1. Latar belakang sejarah berdirinya
Kurang lebih 75 tahun yang lalu, beberapa orang dari Tiongkok masuk ke Indonesia. Mereka kemudian mencari tempat untuk menjalankan ibadah. Kemudian karena Tuhan selalu menolong orang yang rindu untuk beribadah, maka Tuhan memberi mereka tempat yaitu di jalan Caipo (sekarang bernama jalan Kopi). Mereka mengadakan kerjasama dan membuat 4 kebaktian yaitu
Gereja ini bernama "TIONG HWA KIE TOK KAUW HWE" atau Gereja Kristus Tiong Hwa.
Pada tahun 1952 gereja ini direnovasi dengan hasil pemindahan pintu utama, yaiut yang asalnya menghadap ke jalan Caipo dipindah menghadap ke jalan Bakmi (sekarang Jalan Samudra).
Pada tahun 1966, Gereja Tiong Hwa Tok Kauw Hwe mengganti nama menjadi Gereja Kristus Tuhan, akibat dari pergolakan politik yang terjadi waktu itu.Dan pada tahun 1974 para jemaat yang tergabung dalam kebaktian I, III dan IV memisahkan diri dari sinode Gereja Kristus Tuhan untuk bergabung dengan sinode Gereja Kristen Abdiel, karena dirasa lebih sesuai.
Pada tahun 1976 Gereja kami yang tergabung di Kebaktian IV yaitu Kebaktian berbahasa Hok Ciu yang mayoritas orang Hok Ciu mengganti nama dari GKA Hok Ciu menjadi GKA Gloria. Hari demi hari keadaan di jalan Samudra semakin tidak memenuhi kebutuhan dan Tuhan pun mengetahui keadaan ini, maka di akhir tahun 1976 GKA Gloria membeli sebuah bangunan gereja bebas orang Armenia yang terletak di Jalan Pacar 11-17.
Gereja ini dijual oleh orang Armenia, itu karena semua jemaatnya telah kembali ke negara asalnya dan hanya tinggal 1 kelurga yang menjalankan ibadah. Kemudian dari pusatnya yang terletak di Australia, diberi ketentuan gereja itu boleh dijual asalkan digunakan lagi sebagai gereja. Setelah dibeli maka kemudian gereja ini kami renovasi.
Pada tanggal 22 Desember 1979 kami resmi pindah ke gedung baru ini hingga sekarang, sedangkan gereja di Jalan Samudra tetap berjalan seperti sediakala, meskipun Kebaktian I sudah membeli gedung baru di Kayoon 22 yang bernama GKA Trinitas dan Kebaktian III sudah membeli gedung baru di Jalan Pregolan Bunder 46-48 yang bernama GKA Elyon.
Dan ketika kami merasa bahwa perlunya pendidikan alkitab bagi anak-anak SD, maka pada tanggal 22 Desember 1984 kami melakukan pentahbisan gedung sekolah minggu yang berlantai 4, dan pada tahun1989, kami membuka cabang di jalan Mayjen Sungkono (sekarang jalan HR Mohammad).
Dan pada tahun 1995 setelah sekian lama merasa pentingnya sekolah pendidikan Kristen lanjutan, maka kami membeli SIS (Surabaya International School) yang kemudian kami ganti namanya menjadi Sekolah Kristen Gloria dan akhirnya pada tahun 1996 ini kami membeli rumah di jalan Pacar 9.
2. Pandangan yang dianut oleh Gereja kami
PRESBITERIEN CHURCH
3. Sistem organisasi yang kami gunakan
SISTEM SENTRALISASI