Eksposisi Surat Paulus kepada Filemon
oleh: Pdt. Budi Asali M.Div.
1) Filemon punya hamba bernama
Onesimus, yang melarikan diri dari padanya, dan mungkin sekaligus mencuri
barang / uang Filemon. Onesimus bertemu dengan Paulus, dan
dibawa oleh Paulus kepada Kristus (ay 10).
Calvin: orang-orang pilihan Allah
kadang-kadang dibawa pada keselamatan oleg suatu cara
yang tidak bisa dipercaya, bertentangan dengan harapan umum, oleh jalan yang
berliku-liku dan memutar, dan bahkan oleh jalan-jalan yang membingungkan.
Onesimus hidup / tinggal dalam suatu keluarga yang religius dan kudus, dan
dengan dibuang dari keluarga itu oleh tindakannya sendiri yang jahat, ia seakan-akan dengan sengaja menjauhkan diri dari Allah dan
hidup yang kekal. Tetapi Allah, oleh providensia rahasia, dengan ajaib
mengarahkan pelariannya yang jahat, sehingga ia
bertemu dengan Paulus.
Nahum 1:3b
- “Ia
berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu
kakiNya”.
KJV: ‘the LORD hath his way in the whirlwind and in the storm’ (= TUHAN mempunyai
jalanNya dalam puting beliung dan dalam badai).
NIV: ‘His way is in the whirlwind and the storm’ (=
JalanNya ada dalam puting beliung dan badai).
NASB: ‘In whirlwind and storm is His way’ (=
Dalam puting beliung dan badailah jalanNya).
2) Paulus menyuruh Onesimus
kembali kepada Filemon.
3) Surat Filemon merupakan
4) Paulus
di sini menangani persoalan remeh: seorang budak yang lari!
Ay 1-3: “(1)
Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara
kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami (2) dan kepada Apfia
saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan kepada
jemaat di rumahmu: (3) Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita
dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu”.
1) Penulisan
surat ini dimulai dengan:
a) Menunjukkan siapa penulis
b) Kepada siapa
c) Suatu salam
dari penulis surat kepada penerima surat (ay 3).
2) “Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus
dan dari Timotius saudara kita”
(ay 1a).
a) Mengapa ia
tidak menyatakan dirinya sebagai rasul?
1Kor 1:1 - “Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul
Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita”.
2Kor 1:1 - “Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus
Yesus, dan dari Timotius saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus
dengan semua orang kudus di seluruh Akhaya”.
Gal 1:1 - “Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga
bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati”.
Ay 8-9a: “(8)
Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk
memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, (9a) tetapi mengingat
kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu”.
b) Paulus
menyatakan diri sebagai ‘seorang hukuman karena
Kristus Yesus’.
KJV: ‘a
prisoner of Jesus Christ’ (= seorang hukuman dari Kristus
Yesus).
1. Seorang
hukuman.
a. Sama sekali bukan karena ia bersalah.
Kis 23:29
- “Ternyatalah bagiku, bahwa ia didakwa karena soal-soal hukum Taurat
mereka, tetapi tidak ada tuduhan, atas mana ia patut dihukum mati atau
dipenjarakan”.
b. Karena Kristus Yesus / karena Injil!
·
Ay 9b: “Aku,
Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena
Kristus Yesus”.
·
Ay 13: “Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu
untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil”.
·
Ef 3:1 - “Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang
dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak
mengenal Allah”.
·
Ef 4:1 - “Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang
dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah
dipanggil berpadanan dengan panggilan itu”.
·
Fil 1:13 - “sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua
orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus”.
·
Kol 4:3 - “Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu
untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia
Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan”.
2. Seorang hukuman dari Kristus
Yesus.
3. Paulus tetap melayani / memberitakan
Injil dalam sikon yang buruk!
a. Dalam penjara itu Paulus menulis
surat-surat Kolose, Filemon, Efesus, dan Filipi (Intro, hal 28).
b. Buruknya keadaan Paulus pada saat itu.
Clarke: Paul adalah seorang tahanan di Roma
pada waktu ia menulis
DESMIOS (ay 1) - ‘seorang
hukuman’.
c. Dalam penjara ia
tetap memberitakan Injil.
Fil 1:12-13 - “(12) Aku menghendaki,
saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang
terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil, (13) sehingga telah
jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena
Kristus”.
2Tim 2:9
- “Karena pemberitaan Injil
inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu”.
c) Paulus tidak malu karena keadaan dirinya
sebagai orang hukuman itu.
2Tim 1:11-12 - “(11) Untuk Injil inilah
aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru. (12) Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku
tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa
Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakanNya kepadaku hingga pada
hari Tuhan”.
1Pet 4:15-16 - “(15) Janganlah ada di antara
kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau
pengacau. (16) Tetapi, jika ia
menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan
hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu”.
d) Dalam
Ay 9b-10: “(9b) Aku, Paulus, yang sudah
menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, (10)
mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam
penjara, yakni Onesimus”.
Hendriksen: Penyebutan dirinya sebagai orang
hukuman dari Kristus Yesus juga merupakan sesuatu yang sangat taktis, mungkin
secara tak langsung mengatakan: ‘Dalam perbandingan dengan pengorbanan
yang aku sedang lakukan, bukankah kebaikan yang aku minta darimu merupakan
suatu hal yang mudah?
Matthew Henry: Suatu permohonan dari seseorang yang
menderita bagi Kristus dan InjilNya pasti akan dianggap / diperhatikan dengan
lembut / ramah oleh orang percaya dan pelayan Kristus, khususnya pada waktu
dikuatkan juga oleh kebersamaannya dengan Timotius, seseorang yang menonjol
dalam gereja.
Mat 25:40,45 - “(40)
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina
ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. ... (45) Maka Ia akan
menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak
kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak
melakukannya juga untuk Aku”.
d) Kita tak boleh merasa malu tentang orang
yang dipenjarakan karena / Kristus / karena Injil.
2Tim 1:8 - “Jadi janganlah malu
bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman
karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi InjilNya oleh kekuatan
Allah”.
e) Paulus menghendaki orang-orang kristen mengingat akan pemenjaraan yang ia alami itu, supaya
juga diberi keberanian untuk menderita bagi Kristus.
Kol 4:18 - “Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku
sendiri. Ingatlah akan belengguku. Kasih karunia menyertai kamu”.
Fil 1:14 - “Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan
karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah
dengan tidak takut”.
f) “dan
dari Timotius saudara kita” (ay 1a).
1. Ini tidak
berarti bahwa Timotius juga adalah penulis surat ini.
2. Sebutan ‘saudara
kita’ bagi Timotius menunjukkan kerendahan hati
Paulus.
3) “(1b) kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja
kami (2) dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman
seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu” (ay 1b-2).
a) “kepada Filemon yang kekasih,
teman sekerja kami”.
1. Filemon adalah nama
dari seorang Kristen Yunani, yang artinya adalah ‘a friend’
(= seorang teman); dan ia mungkin tinggal di Kolose.
a. Onesimus, hamba Filemon, disebut ‘seorang dari antaramu’ dalam Kol 4:9.
Kol 4:9 - “Ia kusuruh bersama-sama
dengan Onesimus, saudara kita yang setia dan yang kekasih, seorang
dari antaramu. Mereka akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang terjadi di
sini”.
b. Arkhipus,
yang menjadi penerima surat ini bersama-sama dengan Filemon, juga muncul dalam
surat Kolose.
Kol 4:17 - “Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan
yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya”.
2. Filemon
adalah tujuan utama dari surat Paulus ini, karena ialah tuan / pemilik dari
budak bernama Onesimus ini (ay 15-16).
3. Dari
kata-kata Paulus ini jelas bahwa Filemon adalah orang Kristen yang saleh, yang
juga melayani Tuhan.
4. Paulus menyebut Filemon sebagai ‘teman sekerja kami’.
KJV: ‘fellowlabourer’
(= rekan / teman / sesama pekerja).
a. Jabatan / kedudukan Filemon.
b. Pulpit Commentary: Paulus percaya pada pekerjaan - pada
pekerjaan berat.
2Kor 11:23,27,28 - “(23) Apakah mereka pelayan Kristus? - aku
berkata seperti orang gila -aku lebih lagi! Aku lebih banyak
berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali
dalam bahaya maut. ... (27) Aku banyak berjerih lelah
dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali
aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, (28) dan, dengan tidak menyebut
banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua
jemaat-jemaat”.
Mark 3:20
- “Kemudian Yesus masuk ke sebuah
rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka
tidak dapat”.
Mark 6:31
- “
c. Penyebutan ‘rekan sekerja’ terhadap Filemon ini
lagi-lagi menunjukkan kerendahan hati Paulus.
Ay 19c: “karena
engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri”.
d. Pauluspun
membutuhkan ‘teman sekerja’ / ‘rekan
pekerja’, dan ia menghargainya.
Ro 12:4-8 - “(4) Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak
anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, (5) demikian
juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita
masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. (6) Demikianlah
kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang
dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita
melakukannya sesuai dengan iman kita. (7) Jika karunia untuk melayani, baiklah
kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; (8) jika
karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan
sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi
pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan
kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita”.
1Kor 12:7,18 - “(7) Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk
kepentingan bersama. ... (18) Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota,
masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang
dikehendakiNya”.
e. Filemon,
dan juga semua orang Kristen yang melayani Tuhan, bukan hanya bisa disebut
sebagai ‘rekan kerja’ Paulus, tetapi juga ‘rekan kerja
Allah’ sendiri!
1Kor 3:9a - “Karena kami adalah kawan
sekerja Allah”.
KJV: ‘For
we are labourers together with God’ (= Karena kami adalah
pekerja-pekerja bersama-sama dengan Allah).
NIV: ‘For
we are God’s fellow workers’ (= Karena kami adalah rekan-rekan
pekerja Allah).
b) “dan
kepada Apfia saudara perempuan kita”.
c) “dan kepada Arkhipus, teman
seperjuangan kita”.
1. Matthew Henry menganggap bahwa Arkhipus
adalah pendeta di gereja di rumah Filemon itu.
Kol 4:17 - “Dan sampaikanlah kepada
Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan
kaujalankan sepenuhnya”.
2. ‘teman
seperjuangan’.
a. Kata-kata ‘teman seperjuangan’ dalam KJV adalah ‘fellow
soldier’ (= rekan tentara).
b. Bagi saudara, yang mana yang lebih
menyenangkan / membanggakan: disebut sebagai ‘rekan’ oleh orang seperti Paulus, atau disebut sebagai ‘rekan’ oleh seorang konglomerat?
c. Matthew Henry mengatakan bahwa
seorang pelayan Tuhan harus memandang diri sendiri sebagai pekerja dan tentara.
d) “dan
kepada jemaat di rumahmu”.
A. T.
Robertson: Gereja yang
bertemu di rumah Filemon. ... Sebelum abad ketiga tidak ada
bukti tertentu tentang bangunan-bangunan gereja yang khusus untuk ibadah.
1Kor 16:19 - “Salam kepadamu dari
Jemaat-jemaat di Asia Kecil. Akwila, Priskila dan Jemaat
di rumah mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu”.
Ro 16:5 - “Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada
Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama dari daerah Asia
untuk Kristus”.
Kol 4:15 - “Sampaikan salam kami kepada saudara-saudara di Laodikia; juga
kepada Nimfa dan jemaat yang ada di rumahnya”.
1. ‘jemaat’ - ‘church’ (= gereja).
2. Kata ‘gereja’ menunjuk kepada orang-orang kristen
dalam gereja itu.
4) “Kasih karunia dan
damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai
kamu” (ay 3).
Hendriksen: Ini adalah bentuk salam
yang ditemukan dalam kebanyakan surat-surat Paulus. ... Apa yang kita lihat di
sini dalam surat Roma, dsb, adalah bahwa bentuk salam
Yunani telah dikombinasikan dengan bentuk salam Yahudi. Orang
Yunani berkata ‘KHAIRE!’ = ‘Sukacita bagimu!’ Orang Yahudi berkata ‘SHALOM!’ = ‘Damai!’. Tetapi, bukan hanya bahwa kedua salam
ini telah digabungkan oleh Paulus tetapi pada saat yang sama keduanya telah
diubahkan menjadi suatu salam Kristen yang khusus. Perhatikan, dalam hubungan
ini, bahwa KHAIRE telah diubah menjadi KHARIS = kasih karunia.
a) ‘kasih karunia’.
Ro 11:5-6 - “(5) Demikian juga pada waktu
ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia. (6) Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka
bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia
itu bukan lagi kasih karunia”.
ISBE: ‘Kasih karunia’ dalam
arti ini merupakan suatu sikap dari Allah yang keluar sepenuhnya dari dalam
diriNya sendiri, dan itu tidak disyaratkan oleh apapun dalam obyek dari
kebaikanNya. ... Jadi, ‘kasih karunia’ dalam arti ini merupakan
lawan kata dari ‘pekerjaan / perbuatan baik’ atau ‘hukum
Taurat’; ... Tentu saja arti kasih karunia inilah yang mendominasi Ro
3-6, khususnya dalam thesis 3:24, sementara penggunaan yang sama ditemukan
dalam Gal 2:21; Ef 2:5,8; 2Tim 1:9. Arti ketat yang sama
mendasari Gal 1:6 dan ditemukan dalam formulasi yang kurang tajam dalam Tit
3:5-7. ... Di luar tulisan Paulus, definisinya tentang kata ini kelihatannya
diadopsi / diambil dalam Yoh 1:17; Kis 15:11; Ibr 13:9, sementara suatu
penyimpangan dari definisi ini yang mengarah pada antinomianisme merupakan
subyek dari cercaan dalam Yudas 4. Dan, tentu saja, dari kata ini dalam arti
tekhnis dari Pauluslah berkembang doktrin Protestan yang panjang lebar tentang
kasih karunia.
Ro 3:23-24
- “(23) Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (24) dan
oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan
dalam Kristus Yesus”.
Gal 2:21
- “Aku tidak
menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka
sia-sialah kematian Kristus”.
Ef 2:5,8
- “(5) telah
menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh
kesalahan-kesalahan kita - oleh kasih karunia kamu diselamatkan - ...
(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah”.
2Tim 1:9
- “Dialah yang
menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan
perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karuniaNya
sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum
permulaan zaman”.
Gal 1:6 - “Aku heran, bahwa kamu begitu
lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah
memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain”.
Tit 3:5-7 - “(5) pada waktu itu Dia telah menyelamatkan
kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena
rahmatNya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang
dikerjakan oleh Roh Kudus, (6) yang sudah dilimpahkanNya kepada kita oleh Yesus
Kristus, Juruselamat kita, (7) supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih
karuniaNya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan
kita”.
Yoh 1:17
- “sebab hukum
Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang
oleh Yesus Kristus”.
Kis 15:11
- “Sebaliknya,
kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan
beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.’”.
Ibr 13:9
- “Janganlah
kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu
diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang
tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam
itu”.
Yudas 4 - “Sebab ternyata ada orang
tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang
yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah
orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk
melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa
dan Tuhan kita, Yesus Kristus”.
Ro 6:14-15 - “(14) Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di
bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. (15) Jadi bagaimana?
Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak
berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali
tidak!”.
Gal 5:4
- “Kamu lepas
dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup
di luar kasih karunia”.
Hendriksen: Kasih karunia, seperti digunakan di
sini, adalah kebaikan Allah yang spontan dan tak layak kita terima, kebaikanNya
yang diberikan dengan cuma-cuma, memberikan keselamatan kepada orang-orang
berdosa yang penuh dengan kesalahan yang berpaling kepadaNya untuk
perlindungan. ... Kita berpikir tentang seorang Hakim yang
bukan hanya mengampuni hukuman tetapi juga membatalkan kesalahan dari si
pelanggar dan bahkan mengadopsinya sebagai anaknya sendiri.
b) ‘damai sejahtera’.
Hendriksen: Kasih karunia membawa damai. Yang terakhir merupakan suatu keadaan damai dengan Allah, dan suatu
kondisi, suatu keyakinan di dalam batin / hati bahwa sebagai akibatnya semua
baik-baik saja. Ini bukanlah bayangan dari langit yang tidak berawan
dalam air yang tenang dari suatu danau yang indah, tetapi lebih seperti celah
dari batu karang dalam mana Tuhan menyembunyikan anak-anakNya ketika badai
sedang mengamuk.
-AMIN-