Mengapa kaum muslimin menginginkan berlakunya syari'at Islam dan berdirinya Negara Islam ? Karena, ajaran Islam tidak menyetujui penyekatan antara agama dan politik. Islam ingin melaksanakan politik selaras dengan tuntunan yang telah diberikan agama dan menggunakan negara sebagai sarana melayani Allah. Islam menggunakan kekuatan politik untuk mere-formasi masyarakat dan tidak membiarkan masyarakat melorot ke dalam "tempat terakhir yang paling buruk". Hal ini menunjukkan bahwa reformasi yang dike-hendaki Islam tidak dapat dilaksanakan melalui khutbah-khutbah saja. Kekuatan politik juga penting untuk mencapainya. Inilah cara pendekatan Islam. Dan konsekuensi logis dari cara ini adalah bahwa negara harus dibentuk berdasarkan pola-pola Islami. Inilah ketentuan keimanan Islam dan tidak dapat diabaikan begitu saja. Konsep Barat yang menerapkan pemisahan agama dari politik (sekulerisme) adalah asing bagi Islam, dan menganut paham ini sama artinya pembangkangan hakiki dari konsep politik Islam.
Kaleidoskop seabad (1900-1999) dinamika umat Islam Indonesia. Ajang muhasabah sekaligus pijakan menjayakan Islam di masa depan
Berbagai berita yang beredar di masyarakat awam, bahwa dalam lingkungan komunitas muslimin di Indonesia, sekelompok gerombolan di bawah pimpinan Toto Abdussalam ini punya garis perjuangan mentereng, yaitu mendirikan Negara Islam Indonesia. Ironisnya perilaku kelompok ini justru berbentangan dengan ajaran Islam. Mereka tidak mewajibkan shalat lima waktu, yang sebenarnya wajib.
Perintah-perintah yang masih ditunggu implementasinya
Ayat di atas merupakan serangkaian
ayat yang turun berkaitan dengan sikap kaum munafik yang
bersekutu dengan golongan kafir. Diriwayatkan, di saat hijrah,
banyak orang munafik yang kembali dengan alasan kondisinya tidak
memungkinkan. Ada yang mengatakan tertimpa demam Madinah.
Persoalan ini kemudian menjadi bahan diskusi hangat di kalangan
ummat Islam. Alasan itu masuk akal, tetapi sulit diterima. Sebab,
hijrah merupakan keharusan dan konsekuensi bagi mereka yang
menyatakan beriman, tapi tiba-tiba ada alasan baru. Sementara
banyak pula yang sudah melaksanakan hijrah tetapi tidak ditimpa
apa-apa.
Maka sikap ummat Islam terpecah antara yang memaklumi dan
menolak. Mereka yang menolak langsung menyebut kelompok yang
kembali itu sebagai munafik, sementara yang bisa memaklumi masih
menganggapnya ummat Islam biasa. Maka Allah segera menurunkan
ayat ini, sebagai penegasan sikap. Mereka yang kembali itu bukan
hanya munafik, tetapi telah membawa diri kepada kekafiran karena
menentang perintah Nabi. Secara tegas diperintahkan kepada ummat
Islam untuk tidak mempercayai mereka, menjadikan mereka kawan,
bantu-membantu, dan sebaliknya bila bertemu hendaklah mereka
dibunuh saja.
Resensi-reseni Buku Darul Islam
Berikut adalah resensi-resensi buku tentang Darul Islam. Yang berhasil kami himpun adalah resensi dari Majalah PANJI MASYARAKAT, 29 September 1999, hal. 88. Judul buku: Menelusuri Perjalanan Jihad S.M. KARTOSUWIRYO, karangan Irfan S.Awwas, Wihdah Press, Yogyakarta, 1999. Kemudian Majalah D&R, 20-26 September 1999, hal. 37 Judul buku: 1. Menelusuri Perjalanan Jihad S.M. Kartosoewirjo, Oleh Irfan S. Awwas, Wihdah Press, Yogyakarta, Juli 1999 (cetakan kedua), xxxvi + 185 halaman. 2. Pemikiran Politik Proklamator Negara Islam Indonesia S.M. KARTOSOEWIRJO, Oleh Al Chaidar, Darul Falah, Jakarta, Muharram 1420, Lii + 854 halaman. Dan yang terakhir dari majalah GAMMA, 12 September 1999, hal. 94 Judul buku: Pengantar Pemikiran Politik Proklamator Negara Islam Indonesia S.M. KARTOSOEWIRJO, oleh Al Chaidar, Darul Falah, Jakarta, Muharram 1420 H.
Memahami kembali Sejarah Darul Islam di Indonesia
Selama ini kita telah tertipu membaca buku-buku sejarah serta berbagai publikasi sejarah perjuangan umat Islam di Indonesia.Sukses besar yang diperoleh dua rezim penguasa di Indonesia dalam mendistorsi sejarah Darul Islam, adalah munculnya trauma politik di kalangan umat Islam. Hampir seluruh kaum muslimin di negeri ini, memiliki semangat untuk memperjuangkan agamanya, bahkan seringkali terjadi hiruk pikuk di ruang diskusi maupun seminar untuk hal tersebut. Tetapi begitu tiba-tiba memasuki pembicaraan menyangkut perlunya mendirikan Negara Islam, kita akan menyaksikan segera setelah itu mereka akan menghindar dan bungkam seribu bahasa.
Ini adalah salah satu berita tentang adanya dan sesatnya gerakan yang mengatasnamakan Negara Islam Indonesia yang sempat kami baca pada majalah Tajuk (http://www.tajuk.com). Berikut prakata yang disampaikan : Aliran miring kini tersebar dimana-mana. Sasaran rekrutmentnya tidak pandang bulu, mulai dari orang tua, mahasiswa, sampai anak baru gede (yang polpuler disebut ABG). Kelompok Negara Islam Indonesia(NII), alias N sebelas, termasuk yang aktif bergerak. Kaki tangannya sudah menjulur keberbagai daerah. (http://www.tajuk.com/edisi20_th2/)
Ini adalah salah satu berita tentang bahasa dan struktur gerakan yang mengatasnamakan Negara Islam Indonesia yang sempat kami baca pada majalah Tajuk (http://www.tajuk.com). Berikut prakata yang disampaikan :Struktur pemerintahan NII alias N Sebelas sudah terentang dari tingkatan RT sampai presiden. Susunan dan orang-orangnya sudah ada. "Ini N Sebelas-nya Kartosoewiryo." (http://www.tajuk.com/edisi20_th2/)
Tulisan Asy-Syahid S.M. Kartosoewirjo 1
Dalam kondisi hidup perjuangan yang sedang mengalami pasang surut, Kartosoewirjo telah memberikan penjelasan yang sangat rinci tentang bagaimana cara mengorganisir Negara untuk bekal para pejuang Darul Islam.
Tulisan As-Syahid SM. Katosoewirjo 2
Didalam kehidupan berjama'ah, masalah paling rawan dan sering mengundang musibah adalah perpecahan. Untuk itu, sejak dini Imam SM. Kartosuwiryo sudah mengantisipasi kemungkinan bakal timbulnya permusuhan dan perpecahan dikalangan jama'ah mujahidin. Maka beliau mewasiatkan perlunya setiap mujahid membersihkan niat, ikhlas berjuang semata-mata untuk melaksanakan amanah Ilahy. Untuk maksud ini hendaknya mereka membangun kebersamaan dan mengokohkan persaudaraan berdasarkan iman dan kasih sayang
Syari'at Islam untuk Selamatkan Indonesia
Pasca Soeharto berkuasa, banyak para putra daerah yang merasa dirinya lebih berhak menjadi penguasa Indonesia. Kondisi seperti ini sebetulnya sudah pernah ada pada zaman pasca Rasulullah wafat, ketika para shahabat dari anshar dan Muhajirin merasa lebih berhak menggantikan posisi Rasul sebagai pemimpin. Bagaimanakah konsep yang digulirkan oleh para sahabat saat itu ?
Penerapan syariat Islam selain merupakan keharusan agama sebagaimana yang telah dinyatakan secara jelas dan tegas oleh al-Qur'an, dalam kehidupan bernegara juga mempunyai landasan hukum. Piagam Jakarta telah memuat tujuh kata yang kemudian dihapus untuk meredam kegalauan masyarakat minoritas non-muslim dari belahan timur Indonesia. Meskipun demikian, dalam diktum yang lain, secara tegas dinyatakan bahwa Piagam Jakarta menjiwai pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
'Piagam jakarta' sebagai kompromi
Menawarkan syariat Islam di Indonesia untuk saat ini, bisa membuat orang lain terbelalak. Ummat Islam yang belum siap, langsung menjadi bulan-bulanan, dan tawaran itu akan dikalahkan sebelum bertanding. Sebagai langkah awal, ummat Islam Indonesia cukup memperjuangkan dikembalikannya Piagam Jakarta untuk diberlakukan. Di sana disebutkan, sila pertama dari dasar negara adalah 'Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluknya.'
Kesultanan Aceh, RI, NII dan NLFAS
Tulisan ini membahas tentang sejarah keterkaitan antaraKesultanan Aceh, Republik Indonesia, Negara Islam Indonesia dan National Liberation Front of Acheh Sumatra (NLFAS)
Mengenang as-Syahid Abdullah Sungkar
Yang ini akan membahsa tentang AutoBiografi dari As-Syahid Abdullah Sungkar yang telah mendahului kita pada Sabtu sore, 23 Oktober 1999.
Proklamasi RI dan NAS Adalah Prokalamsi Sekuler
Proklamasi Republik Indonesia yang dikumandangkan pada 17-8-45 dan Proklamasi Negara Aces Sumatera yang dibuat dan dibacakan oleh Hasan Muhammad di Tiro pada tanggal 4 Desember 1976, yang kelihatannya Islami tapi ternyata sangatlah sekuler.
Meluruskan istilah Fundamentalisme Islam
Belakangan ini kita mengenal istilah "fundamentalisme Islam" atau "Islam fundamentalis". Istilah ini cukup populer dalam dunia media massa, baik yang berskala nasional maupun internasional. Istilah "fundamentalisme Islam" atau "Islam fundamentalis" ini banyak dilontarkan oleh kalangan pers terhadap gerakan-gerakan kebangkitan Islam kontemporer semacam Hamas, Hizbullah, Al-Ikhwanul Muslimin, Jemaat Islami, dan Hizbut Tahrir Al-Islamy. Penggunaan istilah fundamentalisme yang 'dituduhkan' oleh media massa terhadap gerakan-gerakan kebangkitan Islam kontemporer tersebut, disamping bertujuan memberikan gambaran yang 'negatif' terhadap berbagai aktivitas mereka, juga bertujuan untuk menjatuhkan 'kredibilitas' mereka di mata dunia. Apa sesungguhnya makna istilah fundamentalisme?
Masyarakat madani bertolak belakang dengan masyarakat madinah.
Anda mungkin sering mendengar istilah yang berkaitan dengan civil society yang sering disandarkan kepada masyarakat madani. Tahukah anda bahwa masyarakat madani tidaklah identik dengan masyarakat madinah bahkan bertolak belakang.
Berhati-hatilah dengan gerakan yang mengatasnamakan Negara Islam Indonesia
Inilah salha satu cara musuh NII memerangi NII yakni dengan membuat NII tandingan. Untuk itu, berhati-hatilah dengan gerakan yang mengatasnamakan NII. Cermati ciri-ciri yang akan kami ulas pada bagian ini.
Benarkah Negara Islam Indonesia memberontak kepada RI ? Simak lebih lanjut tentang sejarah-sejarah yang melatarbelakangi berdirinya Negara Islam Indonesia.
Sirrah Rasulullah dalam mezhohirkan dienul Islam
Negara Islam Indonesia yang kami sebut juga Madinah Indonesia bukanlah perbuatan yang menyimpang dari Sunnah Rasul Akan tetapi benar-benar mensuriteladani Rasulullah SAW. Bagaimankah sesungguhnya sejarah dan langkah-langkah Rasulullah dalam menzhohirkan dienul Islam.
Tanya Jawab tentang Negara Islam
Disini anda bisa memahami lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan dalil naqli dan aqli tentang wajib diberlakukannya hukum Islam.
Masyarakat madani bertolak belakang dengan masyarakat madinah.
Anda mungkin sering mendengar istilah yang berkaitan dengan civil society yang sering disandarkan kepada masyarakat madani. Tahukah anda bahwa masyarakat madani tidaklah identik dengan masyarakat madinah bahkan bertolak belakang.