Menuju Hati Yang Bersih
Bersih Tujuan Hidup

Home

Bersih Aqidah
Bersih Ibadah
Bersih Akhlaq
Bersih Harta
Foto
Bersih Tujuan Hidup
Kisah dan Hikmah

MEMENUHI SERUAN ALLAH DAN RASUL-NYA

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Kami berwasiat kepada kalian dan diri kami untuk bertakwa kepada Allah dan menaati-Nya. Kami juga mengingatkan kalian dan diri kami untuk tidak mendurhakai dan menyelisihi perintah-Nya. Allah SWT telah berfirman yang artinya, "Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba-Nya." (Fushilat: 46).

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Dalam surat Al-Anfal: 24--25 Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Dan, peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan, ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya."

Ayat di atas menggambarkan bahwa umat ini akan mulai bila memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya, mati di jalan Allah dan berpegang teguh dengan apa yang telah diturunkan Allah dan sunah Rasulullah saw.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Marilah sejenak kita melihat sejarah umat Islam masa lalu. Umat yang memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya, lalu menancapkan dengan kuat dalam hatinya. Umat yang telah menjadikan Alquran dan sunah sebagai sumber untuk menyelesaikan persoalan-persoalan.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Dari akidah (keyakinan) seperti itulah kemudian muncul syariat yang melandasi umat ini dengan peraturan yang penuh dengan rahmat dan keadilan-Nya, membebaskan manusia dari tunduk dan patuh kepada thaghut kepada seorang manusia yang merdeka yang hidup dalam kemuliaannya sebagai manusia. Kemuliaan yang ditanggung oleh prinsip dan pengajaran syariat yang indah yang oleh Allah dijadikan sebagai undang-undang. Syariat yang tidak melebihkan satu warna kulit atas warna kulit yang lain, satu jenis atas jenis yang lain, kecuali dengan kadar pemenuhan mereka terhadap seruan dan kedekatan kepada Allah.

Syariat yang memasuki Ibnu Sauda dengan kakinya di atas Kakbah yang mulia. Syariat yang indah yang menghidupkan Badui jahiliah dan penyembah berhala di Jazirah Arab; syariat yang menjadikan di antara mereka sebagai umat yang satu; umat yang mengutamakan orang-orang Muhajirin atas diri mereka sendiri sekalipun mereka memerlukan apa yang mereka berikan itu. Bangunan yang saling merekat dalam persaudaraan keimanan dalam masyarakat Madinah yang bercahaya menjadi saksi atas lahirnya negara Islam untuk pertama kalinya dalam sejarah umat ini.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Setelah Rasulullah wafat, negara Islam kemudian dilanjutkan oleh para khalifah, pemimpin, dan sultan. Mereka memimpin dengan minhaj Allah yang telah bersinar pada masa kenabian. Allah menjadikan umat Islam sebagai sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, menyeru kepada kebajikan dan melaksanakannya, mencegah perbuatan munkar dan menjauhinya. Mereka adalah umat terbaik yang mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya, dari peribadatan kepada sesama manusia kepada peribadatan kepada Allah Azza wa Jalla. Kaum muslimin kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia menyampaikan dakwah Islam kepada seluruh manusia, menyeru mereka dengan hujah yang jauh dari unsur paksaan. Karena, paksaan tidak ada dalam agama. Sebab, telah jelas jalan yang benar dengan jalan yang sesat.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Umat Islam dalam din ini adalah pemimpin para umat. Umat yang menerapkan syariat Allah dalam melaksanakan kepemimpinannya dan berjalan di atas petunjuk Rasulullah saw. Dengan inilah para umat itu hidup di bawah naungan Islam, penuh dengan keadilan dan jauh dari kezaliman dan paksaan, meskipun agama mereka berbeda. Karena itu, umat yang berada di bawah kekuasaan Islam senang dan bersegera bergabung dengan pemerintahan Islam, karena mereka melihat pemerintahan Islam jauh dari unsur kezaliman, penyelewengan, dan pemaksaan.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Sejak umat ini enggan kembali kepada Allah dan memenuhi seruan-Nya, musibah demi musibah datang menghinggapi mereka. Musibah yang paling besar adalah hilangnya hukum Islam dan diganti dengan hukum buatan manusia. Sebab, kezaliman yang paling zalim adalah meninggalkan hukum (syariat) Islam dan berhukum kepada hawa nafsu. Allah SWT telah berfirman, "Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (Al-Maidah: 50). Mereka berkeinginan berhukum kepada thaghut, padahal mereka diperintah untuk mengufurinya. Rasulullah saw. juga bersabda, "Dan, para pemimpin mereka tidak berhukum dengan apa yang telah diturunkan Allah kecuali mereka akan dikuasai oleh para musuhnya, maka mereka akan kehilangan sebagian apa yang ada di tangan mereka." (HR Baihaqi).

Inilah umat, yang sekaran para musuh telah menguasai tanah dan kekayaannya. Hilang pulalah apa yang ada di tangan mereka melalui kesepakatan para pemimpinnya, para antek penjajah. Mereka inilah yang ikut berperan menghancurkan umat. Mereka menghilangkan hukum Allah dan berhukum dengan thaghut, menggantikan sesuatu yang lebih baik dengan sesuatu yang lebih rendah, dan mereka berusaha menghalangi upaya kebangkitan umat dengan memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya.

Allah telah menjamin dengan kelahiran agama ini, dan ia berjanji akan menolongnya di atas bentangan sejarah umat ini. Allah berfirman, "Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya." (Yusuf: 21).

Maka, ambillah pelajaran wahai orang-orang yang beriman. Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin doa kalian akan dikabulkan-Nya. Wallahu a'lam.

Untuk saran, tanggapan dan kritikan hubungi: