Konferensi
Pembangunan yang Berkelanjutan di Timor Lorosae
Tujuan dari knferensi ini ialah untuk menyoroti masalah lingkungan hidup dan mempromosikan dan memfasilitasi dialog tentang pembangunan berkelanjutan di Timor Lorosae, supaya prinsip-prinsipnya pembangunan berkelanjutan dapat digabungkan dalam rancangan-rancangan masa depan.
Konferensi ini akan mengikutsertakan orang-orang Timor
Lorosae, dan para ahli internasional, badan-badan PBB, dan organisasi non
pemerintah. Konferensi ini akan membangun jaringan kerja yang kuat dalam Timor
Lorosae dan mendirikan aliansi-aliansi dengan organisasi-organisasi pembangunan
berkelanjutan internasional.
Acara konferensi ini membahas isu-isu pembangunan
berkelanjutan secara luas: Pengenalan tentang Penebangan Berkelanjutan,
Pelestarian Sumber Daya Alam, Ekonomi, Isu-isu Sosial, Institusi-institusi dan
Teknologi.
Format konferensi ini termasuk sidang pleno pada pagi
hari, diikuti workshop untuk membicarakan topik-topik yang dikemukakan di
pleno. Workshop-workshop akan mengidentifikasikan dan membicarakan isu-isu
khusus dan pemecahan masalah yang relevan dengan keadaan di Timor Lorosae.
Tujuan konferensi ini untuk memperoleh hasil yang
nyata, Hasil yang diperkirakan adalah terbentuknya tim kerja pembangunan yang
akan didirikan untuk mengembangkan ide-ide yang muncul dalam konferensi ini.
Tujuan lain yang diharapkan termasuk menggariskan suatu kerangka kerja untuk
program pertukaran pendidikan, serta mengidentifikasikan proyek-proyek
lingkungan yang utama.
Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan yang berkelanjutan memenuhi
keperluan-keperluan lingkungan, ekonomi dan sosial sekarang tanpa membahayakan
kemampuan generasi-generasi yang akan datang untuk memenuhi keperlu-keperluan
mereka sendiri.
Dalam 30 tahun yang lalu, semakin banyak orang sadar
bahwa usah untuk meningkatkan standar hidup mereka harus juga sesuai dengan
dunia alami. Banyak orang juga sadar bahwa kurangnya pembangunan merupakan
ancaman terhadap lingkungan alami yang sama besarnya dengan pembangunan yang salah
tempatnya atau sembrono.
Timor Lorosae telah menderita penghancuran besar. Dari
puing-puing sebuah bangsa baru yang merdeka sedang dibangun. Timor Lorosae
mendapat kesempatan untuk mengembangkan sebuah strategi pembangunan
berkelanjutan yang terintegrasi, untuk membangun sebuah perekonomian dan
infrastruktur yang berkelanjutan, untuk melindungi lingkungan, harus
menghentikan dan memperbaiki degradasi lingkungan dan melestarikan suber-sumber
alami untuk generasi-generasi kita yang akan datang.
Sejarah Pembangunan yang Berkelanjutan
Kampanye kesadaran umum pada tahun 1960an dan 1970an
menyebabkan pemerintah-pemerintah di seluruh dunia mulai menghadapi isu-isu
tentang lingkungan hidup. Pembangunan berkelanjutan muncul dari kesadaran
global tentang masalah-masalh lingkungan.
Istilah pembangunan yang berkelanjutan pertama
diperkenalkan oleh Strategi Pelestarian Dunia pada tahun 1980. Laporan dari
Komisi Dunia tentang Lingkungan dan Pembangunan yang berjudul ‘Masa Depan Kita
Semua’ (1987) meletakkan pembangunan berkelanjutan di agenda global. ‘ Masa
Depan Kita Semua’ mengartikan pembangunan sebagai pembangunan yang bias
berkelanjutan.
Pembangunan adalah pembangunan yang berkelanjutan
kalau memenuhi keperluan-keperluan sekarang tanpa membahayakan kemampuan generasi-generasi
yang akan datang untuk memenuhi keperlu-keperluan mereka sendiri.
Agenda 21
Konferensi Bumi Rio de Janeiro pada tahun 1992
menghasilkan sebuah strategi pembangunan berkelanjutan yang baru, yaitu ‘Agenda
21’. Agenda 21 dibentuk untuk mempersiapkan
dunia untuk menghadapi tantangan-tantangan dari abad baru, untuk menangani
kemiskinan, kelaparan, penyakit, buta huruf dan degradasi lingkungan hidup
sebagai isu-isu yang saling berkaitan.
Rencana untuk bertindak ini memanggil negara-negara
untuk mengangkat strategi-strategi nasional untuk pembangunan yang
berkelanjutan. Banyak negara di seluruh dunia sedang berusaha untuk mulai
melaksanakan Strategi-strategi Pembangunan Berkelanjutan Nasional.
Di seluruh dunia ini banyak orang bergumul dengan maknanya
pembangunan yang berkelanjutan secara praktis, dan bagaimana caranya
mencapainya. Mereka sulit mengerti maknanya ‘berkelanjutan’ dan ‘pembangunan’.
Ada yang mengusulkan istilah-istilah lain, seperti pembangunan yang
berkelanjutan ekologis, atau pembangunan yang berkelanjutan dan etis, kehidupan
yang berkelanjutan dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Juga diusulkan dengan
keras bahwa gagasan ‘berkelanjutan’ juga melibatkan segi-segi rohani dan
budaya.
Lepas dari istilah-istilah ini, gagasan pokok itu
sama; system manusia adalah bagian dari system ekologi. Sistem manusia hanya
bisa berkelanjutan kalau keadaan manusia dan keadaan sistem ekologi cukup sehat
atau sedang membaik. Kalau salah satu dari dua sistem ini tidak sehat atau
memburuk keadaan masyarakat akan merosot.
Degradasi lingkungan adalah salah satu penyebab utama
untuk lingkungan hidup yang tidak bisa berkelanjutan. Perlu untuk menangani
isu-isu lingkungan hidup sebagai unsur penting dalam pembangunan yang
keseluruhan.
Kehidupan masyarakat Timor Lorosae tergantung pada
lingkungan yang sehat dan produktif. Misalnya, semua orang dan perusahan
tergantung pada sumber air yang sehat. Pertanian, perikanan, dan turisme juga
tergantung pada lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekarang dan
untuk generasi-generasi yang akan datang, sumber daya alam Timor Lorosae harus
dilestarikan dan diperbaiki.
Lingkungan Timor Lorosae
Lingkungan Timor Lorosae sangat mudah dirusak.
Lingkungannya sangat kering kalau dibanding dengan daerah-daerah lain, dan
sering megalami kekeringan. Penebangan hutan serta lereng yang curam, lapisan
tanah yang tipis, dan hujan musiman yang lebat mengakibatkan erosi, hilangnya
lapisan tanah, dan mutu air yang berkurang, yang kemudian mengancam batu karang
dan perikanan.
Walaupun keanekaragaman hayati Timor Lorosae masih
tinggi, tetapi banyak jenis terancam punah karena penebangan hutan yang tidak
teratur dan penangkapan binatang liar secara berlebihan. Timor Lorosae
mempunyai banyak jenis tanaman yang bernilai tinggi, termasuk pohon cendana dan
jati, tetapi jumlahnya tinggal kelompok-kelompok pohon kecil saja. Ini karena
terlalu banyak ditebang pada masa-masa Portuges dan Indonesia.
Di daerah kota, pencemaran dan limbah merupakan
masalah. Pencemaran udara dan air tanah langsung mempengaruhi kesehatan
manusia. Juga, Gangguan cuaca yang diakibatkan pemanasan global membuat banyak
malapetaka yang mempengaruhi keadaan kesehatan dan hidup untuk orang di seluruh
dunia.
Pembangunan yang berkelanjutan di Timor Lorosae
tergantung pada rancangan lingkungan
dan pengaturan yang efektif. Teknologi yang sesuai akan membiarkan desa-desa
kecil menjadi lebih terlibat dalam ekonomi dan urusan negara Timor Lorosae, dan
partisipasi komunitas dalam masyarakat sipil juga termasuk unsur yang penting
dalam membangun kemerdekaan.
Konferensi ini akan membahas banyak hal tentang
pembangunan, termasuk banyak unsure-unsur penting yang diperlukan untuk
melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Misalnya, hukum lingkungan pada tahap
nasional dan internasional akan dibicarakan, serta pengurusan data untuk
rancangan lingkungan dan pengurusan yang efektif. Konferensi akan menyediakan
kesempatan-kesempatan penting untuk tukar-menukar informasi ilmiah dan teknis,
berperan penting dalam pembangunan berkelanjutan untuk Timor Lorosae,