vHari ini Tanggal
 
PENYAKIT HATI
 
      f
Kajian Islam
Kembali ke Masjid
Futur Jama'i
Cerdik seperti ular, jinak seperti merpati
 
Berita
Militer dan Organisasi Islam
 
Cermin
Ma'rifatullah
Masa lalu
Hikayat
Percaya Takhayul
Mengikuti Hawa Nafsu
Taklid dalam Ibadah
   
Iptek
Keajaiban lebah Madu
   
Tips
Berpikir praktis,..
Hemat waktu ambil jalan pintas !
   
Humor
Kastubi memburu nabi
   
   
Heboh Search
Heboh
   
Jajak Pendapat
Apa yang menarik dari Web ini ?
Informasi MUA
Buletin Al Fath
Mutiara Hadits
Opini
Mutiara Kalbu
Sirah

Current results
Free Web Polls
   
 

PERCAYA TAKHAYUL

Salah satu diantara bukti rububiyah Allah bagi Makhluk-Nya adalah diutusnya para malaikat yang bertugas mengatur dan memelihara segala yang ada dibumi untuk kebutuhan penghuninya, terutama manusia sebagai manajer atas mahluk lainnya.
Keyakinan seorang muslim tentang adanya para petugas Allah yang ditebar dibumi ini merupakan rukun iman; satu diantara penyangga kebenaran iman seseorang kepada Allah. Dengan keyakinan ini, setiap mukmin harus mengimani sepenuh hati (jasim) bahwa tidak ada sesuatupun yang dialaminya melainkan sepenuhnya atas qudrat dan iradat Allah. Ia tidak boleh-bahkan haram- menyelipkan unsur atau pihak lain kedalam qudrat dan iradat Allah. Sikap seperti itu menyebabkan hati yang syirik kepada Allah.
Diantara sikap hati yang cenderung membawa syirik adalah tathayyur, yaitu menjadikan sesuatu sebagai pertanda datangnya nasib buruk. Tathayyur berasal dari kata dasar Thair ( burung ). Pada tradisi masyarakat jahiliyah (( sebelum islam ) ada suatu keyakinan bahwa jika seseorang keluar rumahnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, lalu ada seekor burung lewat disebelah kirinya, seketika itu pula ia pulang lagi kerumah, karena itu pertanda atas nasib buruk akan menimpanya. Pada masyarakat indonesia pun ditemukan kepercayaan yang tidak benar ini, diantaranya sebagai berikut :
1. Jika kupu - kupu masuk rumah pertanda akan ada tamu.
2. Jika di perjalanan menuju tempat kerja dicegat kucing,pertanda nasib malang akan menimpa.
3. Pecah atau jatuhnya piring sebagai pertanda akan datangnya kehancuran, kegagalan, atau kematian seseorang.
4. Selain ketiga contoh di atas, masih banyak kebiasaan - kebiasaan buruk lainnya yang di kaitkan dengan keberuntungan atau kemalangan. Sebagai Muslim, kita mesti menghindarinya.

Adapun peyebab utama penyakit ini adalah adanya buruk sangka terhadap Allah dan lemahnya iman seseorang terhadap qadha dan qadar. Selain itu, penyakit ini di akibatkan juga oleh hal - hal berikut :
1. Adanya keyakinan sesat yang menyimpang dari tauhidullah ( tauhidur - rububiyah ).
2. Adanya pengaruh aliran animisme yang mempercayai yang mempercayai benda- benda pembawa kemujuran, seperti cincin, jimat, wafaq dan lafad-lafad Al Qur'an yang di pasang di leher.
3.
Kurangnya pengetahuan dan pengalaman seseorang dalam membaca ayat-ayat kauniyah ( tanda - tanda kebesaran Allah yang tersebar di Bumi ). Padahal pemahaman terhadap ayat - ayat kauniyah melalui penguasaan ilmu penegetahuan dan teknologi baik yang di ajarkan oleh orang Islam maupun orang kafir dapat membantu menyelesaikan problematika hidup. Sebagai contoh, peguasaan terhadap ilmu dan strategi ekonomi, Insya Allah, akan membantu mempercepat keberhasilan dalam berusaha.
4.
Tidak ada rasa tawakal atau menyerah tanpa syarat terhadap kekuasaan Allah.

Seseorang mukmin wajib menghindari penyakit ini, diantaranya dengan cara berikut :
1.
Menguatkan iman dengan tauhid, karena tathayyur itu termasuk perbuatan syirik.
Rasulullah SAW bersabda : " Thiyarah itu syirik ( Rasul mengulanginya sampai tiga kali ) "
2. Menghindari semua penyebabnya.
3.
Bekerja sebaik dan semaksimal mungkin dengan menggunakan manajemen yang baik.
4. Meyakini dan memahami bahwa tidak ada Thiyarah ( suatu pertanda ) pun yang dapat mempengaruhi untung dan ruginya suatu usaha, selain akibat usahanya sendiri.
5. Mewaspadai unsur atau pihak-pihak yang cenderung mengganggu kelancaran usaha dan merusak hasilnya, seperti berzinah bermewah-mewahan,atau tinggal di lingkungan yang penghuninya orang-orang yang buruk akhlak. Rasulullah bersabda " Tidak ada akibat tanpa sebab, dan tidak ada tathayyur ( dalam sesuatu apapun ). Terjadinya suatu cela dalam usaha di akibatkan oleh tiga hal, yaitu kuda ( alat transportasi yang mewah ), perempuan ( yang buruk akhlaknya ), dan tempat tinggal ( yang buruk penghuninya ). ( HR. Bukhari - Muslim )
6. Menghilangkan sepenuhnya penyakit tathayyur ini dengan bertawakal kepada Allah sejak awal usaha sampai evaluasi hasilnya. Rasulullah bersabda " Akan tetapi Allah menghilangkan penyakit ( tathayyur ) ini dengan bertawakal kepada-Nya." ( HR. Abu Daud ).
7.
Menghindari prasangka buruk yang didasarkan pada praktek-praktek sejenis tathayyur ( praktik mistik ) yang menjanjikan sejuta khayalan setani. Kemudian menghiasi perjalanan awal dalam segalanya upaya dengan mengambil berkah dari kalimat La Ilaha Illallah yang membekali semangat dan optimis kerja, dengan niat semata-mata karena Allah, dan beribadah berdasarkan syariah-Nya, menuju Ridha Allah.
8.
Jika setan membisikkan tathayyur dalam telinga batin, segeralah membaca kalimat ta'uz ( isti 'ah , beristighfar, dan berdoa dengan kalimat berikut : " Ya Allah, tak ada yang mampu mendatangkan segala kebaikan melainkan dengan kekuasaan-Mu, tidak ada yang mampu menolak segala keburukan melainkan dengan kekuasaan-Mu, tidak ada daya kekuatan hanya kepada-Mu. ( HR. Abu Daud )

 

 

   
       
 
 
© Musholla Ulul Al Baab Politeknik Negeri Malang
Jl. Veteran PO.BOX 04 Malang 65145 Telp. ( 0341 ) 551341 Pes. 307
Kritik,Pesan, dan Saran kirim ke : Ulul_albaab@bolehmail.com