Karawaci, 21 Juni 2004
Untukmu Ayah
Ayah,..
Sosokmu menjadi tauladan dipundak kami
Perjalanan hidupmu laksana lentera dipenghujung cakrawala
Tanpa terasa usiamu semakin senja diterpa zaman
Ayah,
Lenganmu legam, kuat dan kokoh mengayuh biduk ini
Mencari rizki dan menghidupi kami anak anakmu
dari petang hingga larut malam
Ayah,.
Kini kau terbaring dan merintih tanpa daya
Tak ada lagi suara suara lantang terdengar
Ketika Lengan yang kokoh legam itu mulai terkulai
lemas dan tak berdaya
Ayah,
Doa kami memang tak setulus bunda
Namun Izinkan kami menengadahkan tangan
KeHHHHHHHHHAjjjjjjjhadirat
ILLAHI dan mengucap doa untukmu
Ayah,.
Lekaslah bangkit,
Lekaslah berteriak lantang kembali
seperti dulu
Karena kami rindu akan hadirmu
Wassalam
\Hardi