Wasiat Ibu Untuk Anaknya
Laman Utama | Doa | Galeri Foto | Legal | Diskusi | Untaian Kata | Sudut Hukum | Warkah | Puisi | Cerpen | Kembara | Tetamu | Tazkirah | Link | Komentar Buku
Seruling Senja

Setelah al Haris bin Amr, raja negeri Kandah berkahwin dengan anak perempuan Auf bin Muhlim Ashaibani, di waktu utusan diraja hendak membawa pengantin untuk disampaikan kepada Raja tadi, maka ibunya berwasiat kepada anak perempuannya itu.

 

 

wahai anakku !

kalaulah wasiat ini

untuk kesempurnaan adabmu

aku percaya kau telah mewarisi segala-        galanya

 

tetapi

ia sebagai peringatan untuk yang lalai

dan pedoman kepada yang berakal.

Andai ibu bapamu dapat memberikan segala-     galanya

Nescaya

Tak perlu bagimu seorang suami

Dan kau terlalu berharga buat kami

 

Tetapi!

Wanita dicipta untuk lelaki

Lelaki dicipta untuk wanita.

Bercerailah kau dari ayunan buaianmu

Meninggalkan teratak tempat besarmu

Melangkah menuju kealam baru

Yang belum kau kenal

Yang belum kau biasa

Kau milik suamimu

Anggap dirimu sebagai hamba

Tentunya suamimu

Jadi teman yang paling setia.

 

Bawalah wasiat dariku

Sepuluh sifat

Sebagai bekalan perjalanan

Menuju alam bahagia

Relakan hatimu

Sekadar yang ada

Semoga suci hatimu

Dengan taat setia

Dan hulur tanganmu

  

Tanda berganding bahu

Jauhkan dirimu dari

segala yang jelek

yang dihidu atau dipandang mata

juga awasi gerak gerimu

agar tidak sumbang mengguris rasa

sembunyikan suram wajahmu

gantikan ia dengan sinar

secerah sang suria pagi

dan badan yang semerbak harum

bermandikan bauan

mata berpasak, kening  bercelak

itu menambah seri

itu membangkitkan berahi

dan

air cukup memada

bagi yang tiada

 

jaga masa makannya

juga waktu tidurnya

kerana,

perut kosong hilang bicara

mata mengantuk hilang kesabaran di dada

kunci mulutmu

tabahkan hatimu

badanmu terselamat

jiwa temanmu tidak terseksa

simpan dulu kerianganmu

dikala dia berduka

pendamkan kesedihanmu

dikala dia bergembira

akibat aksi tiada senada

hilang simpatimu disebab pertama

keruh suasana disebab kedua

hulur tanganmu

andai kau menghulur sebelah tangan

nescaya dia menghulur kedua belah tangan

tidak cukup tangan, nyiru pula ditadahkan

 

ketahuilah!

Kasihmu tidak sampai kemana

Jika hatimu berdua tidak sejiwa

Kasih kau, kasihlah dia

     Benci kau, bencilah dia

Allah saja yang menentukan nasibmu.

.

Enter supporting content here