Ke Malimping Lagi Masih segar di ingatan, seminggu yang lalu (Sabtu, 4 Juli 1998) masih berada di Malimping, setelah hampir 4 tahun yang lalu saya ke sana. Ini pantai Malimping berkarang dengan sedikit pasir dan airnya masih jernih. Kalau sore hari, air surut kita bisa melihat-lihat tumbuhan dan hewan laut yang tertinggal. Memang daerah ini masih sepi dan belum banyak wisatawan dalam negri yg berkunjung ke daerah ini, apalagi wisatawan luar negri. Tapi sayang,saya melihat banyak bunga karang yang rusak akibat di linggis penduduk setempat untuk di jual ! Berbeda dengan 4 tahun yang lalu saya ke sana. Sedih melihatnya, apakah ini dampak dari krisis moneter sehingga penduduk setempat pun harus merusak dan menjual bunga karang. Jalan-jalan di pinggir pantai juga menyenangkan apa lagi kalau hobi dengan fotografi, banyak obyek yang menarik untuk di potret, seperti karang-karang yang muncul waktu air laut surut. Bentuk karangnya banyak macam, ada yang menyerupai kerbau. Karang-karang di ukir oleh ombak dan angin dalam waktu psroses yg cukup lama. Sedang karang-karang yang di dasar menjadi seperti kolam yang banyak ikan dan beberapa hewan laut lainnya seperti kepiting dan umang-umang (keong kecil yang suka dijual dan dibuat main oleh anak-anak kecil)
Mengamati hewan dan tumbuhan laut juga menarik. Faktor keberuntungan juga memegang peranan penting bagi fotografer, Misalnya, saya mendapat obyek menarik dari seekor kepiting dengan perutnya penuh dengan telur, dan sepertinya tidak terusik dengan kehadiran saya, jadi kepitingnya diam saja (ini bukan kepiting mati loh !). Lalu dengan sigap dan hati-hati supaya kepitingnya jangan kabur, kamera saya bidik. Jarak dengan obyek cukup dekat sekali sekitar 30 cm, apa memang mau di potret kali seperti fotomodel :) Pergi ke Malimping saya bersama teman yang kebetulan ingin berburu babi hutan yang menjadi hama di sana. Jadi pada malam harinya berangkatlah saya, ikut dengan teman saya ini untuk berburu dengan jeep Land Cruisernya yang sudah di modifikasi menyerupai jeep offroad cuma pada kap bagian belakannya bisa dibuka untuk berdiri sambil membidik sasaran. Tapi malam itu tidak ada seekor babi hutan pun yang nongol sampai pukul 22.00. Akhirnya teman saya memutuskan untuk bergabung dengan rekan-rekan lain yg sedang ber-offroad di daerah sana juga. Jadi malam itu saya mendirikan tenda dan menginap di base camp para peserta offroad di pantai yang berpasir. Pagi harinya baru kelihatan jelas jeep peserta offroad yang sebagian besar memakai Toyota Land Cruiser dan Suzuki Katana/Jimny. Mereka adalah para penggemar offroad yang tidak terikat pada suatu organisasi. Jadi berdasarkan berita di mulut kemulut saja mereka berkumpul di sana untuk ber-offroad ria. Pesertanya ternyata bukan orang dewasa saja, istri dan anak-anaknya juga di ajak ! Tujuan para peserta offroad akan menuju pedalaman, menemui penduduk yang di tinggal di sana untuk membagikan sembako (sembilan bahan pokok) Jam 8.30 pagi, air laut belum naik/pasang mereka berangkat meninggalkan base camp Pertama kali saya mengikuti kegiatan offroad, ternyata tantangannya menarik juga, tapi sayang saya tidak bisa mengikuti mereka sampai masuk jauh ke pedalaman, karena jeep yang teman saya kendarai tidak menunjang medan, dan kelihatannya teman saya juga tidak mau meneruskan perjalanan. Jadi saya tidak bisa mengikuti mereka lagi untuk mengambil moment saat penyerahan sembako ke penduduk setempat.......sayang sekali:( Akhirnya kembali lagi ke base camp dan di teruskan pulang ke tempat menginap di Malimping.
|
|||||||||
kembali ke halaman depan |