home| download | link | isi buku tamu | lihat buku tamu
Berita Seputar karate

BKC

  kirim Berita |

tambah url |

pencarian |

faq

 

 

Menu Utama

Pencarian Data :

Karate

Apakah Karate itu ?
Teknik Latihan
Peraturan Kata
Peraturan Kumite
Aliran Karate
Perguruan Karate
Daftar Kata
Daftar Istilah Karate
   
BKC
Apa itu BKC ?
Sejarah BKC
Pendiri BKC
Pengurus
Arti Lambang
Keanggotaan
Latihan dan Ujian
Tingkatan
Daftar Cabang BKC
Lagu-lagu BKC
   
BKC Bogor
Sejarah BKC Bogor
Pengurus
Kegiatan
Prestasi
Alamat MSH Bogor
Daftar Dojo
   
Lain-Lain

Informasi
Klasik
   
   

Rate our site
@
SearchIndonesia

 
 
.  

Kejuaraan Karate AUKO

Mereka Minta Dipertahankan

Jikalau menilik hasil akhir yang dicapai 12 karateka Indonesia di ajang kejuaraan karate AUKO, Singapura, yang berakhir Jumat (3/12) lalu, jelas tergambar penurunan prestasi ketimbang ajang serupa tahun lalu di Taiwan.  Dua medali emas yang dihasilkan di Taiwan tidak sebanding dengan tiga perak dan tiga perunggu di Singapura.

Meskipun demikian, ada sebuah kebanggaan dan torehan sejarah yang dicatat para karateka Merah Putih pada kejuaraan tingkat Asia itu, terutama di nomor kumite putra.  Untuk pertama kalinya, di kumite beregu putra, mereka mampu mempecundangi tim Iran, yang selama ini kekuatannya sangat disegani, di penentuan juara pool.

"Jika sebelumnya kita berada di nomor tiga di bawah Jepang dan Iran, kini dengan hasil di Singapura itu, kita bisa klaim bahwa di tingakat Asia, Indonesia berada di bawah Jepang. Ini sejarah," ujar pelatih M. Gusti. Oleh sebab itulah atas nama sejarah pula.  M. Gusti menyatakan bahwa sebaiknya PB FORKI mempertahankan 12 karateka itu dalam pelatnas jangka panjang.

"Ini usulan saya, sebab saya melihat negara-negara lain seperti Jepang atau Iran serta Malaysia, masih mempergunakan karateka lamanya saat bertanding di Singapura lalu, bahkan Malaysia masih memakai atlet eks SEAG '97,"tambahnya.

Benahi Kekurangan

Tak hanya mempertahankan atlet yang sudah matang itu, Gusti juga mengusulkan adanya penambahan para atlet muda berpotensi yang berlatih bersama atlet seniornya. Di luar itu, penambahan program latihan makro bagi para karateka senior juga harus diperhatuikan lebih serius. Penambahan ini tak hanya menyangkut soal teknis semata oleh PB FORKI diatasi dengan seringnya mendatangkan pelatih asal Jepang, Masao Kagawa, untuk latihan singkat selama seminggu tapi soal fisik juga harus diperhatikan.

"Dari segi kualitas, saya bisa bersaing. Hanya saja sewaktu bertanding di Singapura alu hingga final, saya merasa fisik cepat habis. Saya berjanji akan memperkuat sektor itu," ujar Novilus Yoku yang meraih perak di kumite kelas bebas.

 

(Bola, Selasa 7 Desember 1999)

 

 

   
Hak Cipta © 1999-2000 BKC Cabang Bogor
Kritik dan saran hubungi Webmaster BKC Bogor: bkcbogor@yahoo.com
Desain oleh : Junjun Priatna Praja