Edisi 10 merupakan pertanda, bahwa Tips Online mencoba tetap setia hadir di hadapan Anda, dengan harapan tetap mampu memberi makna





Berbagai ragam cara para pemilik warung sex di Internet untuk memancing orang agar mampir





Semakin banyak situs sex di Internet. Bahkan kesan umum jika orang menyebut kata Internet ya soal sex itu





Antisipasi berbagai informasi seputar dunia komputer yang muncul deras setiap hari





Pengantar Sistem Analis (bagian 10): Batch Processing dan Teknik Dokumentasi



Apkomindo









 




Apple Computer Adopsi Teknologi Intel

Saya dulu pernah menjadi redaksi pelaksana tabloid komputer Komputek. Pada salah satu nomornya salah satu redaksi saya mewawancarai seorang pemakai komputer Apple yang sangat fanatik. Ucapannya kemudian saya pakai menjadi judul wawancara tersebut, yaitu 'lebih baik mati kalau disuruh pakai komputer selain Apple atau Mac'. Bukan main, to?

Apple Computer memang memberikan kebanggaan tersendiri bagi pemakainya, saat itu. Maklum, tak ada komputer sebaik Mac, untuk pekerjaan keartisan, seperti menggambar, atau untuk keperluan penerbitan. Tak salah, kalau para profesional di bidang penerbitan bisa minta mati saja kalau disuruh menghasilkan pekerjaan pencetakan yang bagus tetapi cuma diberi PC, bukan Mac. Bagaimana bisa, to?

Tetapi, rasanya yang bersangkutan tak harus bunuh diri, hanya karena justru dari perusahaan Apple Computer sendiri yang memilih untuk sejenak melupakan kebanggaan dan harga diri yang berlebihan tersebut. Bayangkan, Apple Computer memutuskan untuk mengadopsi teknologi Wintel (Windows, yang artinya sistem operasi buatan Microsoft, dan Intel, yaitu PC-PC yang menggunakan processor Intel, bukan yang lain). Padahal, sejak puluhan tahun lalu, yang namanya Mac dan PC selalu berada dalam kubu yang berseberangan, yang sulit disatukan. Bagaimana pun Apple Computer tetap harus bisa survive di tengah persaingan komputer dan harga yang benar-benar sudah mencekik leher. Apple Computer berniat untuk menyediakan sistem yang murah, selain untuk lebih memperbanyak pilihan bagi produk-produk keluaran pabrik ini.

Apple Computer, bagaimana pun, telah puluhan tahun diakui sebagai inovator di industri hardware komputer. Meski begitu Apple Computer toh harus mengikuti arus utama, yang dalam waktu dekat ini akan menerapkan setidaknya tiga inti teknologi yang dikenal luas digunakan pada komputer-komputer PC yang menggunakan processor Intel dan sistem operasi Windows. Apple Computer benar-benar berniat untuk mengambil keuntungan dari tingginya volume pasar PC yang terbentuk saat ini.

Strategi yang akan dikenmbangkan adalah dengan mengambil hal-hal yang menonjol dari teknologi-teknologi Windows, Intel, dan Macintosh, mencampurkannya menjadi satu sehingga menghasilkan komputer yang dilahirkan dari turunan-turunan terbaik, yang diharapkan bisa mengalihkan perhatian miliaran pengguna PC saat ini. Meski demikian, Apple Computer tetap akan menempatkan sistem operasi Mac dan processor PowerPC sebagai perbedaan utama dibanding dengan PC-PC Wintel pada umumnya.

Salah satu teknologi yang saat ini sedang dipasarkan besar-besaran yang diramalkan akan menabrak dominasi platform Mac yang sejauh ini sangat menguasai medan olah grafis dan desktop publishing adalah teknologi AGP (Accelerated Graphic Port), yaitu teknologi grafis 3D dari Intel. Itulah sebabnya, mengapa para eksekutif Apple merencanakan untuk memberikan dukungan kepada AGP untuk mereka terapkan di komputer buatan Apple pada pertengahan 1999 nanti.

Teknologi lainnya yang seolah-olah menemukan kandangnya di produk Mac mendatang adalah apa yang disebut USB atau universal serial bus, yang dikembangkan pertama kali oleh Intel bersama-sama dengan Compaq Computer beserta Microsoft. Mesin baru Mac yang mereka sebut iMac, yang kemungkinan akan diluncurkan Agustus mendatang, merupakan mesin Macintosh pertama yang menyertakan fasilitas standar 'plug-and-play' untuk berhubungan dengan modem, floppy drive, keyboard, kamera, dan printer ke PC tanpa harus melakukan restart pada komputer. Mac sudah menerapkan teknologi ini puluhan tahun silam, tetapi masih belum dijadikan standar. Selama ini, PC yang paling akhir, masih belaum terlalu 'plug-and-play' banget, seperti yang ada di Mac itu. Mesti restart dulu, tidak langsung 'tancap-dan-mainkan'.

Apple telah berbesar hati untuk tidak merasa paling baik dengan berbagai kelebihan teknologi yang mereka miliki. Sebab, lebih penting dari itu semua, apa yang dilakukan oleh Apple Computer ini akan lebih memperluas peluang memasarkan periferal-periferal Mac untuk menjadi sebuah perangkat-perangkat standar. Ini akan memperluas peluang bagi industri periferal, seperti keyboard, joystick, atau hard disk eksternal hingga removable storage untuk tidak kuatir membuat produk-produknya tersebut juga terpakai di komputer Mac.

Apple Computer mulai bergerak ke arsitektur standar Intel sebenarnya sudah berlangsung sejak 1995 silam, ketika mulai mengadopsi teknologi PCI (Peripheral Component Interconnect) untuk ditempatkan pada bus Nu-Bus. PCI dikembangkan oleh Intel, bersama-sama dengan Digital Equipment dan kelompok lainnya. PCI adalah sebuah standar bus yang mampu mengulangalikkan data dari device sepert jartu-kartu grafis dan hard drive.

Berbicara di depan pertemuan tahunan Worldwide Developer Conference, vice president Apple untuk urusan rekayasa desktop, Glen Miranker. menyatakan bahwa perusahaannya telah memutuskan untuk melanjutkan penawaran-penawaran teknologi PCI yang lebih cekatan. keuntungan dari itu adalah, bahwa kini para pengguna Mac bisa lebih gampang membeli hardware. Selama ini mereka hanya bisa membeli hardware yang khas untuk Mac saja, dan harganya sudah pasti mahal. Sementara berbagai periferal PC (Wintel) begitu banyak beredar, dengan harga yang jatuh-jatuhan, tetapi sayang tak bisa mereka pasang di komputernya. Kini, semuanya sudah akan berakhir.

Telah diungkapkan di bagian awal artikel ini, bahwa rata-rata pengguna komputer Mac adalah orang-orang yang profesional dan sangat fanatik. Bagaimana pun situasinya, mereka memilih mati jika tidak boleh menggunakan komputer Mac. Meski fanatik, protes mereka tentang serba mahalnya periferal Mac bukannya tak ada. Di kesempatan konperensi tahunan tersebut ada salah seorang pengembang aplikasi Mac yang menyatakan, bahwa dirinya benar-benar frustrasi dan iri melihat begitu murahnya komponen periferal PC.

Para pengamat mencatat gerakan yang dilakukan oleh pihak Apple Computer ini adalah bagian dari upayanya menuju ke sistem standarisasi yang lebih terbuka. Memang sangat sulit untuk tetap menggiring para pemakai Mac, meski mereka fanatik, dengan memaksa mereka terus menerus bersedia membeli periferal mahal, sementara di luar sana yang namanya standarisasi kian terbuka, yang membuat orang semakin bebas memilih apa yang mereka sukai dan mampu beli.

Salah satu contoh lain tentang upaya Apple Computer untuk mengarah ke sistem terbuka adalah seputar masalah komponen. Di PowerMac G3 yang terbaru, memiliki processor yang bisa ditancapkan pada soket ZIF (zero insertion force), yang juga sudah lama digunakan di PC-PC Intel, agar memudahkan penggunanya bila hendak meng-upgrade processornya ke jenis yang lebih baru.

Produk terbaru Apple Computer, yang iMac, adalah merupakan produk pertama dari semangat dari kampanye 'think different', adalah sebuah sistem desktop menggunakan case yang tembus cahaya, dengan harga murah. Komputer iMac mengingatkan kita pada desain awal Macintosh, dengan monitor yang sudah terpasang. Desain iMac memiliki perbedaan yang sangat radikal selain harganya. Dengan harga sekitar 1299 USD, iMac diharapkan akan membuat Apple Computer untuk kembali masuk ke pasar konsumen umum, yang semakin cenderung meminati barang dengan harga yang lebih murah. Hal ini dinyatakan sendiri oleh Steve Jobs. Ia sangat percaya, bahwa pihak Apple Computer telah melakukan langkah yang benar, membidik sasaran para konsumen kelas menengah ke bawah, dengan usaha memalingkan perhatian para pengguna PC selama ini, selain juga untuk memberikan kesempatan para pengguna Mac agar mereka semakin memperoleh komputer yang tetap tangguh, namun dengan cara lebih leluasa.

Jobs, yang merupakan CEO sementara (sampai kapan, nih?) memperkirakan ada sekitar 16 juta pelanggan komputer Mac yang secara potensial akan memberi Mac baru, tetapi senantiasa kuatir mengenai masa depan produk tersebut, yang terasa memiliki kekurangan sebagai produk yang menarik minatnya.

Komputer iMac diharapkan akan mengisi lubang besar di jajaran PC Apple. Ini adalah produk pertama bagi konsumen Mac yang mereka tunggu-tunggu sejak bertahun lalu. iMac menggunakan processor PowerPC 750 yang 233 MHz, dua warna dasar pada kotak yang tembus cahaya antara warna biru dan putih, hard disk berkapasitas 4 GB, memori 32 MB, sudah termasuk fasilitas jaringan, modem internal dan drive CD-ROM. Masih didukung dengan memory cache kedua berkecepatan tinggi dengan ukuran 512 KB, yang akan menjadikan komputer ini menjadi sangat gegas.

Lebih jauh iMac merupakan Mac pertama yang menggunakan teknologi USB (Universal Serial Bus) yang memungkinkan periferal-periferal bisa langsung ditancapkan lalu dipakai, tanpa harus mematikan sistem dan boot ulang (plug-and-play). Teknologi USB ini merupakan pendekatan yang dilakukan di banuak komputer PC-PC Intel dewasa ini. Keyboard dan mouse dari iMac adalah berbasis teknologi USB tersebut.

Keberadaan USB benar-benar sangat berarti bagi para pengguna komputer Mac, yang selama ini harus dengan ketidakrelaan hati mesti membeli printer atau periferal lain yang khusus, agar bisa ditancapkan pada port Mac yang spesial bentuknya itu. Dengan USB maka mereka bisa memasang periferal-periferal yang murah, sama dengan yang dipakai para rekannya pengguna PC.

Reaksi umum atas keluarnya iMac dengan kelengkapan teknologi USB adalah positip semua. Jim Halpin, CEO dari CompUSA, salah satu dari pengecer PC terbesar di AS bahkan menyatakan, bahwa inilah pertama kali ada produk yang memungkinkan para pengguna PC untuk (juga) membeli Mac. Tim Bajarin, president dari Creative Strategies bahkan berani menyatakan, kalau Apple telah mengeluarkan produk yang mampu ditandingkan dengan produk PC yang manapun. Apple Computer mulai membangun pijakan yang semakin mantap di pasar pengguna komputer kelas menengah ke bawah.

Steve Jobs tak main-main. Pada kesempatan itu ia mempertontonkan keandalan iMac-nya, dengan menandingkannya terhadap komputer Compaq Presario, 400 MHz yang berprocessor Pentium II, dengan memainkan sebuah file video berukuran sangat besar. Komputer iMac, yang cuma seharga 1299 USD tersebut mampu menyelesaikan pekerjaannya lebih dahulu dibanding dengan Compaq Presario tadi. Padahal harga Presario tersebut sekitar 2599 USD. Lou Mazzucchelli, seorang analis dari Gerard Klauer Mattison bahkan menyatakan, begitu melihat produk seperti itu, rasanya ingin beli satu lagi. Rasanya, masih menurut Lou, sulit mempercayai ada produk hebat dengan harga semurah itu. Notebook lain dari Mac juga dicacatnya sebagai produk yang tak bakal menang terhadap iMac tadi. Harga saham Apple Computer di wall Street kontan menyambut harapan tadi dengan kenaikan harga. Agustus depan, ketika masa pergantian tahun ajaran berlangsung, iMac bakal diluncurkan. (edi purwono)

 



Apple Computer tak mesti memper-
tahankan kebanggaan yang selama ini mereka sandang. Itu sebabnya, mengapa mereka mengadopsi Wintel akhir-akhir ini.




Perang harga di industri PC bukan semakin reda. Siapa saja korbannya?




Buku putih seputar urusan nama domain, yang merupakan kebijakan pemerintah AS di bawah Clinton sudah diedarkan.



Aneka kabar, antara lain soal notebook yang kian bersaing harga, lalu mengenai kemungkinan akses Internet serba gratis di masa datang. Juga perlu disimak, mengenai kebijakan pemerintah India tentang Internet.




DVD, kian rancak. Sajikan film berdurasi lama tanpa sungkan. Bahkan dengan jaminan kualitas tayangan. Tak heran banyak PC yang sudah siap-DVD.