Fokus
  Apa itu Qada' & Qadha
  Analogi Pertama
  Analogi Kedua
  Analogi Ketiga
  Beriman Kepada Qadha'
  & Qadar

Nasihat Buat Jiwa

Kegiatan Semasa
  Seven Princess 1 Knight

Kisah Dan Teladan
  Mimpi Anas Malik r.a
  Ikhlas Dalam Beribadah

Puisi
  Ditakdirkan Aku Di Sini

Renungan

Koleksi Sinar
 

        Aku ini tidak memiliki suatu apapun yang berharga  yang merupakan pokok atau modal untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat ini. Satu-satunya yang ada hanyalah umurku yg masih tertinggal dan tentulah habis pula modal yang kumiliki ini.  Yang ada setelah itu hanyalah putus asa dan tidak mungkin memperoleh keuntungan sedikit pun.

        Hari ini amat baru bagiku. Untung Allah Ta’ala masih memberi kelonggaran waktu padaku, memberi kenikmatan yang besar padaku dan bahkan ditambahkan pula kenikmatan itu dengan mengurniakan bekal hidupku ini.  Andaikata Allah Ta’ala sudah mematikan aku, pasti aku berharap semoga aku dikembalikan lagi ke dunia sekalipun hanya untuk sehari sahaja, agar aku dapat beramal soleh dan menambah kebajikan sebanyak-banyaknya.

        Hai Jiwa, anggaplah seolah-olah engkau ini telah mati dan engkau kini baru dikembalikan ke dunia. Ingatlah dan berhati-hatilah, jangan sampai hari tambahan ini engkau sia-siakan, sebab pernafasan yang engkau keluarkan ini adalah mahal sekali, tinggi nilainya dan tidak ada sesuatu bendapun yang cukup besar untuk dijadikan harganya.

        Maka dari itu, awaslah, hai jiwa.  Jangan sekali-kali engkau bermalas-malas, jangan sebarangan, jangan bersenang-lenang, sebab kalau itu yang kau lakukan, pasti terlambat engkau utk mencapai darjat kaum ‘illiyin yang tinggi kedudukannya di sisi Allah Subhaana Wa Ta’ala.  Tingkatan yang tertinggi itu dapatlah dicapai oleh orang lain, dan sekiranya demikian engkau akan merasa rugi buat selama-lamanya, sekalipun engkau dapat masuk syurga.  Perasaan rugi itu tidak akan terpisah dari dirimu, malah sakit kerana kekesalan tadi tidak akan terhingga besarnya.

        Dengarlah apa yang diucapkan oleh salaf yang mengatakan : “Anggaplah bahawa orang yang berbuat jahat itu dimaafkan, tetapi bukankah ia telah terlambat sehingga tidak dapat memperoleh pahala bsar seperti yang dicapai oleh orang-orang yang baik-baik kelakuannya.”

        Bukankah kata2 ini menyatakan bertapa ruginya dan betapa pula besarnya penyesalan bagi orang2 yang berkesempatan berbuat kebaikan kerana umurnya hanya tinggal tidak seberapa lagi.

Sedarilah pula firman Allah Ta’ala yang bermaksud:

“(Ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan (untuk di hisab), itulah hari (waktu itu) dinampakkan kesalahan-kesalahan.”