Suatu keharusan dalam tehnik ini adalah bahwa pasangan awal
untuk memulai bukan merupakan pasangan sedarah ( adik/kakak atau sekandang ).
Pasangan perkutut ini harus merupakan perkutut
pilihan yang keduanya mempunyai suara yang bagus, setidaknya masing-masing jantan dan betinanya mempunyai kelebihan suara
masing-masing. Disamping perlunya kita ketahui silsilah pasangan tersebut untuk mengetahui dengan pasti bahwa pasangan tersebut
memang merupakan keturunan dari perkutut unggul dimana moyangnya pernah menjadi juara dalam kelasnya. Dengan cara back cross
ini kita ingin mempersatukan secara maksimal gen-gen dari tetua yang bagus tersebut menjadi satu keturunan yang bagus dan
merata.
Penciptaan galur ini memakan waktu cukup lama ( beberapa
tahun ), karena memerlukan penyilangan antara beberapa generasi, menunggu generasi yang dilahirkan dari persilangan tersebut
menjadi dewasa kelamin untuk dapat disilangkan kembali. Sehingga usaha ini sangat dibutuhkan ketekunan, ketelitian dan kesabaran
( Lihat penjelasan dibawah berikut ini ).
Tahun Ke-1 :
Bapak/Jantan (A) x Ibu/Betina (B)
Menghasilkan anakan (F1) =
Jantan : C dan D, Betina : E, F dan G
Tahun Ke-2 :
Dilakukan perkawinan Silang :
Bapak/Jantan (A) x Anak/Betina (E), (F) atau
(G)
Menghasilkan anak (F2) = AE, AF dan AG ( Jantan atau Betina )
Ibu/Betina (B) x Anak/Jantan (C) atau (D)
Menghasilkan anak (F2) = CB dan DB ( Jantan atau
Betina )
Tahun Ke-3 :
Dilakukan perkawinan Silang antara anak-anak (F2) :
- AE x CB ->
AECB
- AE x DB -> AEDB, dst. sebagai F3.
- CB x AE -> CBAE
- CB x AF -> CBAF
- CB x AG -> CBAG, dst. sebagai F3.
Tahun Ke-4 :
Dilakukan perkawinan Silang antara anak-anak (F3) :
- AEDB x CBAG ->
ABCDEG, dst. sebagai F4.
Pada tahun ke-4 diharapkan sifat-sifat
Bapak dan Ibunya sudah ada pada anak-anak (F4) tersebut yang menjadi Galur atau Strain BF kita.