trademark articles: page 1


Peransang Abang Dalam Karier Siti Nurhaliza


SITI Nurhaliza tidak pernah menduga akan terkenal di Indonesia. Tiba-tiba saja, ia dibanjiri banyak surat gara-gara kesuksesan lagu Betapa Ku Cinta Padamu. Penyanyi asal Malaysia kelahiran Pahang, 11 Januari 1979 ini cukup surprise ketika ditawari tampil di Indosiar dalam acara khusus Sejam Bersama Siti Nurhaliza. ''Saya hanyalah lulusan SPM (Sijil Pendidikan Malaysia, setingkat dengan SMU - red ). Saya masih harus belajar banyak tentang dunia ini. Saya harus menekuni secara total dan mengembangkan kemampuan saya dengan belajar menyanyi, performance panggung, memahami konsep promo tour. Itu pula yang menyebabkan saya memutuskan tidak meneruskan sekolah, agar tidak tanggung-tanggung dalam menekuni sesuatu,'' ujar putri kelima pasangan Tarudin bin Ismail dan Siti Salmah binti Bachik ini.

Meski tidak menyangka akan mendapatkan sambutan meriah dari penggemar di Indonesia, Siti meyakini pilihan yang diambilnya. Ini semua bukan satu kebetulan atau sekadar memanfaatkan kesempatan. Darah seni memang mengalir deras dalam dirinya. Kakek Siti, dari ibu, pemain biola dan kakaknya adalah penyanyi. ''Kakek saya pemain biola hebat. Ia dan abang saya mampu menyuburkan semangat dalam diri saya agar menjadi penyanyi berkualitas. Saya pun menjadi yakin dan merasa sayang bila tidak mencoba,'' ujar peraih penghargaan Artis Wanita Baru Terbaik 1997 , versi Anugerah Industri Musik, Singapura.

Meski demikian, tidak berarti Siti hanya memiliki satu pilihan tanpa memikirkan alternatif lain. Ketika masih belia, Siti justru bercita-cita jadi polisi. Satu karier yang terbilang jauh dari yang diraihnya saat ini. Keinginan itu bisa jadi berawal dari kekagumannya pada sang ayah, yang berprofesi sebagai polisi di Malaysia. ''Saya melihat polisi sebagai sosok yang gagah dan mengagumkan. Ayah terlihat sangat gagah saat mengenakan seragam,'' cerita Siti Nurhaliza penuh kenangan.

Untuk mengasah bakat yang dimiliki, Siti tidak belajar olah vokal secara khusus. Ia memilih belajar dengan caranya sendiri, mendengarkan suara penyanyi pujaannya, seperti Celline Dion, Marriah Carey dan Whitney Houston. Kemudian ia mencoba meniru dengan menyanyikan lagu-lagu penyanyi pujaannya itu. Ia terus mengulang-ulang sampai merasa pas dan mirip dengan versi aslinya.

Debut pertama Siti di dunia tarik suara dimulai pada 1995. Ketika itu, abangnya menyarankan untuk mengikuti lomba menyanyi tingkat nasional. Berkat keyakinan sang abang, Siti berhasil merah gelar Juara Bintang. Pada 1996 kesuksesan kembali diraihnya ketika memenangkan Juara Lagu. Lagi-lagi berkat dorongan sang abang, Siti memberanikan diri mengirimkan contoh vokal ke perusahaan rekaman di Malaysia. Hasilnya, perusahaan rekaman itu memberikan tanggapan yang baik. Mereka menawari Siti rekaman. Pada 1996, Siti melempar album pertama berjudul Jerat Percintaan. Baru pada album kedua yang berjudul Betapa Ku Cinta Padamu, Siti dikenal di Indonesia. Itu berkat kerja samanya dengan Blackboard. Album kedua ini, berdasarkan catatan Blackboard, berhasil mencapai angka penjualan 400 ribu keping kaset. Bukan jumlah yang sedikit, terutama bagi pendatang baru seperti Siti Nurhaliza. ''Hasil album ini, saya pakai untuk membeli kereta (mobil - red ). Saya perlu kendaraan untuk memenuhi kebutuhan bepergian ke sana ke mari. Sisanya ditabung. Saya tidak mau menghambur-hamburkan uang", tutur Siti bersemangat. Di Indonesia, Siti mempunyai pengalaman menarik ketika pembuatan video musik Betapa Ku cinta Padamu . Pada video yang mengambil seting tempat kawasan Puncak, Jawa Barat dan Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta itu, hadir Anjasmara sebagai model utama. ''Bukan karena syuting bersama Anjasmara. Tapi pada saat syuting klip itu, saya mesti memegang kelinci banyak sekali. Padahal saya tidak pernah memegang kelinci sebelumnya,'' ungkap pengagum DR. Mahathir Mohamad.

''Dia sangat serius dalam bekerja. Apa yang dilakukan selama pembuatan klip itu bisa dibilang profesional, supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Gosip mengenai hubungan saya dengan Anjasmara, itu hanyalah kabar burung yang sangat jauh dari kenyataan,'' kilah Siti tentang Anjasmara.

Meski telah menerjunkan diri dalam dunia hiburan yang penuh gonajng-ganjing, Siti mengaku belum siap berpacaran. Ia merasa usianya masih sangat muda. ''Usia saya baru 18 tahun. Masih banyak yang harus saya pikirkan sebelum masuk ke dunia pacaran,'' jelas Siti saat mengakhiri pembicaraan dengan BI. Para penggemar yang jatuh cinta, harus menunggu sampai Siti benar-benar siap. Begitu? * rur/guh

Source: BINTANG Online

[prologue] [profile] [albums] [awards & achievements]
[photo gallery] [articles] [guestbook]


Hakcipta Terpelihara (c) Kal_El 1997
E-mail: kal_el7@rocketmail.com