saja
banyak orang kristen yang tergila-gila dan mempercayai seadanya mujijat!
·
ada peringatan tentang nabi yang bernubuat tetapi tidak tergenapi
(Ul 18:20-22), tetapi tetap saja banyak orang kristen yang tetap percaya
pada seadanya nubuat, dan bahkan tetap percaya kepada ‘hamba-hamba
Tuhan’ yang nubuatnya gagal.
Apa sebabnya bisa demikian? Mungkin karena mereka tidak menganggap serius peringatan dari
Firman Tuhan. Ini jelas merupakan sikap yang bodoh.
Kalau itu memang bukan sesuatu yang serius, Firman Tuhan tidak akan memperingatkan seakan-akan itu sesuatu yang serius! Apakah Firman Tuhan itu sekedar menakut-nakuti saja?
3) Antikristus-antikristus itu berasal dari
kalangan Kristen, tetapi mereka hanya orang kristen
KTP.
Ay 19: “Memang mereka berasal dari
antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika
mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama
dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua
mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita”.
a) Antikristus-antikristus itu dulunya
adalah orang kristen.
Ay 19a: ‘Memang mereka berasal dari
antara kita’.
KJV: ‘They
went out from us’ (= Mereka keluar dari kita).
Yunani:
e]c h[mwn e]chlqan (EX HEMON EXELTHAN).
Perhatikan adanya kata Yunani EX (= EK), yang berarti ‘from’
(= dari) / ‘out of’ (= keluar dari), yang menunjukkan bahwa
mereka berasal dari kalangan Kristen.
Bdk. Kis 20:29-30 - “(29) Aku tahu, bahwa sesudah
aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke
tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. (30)
Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan
ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya
mengikut mereka”.
Perhatikan
bahwa ay 29nya berbicara tentang serangan dari luar, yang mungkin sekali berupa
penganiayaan.
Tetapi ay 30nya berbicara tentang serangan dari dalam, yaitu
dalam bentuk penyesatan. Kalau saudara diminta memilih
salah satu dari dua hal ini, kira-kira yang mana yang saudara pilih?
Saya yakin bahwa kebanyakan orang kristen akan memilih
yang kedua. Tetapi Hobbs mengatakan bahwa yang kedua ini
lebih berbahaya bagi gereja dari yang pertama.
Herschel H. Hobbs: “An attack from without tends to draw Christians together,
but heretics within the fellowship scatter the flock. Throughout history
presecution from without has purged and strengthened the churches, but
divisions and broken fellowship are the results of pretenders within them” (= Suatu serangan dari luar cenderung untuk mempersatukan
orang-orang kristen, tetapi bidat di dalam persekutuan
mencerai-beraikan domba-domba. Sepanjang sejarah penganiayaan dari luar
memurnikan dan menguatkan gereja-gereja, tetapi perpecahan dan persekutuan yang
rusak merupakan akibat / hasil dari orang-orang yang berpura-pura di dalam
gereja) - hal
64-65.
b) Antikristus-antikristus itu dulunya hanya
orang kristen KTP.
Ay 19c: “Tetapi hal itu terjadi,
supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada
kita”.
KJV: ‘they
were not all of us’ (= mereka bukan semua dari kita).
RSV/NASB:
‘they all are not of us’ (= mereka semua bukan dari kita).
NIV: ‘none
of them belong to us’ (= tidak ada dari mereka yang termasuk pada
kita).
Bagian yang saya garis bawahi
itu bisa diterjemahkan dengan 2 cara:
·
mereka semua tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita (RSV/NIV/NASB).
Kalau
diterjemahkan seperti ini, kata ‘mereka’ menunjuk kepada orang-orang yang keluar dan menjadi antikristus
itu.
·
tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita (TB1-LAI).
Kalau
diterjemahkan seperti ini, kata ‘mereka’ menunjuk kepada orang-orang yang ada di dalam gereja. Jadi, tidak semua orang yang
secara lahiriah Kristen, betul-betul adalah orang kristen.
Saya memilih
pandangan pertama, karena dalam ayat ini kata ‘mereka’ dikontraskan dengan ‘kita’. Juga dalam
ay 19a sudah dikatakan bahwa ‘mereka
tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita’. Jadi menurut saya, terjemahan Kitab Suci
Ini jelas menunjukkan bahwa
antikristus-antikristus itu dulunya adalah orang kristen,
tetapi mereka hanyalah orang kristen KTP.
Herschel H. Hobbs: “We should not see these as true Christians who were lost
again. Rather, they were not Christians at all, but merely pretended to be
such. One mark of true discipleship is perseverance in the faith. Failure to
continue proves the falsity of one’s profession” (= Kita tidak boleh menganggap mereka ini sebagai orang-orang kristen sejati yang terhilang kembali. Sebaliknya, mereka
bukan Kristen sama sekali, tetapi semata-mata
berpura-pura untuk menjadi orang kristen. Salah satu tanda
/ ciri dari kemuridan yang sejati adalah ketekunan dalam iman. Kegagalan untuk meneruskan membuktikan kepalsuan
dari pengakuan seseorang) - hal 65.
Bdk. ay 19b,c: “sebab
jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap
bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu
terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh
termasuk pada kita”.
Bandingkan juga dengan Yoh
8:31 - “Maka
kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: ‘Jikalau kamu tetap
dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu”.
Secara implicit ini
menunjukkan bahwa kalau seseorang tidak tetap di dalam firman, ia bukan benar-benar murid.
John Stott (Tyndale): “‘He that shall endure
unto the end, the same shall be saved’ (Mk. 13:13), not because salvation
is the reward of endurance, but because endurance is the hall-mark of the
saved”
[= ‘Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat’
(Mark 13:13), bukan karena keselamatan adalah upah dari ketekunan / ketahanan,
tetapi karena ketekunan / ketahanan adalah tanda dari orang yang sudah
diselamatkan]
- hal 105.
Dalam Kitab Suci ada banyak
ayat yang memerintahkan untuk bertahan sampai akhir, seperti:
¨ Wah 2:10 - “Jangan takut terhadap apa
yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan
melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai
dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia
sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan”.
¨ Ibr 3:14 - “Karena kita telah beroleh
bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya
pada keyakinan iman kita yang semula”.
¨ Ibr 10:38 - “Tetapi orangKu yang benar
akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan
kepadanya”.
¨ 1Kor 15:2 - “Oleh Injil itu kamu
diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan
kepadamu - kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya”.
Kita tidak boleh mengatakan,
berdasarkan ayat-ayat ini, bahwa orang kristen yang
sejati bisa murtad / tidak bertekun sampai akhir. Penafsiran yang benar:
ayat-ayat ini hanya menunjukkan kewajiban kita. Jadi,
sekalipun ada jaminan keselamatan dari Tuhan, kita mempunyai kewajiban untuk
bertekun sampai akhir.
Kata-kata ‘jika mereka sungguh-sungguh
termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita’ dalam ay 19b, jelas
menunjukkan bahwa orang kristen yang sejati tidak
mungkin bisa murtad. Semua ayat-ayat yang seolah-olah
menunjukkan kemurtadan, harus ditafsirkan bersama-sama dengan bagian ini.
Jadi, kita harus menganggap semua kemurtadan sebagai kemurtadan dari orang kristen KTP, bukan dari orang kristen yang sejati.
Selanjutnya, dari perumpamaan
tentang lalang di antara gandum, dan juga dari alegory tentang pokok anggur dan
ranting-rantingnya, kita bisa menyimpulkan 1Yoh 2:19 tidak boleh diartikan
bahwa semua orang kristen KTP itu suatu kali pasti
akan keluar dari gereja. Bisa saja mereka bertahan di dalam sampai mati, tetapi
mereka tetap bukan orang kristen yang sejati.
Dari semua ini jelas bahwa
keberadaan seseorang dalam gereja, atau fakta bahwa seseorang adalah anggota
suatu gereja, sama sekali tidak menjamin bahwa ia
adalah orang kristen yang sejati, dan dengan demikian jelas juga tidak menjamin
keselamatannya.
William Barclay mengutip
kata-kata C. H. Dodd: “Membership
of the Church is no guarantee that a man belongs to Christ and not to
Antichrist” (= Keanggotaan Gereja bukanlah jaminan bahwa seseorang adalah
milik Kristus dan bukan milik Antikristus) - hal 65.
Berapa persentase dari orang kristen KTP?
John Stott (Tyndale): “Perhaps most visible
church members are also members of the invisible Church, the mystical body of
Christ, but some are not” (= Mungkin kebanyakan anggota-anggota gereja yang
kelihatan adalah juga anggota-anggota dari gereja yang tidak kelihatan) - hal 106.
Saya tidak mengerti bagaimana
Stott bisa mengatakan ‘most’ (= kebanyakan)! Saya justru
berpendapat sebaliknya! Ingat bahwa Roma Katolik saja sudah mencakup sekitar
60-70 % dari orang-orang kristen! Masih ditambah
dengan banyaknya orang kristen Liberal, Kharismatik
yang extrim, dan sekte-sekte lain. Karena itu, menurut saya sedikitnya 90 %
anggota-anggota gereja bukan orang kristen yang
sejati!
4) Ciri dari antikristus.
Ay 22-23: “Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia
itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. (23)
Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak
memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa”.
Adam Clarke
mengatakan bahwa siapapun yang menentang Kristus / Injil adalah antikristus. Dan perlu diingat bahwa
sekalipun mereka menyangkal Kristus, tetapi seringkali mereka berpura-pura
percaya kepada Kristus! Contoh yang jelas adalah Saksi-Saksi Yehuwa!
Herschel H. Hobbs: “The liar, then, is anyone who denies that Jesus is the
Christ. This charge is directed at the Cerinthian Gnostics. ... Cerinthus
taught that Christ neither was born nor did he die. The aeon Christ came upon
Jesus at His baptism and left Him on the cross. Of course, this denied the
deity of Jesus. To the Cerinthians Jesus was just a man, born naturally and had
all the imperfections common to all men. Therefore, they distinguished between
the historical Jesus and the Christ. To them even Christ was a created being
who barely possessed any deity” (= Maka, pendusta itu
adalah siapapun yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus. Tuduhan
ini diarahkan kepada penganut Cerinthian Gnosticisme. ... Cerinthus mengajarkan bahwa Kristus itu tidak dilahirkan maupun
mati. Kristus yang kekal datang kepada Yesus pada saat
baptisanNya dan meninggalkan Dia pada kayu salib. Tentu saja, ini
menyangkal keilahian Yesus. Bagi para pengikut Cerinthian
Yesus hanyalah manusia biasa, dilahirkan secara biasa / alamiah dan mempunyai
semua ketidak-sempurnaan yang umum dari semua manusia. Karena itu,
mereka membedakan antara Yesus dari sejarah dan Kristus. Bagi mereka bahkan
Kristus adalah makhluk ciptaan yang hampir tidak mempunyai keilahian apapun) - hal 68.
Pada abad 1-2 ada 2 ajaran
sesat yang menolak keilahian Yesus:
a) Gnosticism.
Gnosticism ini mengajarkan
sebagai berikut: Pada mulanya ada Allah dan matter
(= zat / bahan / materi). Matter ini
sudah ada sejak kekal, dan merupakan bahan mentah dari mana dunia / alam
semesta diciptakan. Matter itu cacat
dan tidak sempurna, sedangkan Allah itu adalah roh yang murni dan sempurna, dan
karena itu Allah tidak bisa menyentuh matter.
Karena itu, maka Allah tidak bisa menciptakan segala sesuatu.
Allah lalu mengeluarkan
serangkaian / serentetan emanations
(= emanasi / sesuatu yang keluar dari suatu sumber). Setiap
emanasi makin jauh dari Allah, dan makin sedikit tahu tentang Allah.
Sampai setengah jalan dari rangkaian emanasi itu, terdapat suatu emanasi yang sama sekali tidak kenal Allah. Selanjutnya
ada emanasi yang bukan hanya tidak kenal Allah, tetapi juga memusuhi
Allah. Dan pada akhir dari rangkaian emanasi itu, terdapat suatu emanasi
yang sama sekali tidak mengenal Allah, dan juga
memusuhi Allah secara total. Emanasi ini bisa menyentuh matter dan menciptakan alam
semesta.
Lalu ajaran ini mengatakan
bahwa emanasi itu adalah Yesus!
Apa yang bisa kita pelajari dari
sini? Yang bisa kita pelajari adalah bahwa manusia tidak bisa mengenal Allah
dengan benar, tanpa terang / pimpinan Roh Kudus dan Kitab Suci / Firman Tuhan! Gnosticism ini dilatar-belakangi oleh filsafat Yunani.
Ahli-ahli filsafat itu adalah orang yang sangat pandai / ber-IQ tinggi! Tetapi,
tanpa terang dan pimpinan Roh Kudus, dan tanpa Firman Tuhan, lihatlah ajaran
yang bagaimana yang mereka hasilkan!
Karena itu kalau saudara ingin
mengenal Allah / mendapatkan kebenaran, banyaklah belajar Kitab Suci / Firman
Tuhan, dan banyaklah berdoa supaya Roh Kudus memimpin saudara untuk bisa
mengertinya dengan benar.
b) Cerinthus.
Cerinthus
mengajarkan bahwa Yesus adalah manusia biasa, anak Yusuf dan Maria. Tetapi pada
saat baptisan, Kristus turun kepada Yesus, tetapi lalu meninggalkan Yesus lagi,
sesaat sebelum penyaliban. Jadi ajaran sesat ini membedakan / memisahkan
antara Yesus (manusia) dengan Kristus (ilahi), tetapi yang ilahi inipun
hampir-hampir tidak mempunyai keilahian sama sekali.
Herschel H. Hobbs: “To deny the full humanity of Christ and full deity of
Jesus is to shut off such an one from God altogether.
As one has said, the God of such is the product of his imagination - an
idol” (= Menyangkal kemanusiaan yang
penuh dari Kristus dan keilahian penuh dari Yesus adalah menutup seseorang dari
Allah sama sekali. Seperti dikatakan seseorang, Allah
dari orang seperti itu merupakan hasil dari khayalannya - suatu berhala) - hal 69.
Calvin: “as Christ is the end of the
law and the gospel, and has in himself all the
treasures of wisdom and knowledge, so he is the mark at which all heretics
level and direct their arrows. Therefore the Apostle does not, without reason,
make those the chief impostors, who fight against Christ, in whom the full
truth is exhibited to us” (= karena Kristus adalah tujuan dari hukum Taurat dan Injil,
dan mempunyai dalam diriNya sendiri semua kekayaan dari hikmat dan pengetahuan,
Ia merupakan sasaran terhadap mana semua orang-orang sesat menujukan dan
mengarahkan anak-anak panah mereka. Karena itu sang Rasul bukannya tanpa alasan
menganggap mereka yang melawan Kristus sebagai penipu utama, karena dalam
Kristus kebenaran yang penuh dinyatakan kepada kita) - hal 196.
Calvin: “he asserts that the Father,
no less than the Son, is denied by them; as though he had said, ‘They
have no longer any religion, because they wholly cast away God.’ And this
he afterwards confirms, by adding this reason, that the Father cannot be
separated from the Son” (= ia menegaskan bahwa bukan hanya
Anak, tetapi juga Bapa, disangkal oleh mereka; seakan-akan ia mengatakan:
‘Mereka tidak lagi mempunyai agama, karena mereka sepenuhnya membuang
Allah’. Dan ini ia tegaskan setelahnya, dengan
menambahkan alasan ini, bahwa Bapa tidak bisa dipisahkan dari Anak) - hal 196.
Calvin: “there is no right confession
of God except the Father be acknowledged in the Son” (= tidak ada pengakuan yang benar
tentang Bapa kecuali Bapa diakui dalam Anak) - hal 197.
Dari semua
ini terlihat dengan jelas betapa pentingnya pengetahuan tentang Kristus. Juga
mempelajari ajaran-ajaran yang menyimpang tentang diri Kristus. Karena itu ikutlah seminar Saksi Yehuwa.
Ay 20-21: “(20) Tetapi kamu telah
beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua
mengetahuinya. (21) Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu
tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena
kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran”.
1) Orang-orang dalam ay 20-21 ini adalah
orang-orang yang tetap tinggal dalam gereja.
Kata ‘tetapi’ pada awal ay 20 mengkontraskan
antara orang-orang yang dibicarakan dalam ay 18-19 dengan orang-orang yang
dibicarakan dalam ay 20-21. Jadi, kalau orang-orang dalam ay 18-19 itu
keluar dari gereja dan menjadi antikristus-antikristus, maka orang-orang dalam
ay 20-21 ini tetap tinggal dalam gereja.
2) Mengapa mereka bisa tinggal dalam gereja?
a) Adanya ‘pengurapan dari Yang
Kudus’.
1. Kata ‘Yang
Kudus’
menurut Herschel H. Hobbs menunjuk kepada Kristus.
2. Kata ‘pengurapan’ bahasa Yunaninya adalah
KHRISMA, yang dalam seluruh Perjanjian Baru hanya muncul di sini dan dalam
ay 27. Kata ini berasal dari kata Yunani KHRIO (= to anoint /
mengurapi), dan kata KHRISTOS (= Kristus), yang artinya ‘yang diurapi’, juga berasal dari kata yang sama (
Di sini, kata ‘mengurapi’ ini tidak menunjuk pada ‘tindakan mengurapi’, tetapi kepada ‘apa yang digunakan untuk
mengurapi’,
yaitu Roh Kudus.
Herschel H. Hobbs: “The ‘anointing’ does not refer to the act but
to that with which one is anointed, such as anointing oil. It is used also as a
metaphor for the Holy Spirit. ... through Christ the
Christian is anointed with the Holy Spirit. ... the
Christian anointing is for every believer” (= ‘Pengurapan’ ini tidak menunjuk pada tindakan
mengurapi tetapi pada sesuatu dengan mana seseorang diurapi, seperti
minyak untuk mengurapi. Ini juga digunakan untuk Roh Kudus.
... melalui Kristus orang kristen diurapi dengan Roh
Kudus. ... pengurapan Kristen adalah untuk setiap
orang percaya)
- hal 66.
Adam Clarke: “The word xrisma (KHRISMA) signifies not an unction, but an
ointment, the very thing itself by which anointing is effected” [= Kata xrisma (KHRISMA) bukan menunjuk pada suatu
pengurapan, tetapi pada minyaknya, benda itu sendiri dengan mana pengurapan
dilakukan] -
hal 909.
Jadi,
orang-orang ini telah diurapi dengan Roh Kudus oleh Kristus, dan ini yang
menyebabkan mereka bisa bertekun dalam ikut Tuhan. Tetapi ini tidak berarti
bahwa kita boleh hidup semau gue, dengan pemikiran bahwa kita toh akan dijaga oleh Tuhan. Kita juga harus
berusaha secara maximal untuk terus ikut Tuhan.
b) Karena mereka tahu Firman Tuhan.
Yohanes memperingatkan
orang-orang kristen itu tentang suatu hal yang sudah
mereka ketahui.
Ay 20-21: “(20) Tetapi kamu telah
beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua
mengetahuinya. (21) Aku menulis kepadamu, bukan karena
kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya
dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari
kebenaran”.
Perhatikan kata-kata yang saya garis bawahi dalam ay 20 itu.
Terjemahan
dari RSV/NIV/NASB sama dengan Kitab Suci
RSV/NASB:
‘you all know’ (= kamu semua tahu).
NIV: ‘all
of you know’ (= semua kamu mengetahui).
Tetapi KJV menterjemahkan secara berbeda.
KJV: ‘ye know all things’ (= kamu mengetahui semua
hal / segala sesuatu).
1. Kata-kata ‘segala sesuatu’ ini harus diartikan
sesuai dengan kontextnya.
Calvin mengatakan (hal 194)
bahwa kata-kata ‘all things’ (= semua hal / sesuatu) dalam
ay 20 (KJV) tidak diartikan dalam arti yang luas tetapi harus dibatasi
sesuai dengan subyek yang dipersoalkan di sini, yaitu tentang munculnya
antikristus-antikristus.
2. Mereka tahu karena pencerahan dari Roh Kudus.
Kalau dalam ay 20 dikatakan ‘kamu telah beroleh pengurapan
dari Yang Kudus’, ini menunjukkan bahwa mereka bisa mengetahui segala sesuatu
itu, bukan karena ketajaman / kecerdasan dari pikiran mereka sendiri, tetapi
karena terang / pencerahan dari Roh Kudus. Demikian juga
kalau kita bisa mempunyai perngertian yang baik tentang kebenaran, itu
disebabkan karena pekerjaan Roh Kudus. Karena itu
jangan menyombongkan / membanggakan pengertian tersebut, tetapi gunakanlah
untuk kemuliaan Tuhan.
3) Yohanes memberi banyak peringatan kepada
orang-orang yang tetap tinggal dalam gereja ini.
a) Mereka harus hati-hati terhadap dusta
dari antikristus-antikristus, dan mereka harus hati-hati terhadap para
penyesat.
1. Dusta dari antikristus-antikristus.
Ay 21-22: “(21) Aku menulis kepadamu,
bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu
mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang
berasal dari kebenaran. (22) Siapakah pendusta itu? Bukankah
dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia
itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak”.
Herschel H. Hobbs: “The most vicious of all lies is one which contains a
half-truth. Reasonable people can spot a whole lie with little difficulty.
However, if a statement is half-lie and half-truth, one is more likely to
accept the lie rather than the truth. Many lies gain entrance into one’s
heart by riding on the coat tail of a bit of truth. This is a favorite trick of
heretics. They make a statement which will not stand up by itself.
But then they quote a verse of scripture - out of context - so that to the
unwary it seems to support the lie” (= Yang paling jahat
dari semua dusta adalah dusta yang mengandung setengah kebenaran. Orang-orang yang mempunyai logika, tanpa kesukaran bisa melihat
suatu dusta yang utuh. Tetapi, jika suatu pernyataan setengah dusta dan
setengah benar, seseorang lebih mudah untuk menerima dustanya dari pada
kebenarannya. Banyak dusta masuk ke dalam hati seseorang
dengan naik ekor jubah / jas dari sedikit kebenaran. Ini
merupakan tipuan favorit dari orang-orang sesat / bidat. Mereka membuat
suatu pernyataan yang tidak akan bisa berdiri sendiri.
Tetapi mereka lalu mengutip satu ayat dari Kitab Suci - keluar dari kontextnya
- sehingga bagi orang-orang yang tidak waspada, itu kelihatannya mendukung
dusta tersebut)
- hal 66-67.
Contoh yang
menyolok dari antikristus adalah Saksi-Saksi Yehuwa. Dengan menunggang sedikit
kebenaran, atau dengan berkedokkan sedikit kebenaran, seperti pengakuan mereka
bahwa Yesus adalah Kristus / Anak Allah, mati disalib untuk dosa manusia, dsb,
mereka mau mendustai kita, dan mau memasukkan ajaran sesat mereka, yang
menyatakan bahwa:
·
Yesus hanya suatu allah, malaikat
Mikhael, dan sebagainya.
·
Allah hanya satu Pribadi, dan esa secara mutlak, bukan
Tritunggal.
·
Roh Kudus bukan suatu pribadi, dan bukan Allah, tetapi hanya
kuasa / tenaga dari Allah.
·
Keselamatan bukan hanya karena iman, tetapi karena gabungan iman
+ perbuatan baik.
·
dan sebagainya.
2. Penyesatan oleh para penyesat.
Ay 26: “Semua itu kutulis kepadamu,
yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu”.
Ayat ini
berbicara tentang orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. Dalam
setiap jaman selalu ada orang-orang seperti ini, tetapi makin dekat dengan
akhir jaman, makin banyak. Saksi-Saksi Yehuwa jelas
termasuk di antara orang-orang seperti itu.
Calvin: “When we hear that he wrote
concerning seducers (v 26), we ought always to bear in mind, that it is the duty of a good
and diligent pastor not only to gather a flock, but also to drive away
wolves: for what will it avail to proclaim the pure gospel, if we connive
at the impostures of Satan? No one, then, can faithfully teach the Church,
except he is dilligent in banishing errors whenever he finds them spread by
seducers” [= Pada waktu kita mendengar bahwa ia menulis tentang para
pembujuk / penyesat (ay 26),
kita harus selalu ingat bahwa merupakan kewajiban dari pendeta yang baik dan
rajin bukan hanya untuk mengumpulkan kawanan domba, tetapi juga mengusir
serigala-serigala: karena apa gunanya memproklamirkan Injil yang murni jika
kita membiarkan penipuan / penyesatan setan? Karena itu, tidak seorangpun bisa
mengajar Gereja dengan setia, kecuali ia rajin
dalam membuang kesalahan-kesalahan, kapanpun ia menemukan kesalahan-kesalahan itu
disebarkan oleh penyesat-penyesat] - hal 199.
Penerapan:
Tentang pembahasan ajaran
Saksi Yehuwa di gereja lain, ada yang mengatakan: ‘belajar kok yang
sesat?’. Ini bodoh, karena kalau tidak tahu
tentang yang sesat, maka:
·
kita lebih mudah untuk disesatkan.
·
kita tidak bisa berguna untuk orang yang disesatkan.
b) Sekalipun mereka sudah mengerti, mereka
tetap harus mendengar.
Ay 21: “Aku menulis kepadamu, bukan
karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu
mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang
berasal dari kebenaran”.
Bdk.
Ro 15:14-15 - “(14)
Saudara-saudaraku, aku sendiri memang yakin tentang kamu, bahwa kamu juga
telah penuh dengan kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan
sanggup untuk saling menasihati. (15) Namun, karena kasih karunia yang telah
dianugerahkan Allah kepadaku, aku di
Karena itu maulah mendengar apa yang saudara sudah tahu!
Calvin: “Experience teaches us how
fastidious the ears of men are. Such fastidiousness ought indeed to be far away
from the godly; it yet behoves a faithful and wise teacher to omit nothing by
which he may secure a hearing from all. ... The Apostle by this praise did at
the same time stimulate his readers, because they who were endued with the gift
of knowledge, had less excuse if they did not surpass others in their
proficiency” (= Pengalaman mengajar kita betapa cerewet / suka
pilih-pilihnya telinga orang-orang. Kecerewetan / suka pilih-pilih seperti itu
seharusnya jauh dari orang-orang saleh; tetapi merupakan suatu keharusan bahwa
seorang guru yang setia dan bijaksana tidak menghapuskan apapun dengan mana ia bisa memastikan pendengaran bagi semua. ... Dengan pujian
ini sang Rasul pada saat yang sama merangsang para pendengarnya, karena mereka
yang telah diberi karunia pengetahuan, mempunyai lebih sedikit alasan / dalih,
jika mereka tidak melampaui orang-orang yang lain dalam keahlian / kemajuan
mereka) - hal
193.
Dari kata-kata Calvin ini ada
2 hal yang perlu diperhatikan:
·
Jangan cerewet dalam mendengar Firman Tuhan. Jangan hanya mau
mendengar Firman Tuhan yang enak / menyenangkan, tetapi carilah Firman Tuhan
yang berguna. Banyak orang tidak mau belajar tentang Saksi Yehuwa, padahal itu
sesuatu yang sangat berguna! Berusahalah belajar Firman Tuhan sedemikian rupa
sehingga saudara menjadi orang yang lebih berguna bagi Tuhan.
·
Makin saudara mempunyai banyak pengertian, makin saudara tidak
mempunyai alasan untuk tidak maju. Kitab Suci memang berbicara tentang
orang-orang terdahulu yang kemudian menjadi orang-orang yang terakhir, tetapi
janganlah saudara mau menjadi orang-orang seperti itu.
Mark 10:31 - “Tetapi banyak orang yang
terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang
terdahulu”.
c) Mereka harus berpegang pada kebenaran /
Injil yang sudah mereka terima dari semula.
Ay 24-25: “(24) Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus
tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu
dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan
tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. (25) Dan
inilah janji yang telah dijanjikanNya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang
kekal”.
Herschel H.
Hobbs mengatakan bahwa kata-kata ‘apa yang telah kamu dengar dari mulanya’ menunjuk pada Injil. Jadi, di
sini Yohanes menyuruh pembacanya untuk bertekun dalam iman / Injil.
Bdk. Gal 1:6-7 - “(6) Aku heran, bahwa kamu
begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah
memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, (7) yang sebenarnya bukan
Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang
bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus”.
Calvin
mengomentari kata-kata ‘dari
mulanya’
dengan berkata bahwa ini tidak berarti bahwa kita harus terus berpegang pada
ajaran yang pernah kita terima, karena ini bukan ketekunan, tetapi sikap tegar
tengkuk. Hanya kalau ajaran yang pernah kita terima itu betul-betul
berdasarkan Firman Tuhan maka kita boleh / harus bertekun di dalamnya.
Calvin: “The Papists boast of ‘a
beginning,’ because they have imbibed their superstitions from childhood.
Under this pretence they allow themselves obstinately to reject the plain
truth. Such perverseness shews to us, that we ought always to begin with the
certainty of truth” (=
Calvin: “The sum of what is said is,
that we cannot live otherwise than by nourishing to the end the seed of life
sown in our hearts. John insists much on this point, that not only the
beginning of a blessed life is to be found in the knowledge of Christ, but also
its perfection” (= Ringkasan / kesimpulan dari apa yang dikatakan adalah bahwa
kita tidak bisa hidup dengan cara lain kecuali dengan memelihara / memberi
makan sampai akhir benih kehidupan yang ditaburkan dalam hati kita. Yohanes
sangat berkeras dalam hal ini, bahwa dalam pengenalan terhadap Kristus ditemukan
bukan hanya permulaan dari kehidupan yang diberkati, tetapi juga
penyempurnaannya)
- hal 199.
d) Mereka membutuhkan pengajaran Firman
Tuhan terus menerus.
Ay 27: “Sebab di dalam diri kamu
tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari padaNya. Karena itu tidak
perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapanNya mengajar
kamu tentang segala sesuatu - dan pengajaranNya itu benar, tidak dusta - dan
sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah
hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia”.
1. Ini tidak boleh diartikan bahwa mereka
sudah tidak perlu belajar Firman Tuhan lagi. Ini hanya menunjukkan bahwa mereka
sudah bukan orang-orang bodoh lagi, yang sama sekali
tidak tahu apa-apa. Ini juga merupakan suatu pengakuan bahwa
Roh Kudus bisa mengajar mereka secara langsung.
Tetapi baik
Herschel H. Hobbs maupun Adam Clarke, mengatakan bahwa dalam kata-kata ‘tidak perlu kamu diajar oleh orang
lain’
ini, kata-kata ‘orang
lain’
menunjuk kepada para penganut Gnosticisme, yang sangat membanggakan
pengetahuan.
Tetapi semua setuju bahwa ayat
ini sama sekali tidak boleh diartikan bahwa orang
kristen tidak lagi perlu diajar orang lain.
Calvin: “He did not ascribe to them so
much wisdom, as to deny that they were the scholars of Christ. ... Absurdly,
then, do fanatical men lay hold on this passage, in order to exclude from the
Church the use of the outward ministry. ... no
one knew so much, that there was no room for progress” (= Ia tidak mengatakan bahwa mereka
mempunyai begitu banyak hikmat sehingga tidak perlu menjadi murid Kristus. ...
Karena itu, merupakan sesuatu yang menggelikan kalau ada orang-orang fanatik
yang memegang text ini, untuk membuang dari Gereja penggunaan dari pelayanan
luar. ... tidak seorangpun yang tahu begitu
banyak, sehingga tidak bisa maju lagi) - hal 200.
Adam Clarke: “
Ilustrasi: Tidak ada orang yang sesehat
/ sekuat apapun, yang tidak butuh makan. Makin seseorang tidak suka makan,
makin itu menunjukkan bahwa ia butuh makan.
2. Ay 27 itu berbicara baik tentang pengurapan (Roh Kudus) maupun
pengajaran.
John Stott (Tyndale): “Here, then, are the two
safeguards against error - the apostolic Word and the anointing
Spirit (cf. Is. 59:21). ... ‘You heard’ (ekousate, 24) the Word, ... ‘you received’ (elabete, 27) the
Spirit, ... The Word is an objective safeguard, while the anointing of the
Spirit is a subjective experience; but both the apostolic teaching and the
Heavenly Teacher are necessary for continuance in the truth. ... This is
the biblical balance too seldom preserved by men. Some honour the Word and
neglect the Spirit who alone can interpret it; others honour the Spirit but
neglect the Word out of which He teaches” [= Maka di sini ada dua
perlindungan terhadap kesalahan - Firman rasuli dan Roh yang
mengurapi (bdk. Yes 59:21). ... ‘Kamu telah mendengar’
(ekousate, ay 24) Firman, ... ‘kamu telah
menerima’ (elabete, ay 27) Roh, ... Firman merupakan perlindungan yang
obyektif, sementara pengurapan Roh merupakan pengalaman yang subyektif; tetapi baik
pengajaran rasuli maupun Guru Surgawi adalah perlu untuk terus berada dalam
kebenaran. ... Ini merupakan keseimbangan alkitabiah yang
terlalu jarang dipelihara oleh manusia. Sebagian menghormati Firman dan
mengabaikan Roh, padahal hanya Roh yang bisa menafsirkan Firman itu; yang lain
menghormati Roh tetapi mengabaikan Firman, dari mana Roh itu mengajar] - hal 114-115.
Yes 59:21 - “Adapun
Aku, inilah perjanjianKu dengan mereka, firman TUHAN: RohKu yang
menghinggapi engkau dan firmanKu yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut
keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN”.
e) Mereka harus tinggal di dalam Kristus.
Ay 28: “Maka sekarang, anak-anakku,
tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diriNya, kita beroleh
keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari
kedatanganNya”.
1. Kata-kata ‘tinggallah’ merupakan kata perintah
bentuk present, dan itu berarti hal itu harus dilakukan terus menerus.
Ini tentunya dilakukan dengan
banyak bersekutu (melalui doa dan Firman Tuhan), dan
juga melalui ketaatan kepada Tuhan / FirmanNya.
2. Kata-kata ‘hari kedatanganNya’ pada akhir ay 28 jelas
menunjuk pada kedatangan Kristus yang keduakalinya.
Herschel H. Hobbs: “The fact of this event is certain, but the time is
not” (= Fakta dari peristiwa ini adalah
pasti, tetapi saatnya tidak) - hal 72.
Catatan: tidak pasti dari sudut
pandang manusia, tetapi dari sudut pandang Allah, tentu saja saatnya juga
pasti.
Allah tidak akan
memberitahukan hal ini dengan cara apapun. Tujuannya supaya
kita siap setiap saat.
3. Secara implicit, ay 28 ini
menunjukkan bahwa kalau saudara tidak berusaha untuk tetap tinggal dalam
Kristus, saudara akan malu terhadap Kristus pada hari kedatanganNya.
f) Mereka harus berbuat kebenaran sebagai
bukti bahwa mereka betul-betul adalah orang percaya.
Ay 29:
“Jikalau kamu
tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang
berbuat kebenaran, lahir dari padaNya”.
Ayat ini menekankan bahwa
orang kristen yang sejati pasti akan berbuat
kebenaran.
Kita bisa tinggal dalam gereja
/ Kristus, memang karena pekerjaan Roh Kudus. Tetapi kita tetap perlu untuk
berjuang, yaitu dengan:
·
berhati-hati dengan ajaran sesat.
·
berpegang pada kebenaran yang sudah kita terima dari semula.
·
terus belajar Firman Tuhan.
·
mendekat / tinggal dalam Kristus.
·
mentaati Tuhan / melakukan kebenaran.
Maukah saudara melakukan semua
itu?
-AMIN-