MAHLIGAI ASMARA
Adnan Abu Hassan/Hani M.J.
Terkenang saat pertemuan antara kita
Detik cinta mula berbunga indahnya ku rasa
Bila rindu kita pastikan bertemu
Hilanglah kesunyian di kalbu
Bila rindu kan ku sebut namamu
Seakan kau di sisiku
Oh kasih marilah padaku
Kita bersama membina mahligai asmara
Kan ku hiasi tamannya
Dan ku tanamkan bunga cinta ooo…
Ingin rasa ku nyatakan pada dunia
Hanyalah dirimu yang teramat ku sayangi
Bahagianya ku rasakan
Dulu dan kini
Kisah cinta antara kita
Sungguh mempesona
JERAT PERCINTAAN
Adnan Abu Hassan/Othman Zainuddin & Hani M.J.
Dalam pertemuan ini
Kita terperangkap sudah
Dalam jerat percintaan
Yang tidak disangkakan
Aku telah jadi lupa siapa diriku ini
Engkau juga dihanyutkan
Oleh arus percintaan
Tapi pabila aku sedar diri siapakah aku ini
Aku tertanya sendiri apakah akan terjadi
Oh apakah kita kan teruskan
Di dalam arus percintaan
Perlukah kita untuk berkorban
Demi pertahankan kebahagian
Dalam persimpangan ini
Ku masih terus menanti
Dalam rasa keharuan
Di manakah akhirnya
ANTARA WAKTU DAN USIA
Adnan Abu Hassan/Hani M.J.
Manusia memburu harta kebendaan
Kota lupa sopannya bunga terkulai layu
Di antara waktu dan usia yang kian tandus
Ayah tua menanti penuh kehampaan
Hujan turun tak berirama mentari pudar cahayanya
Simpati pada ayah tua menanti bersama usia
Inikah teknologi tanpa maruah
Yang memisahkan kemesraan dan kasih sayang
Yang pernah terjalin antara kita semua
Oh sekelian penghuni kota janganlah kita lupa
Oh sekelian penghuni kota kita hanya sementara
Sebelum menanti tibanya hari yang sepi
Hari-hari yang abadi
SEMPADAN
Adnan Abu Hassan/Hani M.J.
Di dalam kesamaran daku sendirian mencari jawapan
Di manakah kasih dulu nan mewangi dan mengharum
Kini hilang sudah dari genggamanku
Di dalam kelukaan daku kepiluan sedih mengenangkan
Lautan kasih untukmu kau bina sempadan
Tiada lagi luhurnya cintamu yang murni
Haruskah ku meneruskan percintaan hampa ini
Yang hanya menambahkan parah luka di hati
Katakanlah oh… kepadaku
Andai tiada lagi cinta itu akan ku pergi darimu
Di dalam kepayahan ku gagahkan diri mengarung derita
takrela ku menerima cintamu yang dusta
Inilah sempadannya di antara kita
SANGGAR BAYU
Adnan Abu Hassan/Othman Zainuddin
Panas yang membakar bumi
Hangus segala kehijauan
Langit menjadi kelabu
Hilang segala kebiruan
Dalam terik panas ini
Aku rindu pada hujan
Aku rindu pada tiupan angin
Sanggar bayu kan ku dirikan
Sungguh kejamnya manusia
Tangan yang penuh dengan dosa
Memusnahkan segala-gala
Hati tak bertimbang rasa
Sanggar bayu kan ku dirikan
Tempat laluan sang angin
Burung-burung berkicauan
Di lubuk ikan bermain
CARI-CARI
Fauzi Marzuki/Shafinaz
Usah lagi kau berdiam diri
Cari-cari kau perlu mencari
Andai kata kau masih di sini
Mengharapkan warnanya pelangi
Bercerita dan memuji diri tetap jua kau masih di sini
Jangan pula kau salahkan nanti irihati yang merosak diri
Buka mata dan lihatlah ke damlam diri
Buka minda cari-cari kepincangan sendiri
Hasad dengki menguasai hati kini
Kan menjadi senjata yang memakan diri
Cari-cari kau perlu mencari
Usah lagi kau khayal bermimpi
Tak mungkin adanya nanti bulan turun ke pangkuan diri
BICARA LUKA
Fauzi Marzuki/Amran Omar
Kalau benar apa yang telah ku dengar
Permainanmu di sebalik sedarku
Sungguh bisa malah tidakku sangka
Manis kat depanku lain bicara
Selama ini tak pernah kusangsi
Malah kasih melebihi segala
Namun ternyata terang kini
Tak bersuluh lagi
Usah kau sembunyi
Telah ku tahu gerak laku siapa kau sebenar
Tak ubah sandiwara memukau
Hanyalah di depan mata
Biar waktu tentukan siapa yang benar
Usah dikesal andai saat itu
Kau sedari ku tak lagi berada di sisimu oh…
KERANA JELINGANMU
Adnan Abu Hassan/Lukhman S.
Dari jelinganmu dari renunganmu
Ada maksud terlindung
Ingin ku bertanya ingin ku menyapa
Tapi bukanlah masanya
Kata hati usah berdiam diri
Hampirlah dirinya luahkan yang terpendam
Dua wajah bertemu bagai ada tak kena
Lidah menjadi kelu
Jelinganmu itu tajam menusuk seluruh jiwaku
Malam yang memisahkan kita
Sendiriku di kamar memikirkan maksudnya
Jelingan serta renungan
Jelingan manjamu sukar ku tafsirkan
Bermain di fikiran
Biar kegagalan di awal harapan
Kau tak akan ku lepaskan
Kata hati selamilah hatinya
Lambat laun nanti engkau temuinya
JALANAN BERDURI
Peter Fam/Hani M.J.
Awan mendung yang berarak kedinginan
Lautan keruh yang bergelora kecewa
Bayu nan lembut yang berhembusan kesedihan
Kini jadi taufan kehilangan haluan
Sekian lama daku mencari bahagia
Namu tiada ku semukanya di mana
Jalanan ku tempuh penuh duri
Beginikah suratan hidupku ditentukan
Mengapa duka lara seringkali melingkari diri ini
Bilakan berakhir kisah pilu dari hidupku
Ingin ku pergi bawa hati
Jauh ku pergi bawa diriku yang sepi
Oh mungkinkah ku bertemu oh bahagia yang ku cari
Segala kepahitan ku rasa ku pendamkan
Tak mungkin dapatku meluahkan pedihnya
Biarlah daku mengharunginya sendirian
Waktu sakitnya daku rasakan derita