'KUASA RAKYAT' DI MALAYSIA SUDAH MELEDAK
DSWA dalam lawatannya di Manila kembali mengecam Diktator Mahathir Mohamad yang dikatakannya telah 'hilang perasaan'. Ia juga mengingatkan bahwa people power (kuasa rakyat) seperti terjadi di Filipina juga sedang bangkit di Malaysia.
"Saya anggap sokongan mereka bagi saya dan Parti Keadilan Nasional sebagai people power versi Malaysia," ujarnya merujuk kepada revolusi tak berdarah 1986 yang menggulingkan diktator Ferdinand Marcos dan memaksanya mengasingkan diri.
"Ini disebut 'kuasa rakyat' karena pada saat ini rakyat memberikan sokongan kepada saya," katanya. "Kemana pun saya pergi, rakyat datang kepada saya. Mereka katakan kepada saya, teruskan, lanjutkan. Kami di belakang anda."
"Ny (Corazon) Aquino dan rakyat Filipina telah menunjukkan kepada kita semua bahwa diktator dapat digulingkan jika massa menarik garis yang jelas dan mengatakan, cukup sudah. Tidak lebih,"tegasnya ketika.
"Anwar adalah korban sistem korup, sistem yang terbina dengan citarasa seorang perdana menteri yang pernah dihormati yang telah kehilangan perspektif, pandangan antara baik dan benar dan semua perasaan tentang realiti," ujar Wan Azizah yang mengaku sebagai 'politisi yang tidak disengaja'.
DSWA menegaskan, Mahathir dan 'konsfirasinya' takkan berhenti kecuali menghancurkan karier politik Anwar dan karakternya. Ia juga menjelaskan, Filipina memahami ketidakadilan yang berlangsung selama 20 tahun kediktatoran di bawah Marcos. Seperti banyak warga Filipina dulu, Anwar hanya berusaha 'mereformasi sistem dari dalam'.
Menurut dia, perlakuan kasar pemerintah terhadap Anwar 'membuka mata rakyat Malaysia terhadap ketidakadilan yang berada di sekitar mereka'.
Sumber: AFP